Advertisement

Pedagang di Gunungkidul Kecele, Pecahan Uang Baru Rp5.000 Dikira Rp100.000

David Kurniawan
Senin, 22 Mei 2023 - 16:47 WIB
Sunartono
Pedagang di Gunungkidul Kecele, Pecahan Uang Baru Rp5.000 Dikira Rp100.000 Ilustrasi uang. - Bisnis/Rachman

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Sejumlah pedagang di pasar tradisional Gunungkidul mengeluhkan keberadaan pencahan uang baru yang dinilai terlalu mirip. Agar tidak keliru, maka uang yang dihitung harus diteliti lebih seksama.

Keluhan tentang kemiripan pecahan uang baru salah satunya diungkapkan oleh Darsi, salah seorang pedagang ayam di Pasar Trowono di Kalurahan Karangasem, Paliyan. Menurut dia, peredaran uang baru muncul pertama kali sebelum Lebaran di pertengahan April 2023 lalu.

Advertisement

Adapun pecahan uang kertas yang keluar lengkap mulai dari nominal Rp2.000, Rp5.000 hingga Rp100.000. Dari sisi bentuk, ia mengakui lebih kecil ketimbang uang yang telah beredar terlebih dahulu. “Sekarang sudah banyak uang baru yang beredar,” kata Darsi, Senin (22/5/2023).

Menurut dia, meski telah beredar, namun ada permasalahan yang muncul. Pasalnya, ia kesulitan membedakan atara pecahan Rp2.000 dengan Rp50.000 serta Rp5.000 dengan Rp100.000 karena ada kemiripan dari bentuk warna. “Hampir mirip sehingga harus diteliti lebih seksama agar tidak keliru,” katanya.

Darsi mengakui memiliki pengalaman kurang mengenakan dengan pecahan uang baru. Peristiwa ini terjadi pada saat akan membayar daging ayam ke distributor.

Saat itu, sambung dia, mengelompokkan uang dengan hitungan per satu juta rupiah yang terdiri dari pecahan Rp50.000. Uang yang terkumpul langsung diserahkan, tapi saat dihitung ternyata ada yang kurang sehingga harus menambahi.

“Ternyata ada lembaran Rp2.000 yang terselip. Saya mengira itu Rp50.000 karena memang warnanya hampir sama antara kedua pecahan,” katanya.

Hal tak jauh berbeda disuarakan oleh pedagang kelontong di Pasar Candirejo, Semin, Sudarti. Menurut dia, uang baru ada warnanya yang hampir mirip sehingga kalau tidak teliti bisa salah.

Ia mengaku belum sampai keliru pada saat bertransaksi menggunakan uang baru. Meski demikian, dia sering salah mengira terhadap nominal pecahan terbaru.

“Yang terasa pada saat jualan sepi. Melihat tas ada uang kertas warna merah, tentunya senang. Tapi, setelah dilihat dengan seksama ternyata hanya Rp5.000, bukan Rp100.000,” katanya.

Sudarti berharap agar pembuatan uang baru ke depannya bisa dibuat berbeda sehingga masyarakat tidak keliru pada saat menggunakan transaksi. “Mungkin bagi yang muda masih teliti, tapi untuk orang tua bisa jadi masalah tersendiri,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Barbados Mengumumkan Mengakui Palestina Sebagai Sebuah Negara

News
| Sabtu, 20 April 2024, 20:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement