Advertisement
Potensi Pemasukan Pelabuhan Tanjung Adikarto Rp574 Miliar Per Tahun, Tapi...

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kulonprogo mengatakan bahwa Pelabuhan Tanjung Adikarto dapat menghasilkan Rp574 miliar per tahun. Pemasukan tersebut bisa tercapai dengan syarat pelabuhan Adikarto dapat berfungsi maksimal.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulonprogo, Trenggono Trimulyo mengatakan bahwa jawatannya mendukung penuh pelabuhan tersebut sebagai pelabuhan perikanan Indonesia.
Advertisement
BACA JUGA:Â Dibangun sejak 2007, Tanjung Adikarta Masih Saja Mangkrak
"Memang beralasan kami mengatakan seperti itu, karena Tanjung Adikarto akan menyerap tenaga setidaknya 20 orang dan memuat 400 kapal yang mampu menangkap ikan sebanyak 27.000 ton per tahun dengan nilai Rp574 miliar per tahun. Dengan begitu dapat menambah PAD [Pendapatan Asli Daerah] juga," kata Trenggono dihubungi pada Jumat (26/5/2023).
Kendati demikian, Pelabuhan Tanjung Adikarta yang terletak di Kalurahan Karangwuni, Kapanewon Wates justru mangkrak. Trenggono menjelaskan sedimentasi menjadi faktor utama penghambat kapal untuk masuk. Karena itu pelabuhan tersebut belum dapat digunakan sebagaimana fungsinya.
"Faktor utama sejak didirikan pelabuhan itu ya sedimentasi. Sewaktu sedimennya dikeruk, sekitar satu sudah menutup lagi di muaranya. Bahkan, kapal motor tempel tidak bisa masuk," katanya.
Trenggono memberikan saran ada dibangun pemecah air di sisi timur mengingat arah angin yang berasal dari timur mempercepat sedimentasi.
BACA JUGA: Sudah Kuras Rp450 M tapi Mangkrak, Menteri Luhut Bicara Nasib Pelabuhan Tanjung Adikarto
Ketika Staf Ahli Menko Polhukam Bidang Kedaulatan Wilayah dan Kemaritiman, Laksda TNI Antongan Simatupang mengunjungi Pelabuhan Tanjung Adikarto pada Kamis 25 Mei 2023, dia menginginkan pelabuhan tersebut dilanjutkan sebagai pelabuhan perikanan Indonesia. Katanya, perlu adanya diskresi peraturan yang memungkinkan adanya kewenangan daerah terhadap pengelolaan pelabuhan seperti penanganan sedimentasi pada muara dermaga dan kewenangan teknis lain.
"Dengan begitu Pelabuhan Tanjung Adikarto segera beroperasi. Nah, penanganan sedimentasi [pengerukan] disesuaikan dengan kapasitas kapal 150GT," kata Simatupang dalam keterangan tertulis.
Dia menambahkan laut selatan merupakan jalur migrasi tuna dari Madagaskar ke laut Banda dan sebaliknya. Karena itu, Kabupaten Kulonprogo sangat potensial menjadi wilayah penangkapan tuna. Bahkan, katanya tuna tersebut dapat diekspor melalui kargo udara Bandara Internasional Yogyakarta (YIA).
Simatupang berharap Kulonprogo dapat meniru kapal candik bambu di Filipina yang memiliki teknologi sederhana dalam kapal yang terbuat dari bahan bambu dilengkapi GPS (Global Positioning System) atau sistem navigasi berbasis satelit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pemerintah Jamin Pembangunan Perumahan Sosial Tanpa Penggusuran
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Warga Mangir Keluhkan Perusahaan Menara Seluler Belum Bayar Sewa
- Catat! Ini Jalur Trans Jogja ke Sleman dan Bantul
- Top Ten News Harianjogja.com pada Rabu 17 September 2025
- Kapolres Kulonprogo: Jaga Warga Punya Peran Penting di Kamtibmas
- Seorang Petani di Dlingo Bantul Meninggal Diduga Minum Pestisida
Advertisement
Advertisement