Advertisement

Mentan Syahrul Yasin Limpo Bagi Tips ke Petani Gunungkidul Agar Tanaman Tumbuh Subur

David Kurniawan
Rabu, 07 Juni 2023 - 14:57 WIB
Jumali
Mentan Syahrul Yasin Limpo Bagi Tips ke Petani Gunungkidul Agar Tanaman Tumbuh Subur Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat mempraktikan pembuatan biosaka saat berkunjung ke Kalurahan Candirejo, Semin, Gunungkidul. Selasa (6/6/2023) - Harian Jogja/David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Kunjungan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo di Kalurahan Candirejo, Semin, Gunungkidul tidak hanya untuk melaksanakan gerakan tanam kedelai. Sebab, pada kesempatan tersebut, Mentan juga memberikan tips membuat perangsang alami agar tanaman dapat tumbuh subur.

BACA JUGA: Pemkab Gunungkidul Terima Tantangan Mentan Perluas Area Tanam Kedelai

Advertisement

Elisitor atau perangsang tanaman untuk tumbuh dan berproduksi bagus ini diberinama Biosaka. Pada kunjungan yang berlangsung Selasa (6/6/2023), sang menteri mempraktikan pembuatan perangsang alami yang memanfaatkan tumbuh-tumbuhan di sekitar rumah.

Menurut dia, tumbuhan digunakan sembarang karena terpenting memiliki daun yang hijau. “Pilih lima tumbuhan yang paling hijau. Untuk jenisnya bisa apa saja,” kata Syahrul.

Ia menjelaskan, setelah mendapatkan tanaman sebagai media, langsung dimasukan kedalam ember yang berisi air.

“Peras-peras didalam air paling sedikit 15 menit. Nanti hasilnya akan terlihat ada perubahan semakin mengental,” katanya.

Syahrul mengungkapkan air hasil perasan dengan tumbuhan ini kemudian disimpan dalam botol. Selanjutnya didiamkan minimal dua hari untuk kemudian bisa digunakan sebagai media perangsang tanaman agar lebih subur.

“Tapi ingat pada saat dipakai jangan disiram langsung karena hasilnya malah daun tanaman akan terbakar. Cara yang benar dengan menyemprotkan ke atas hingga menjadi tetesan yang mengenai tanaman,” ujarnya.

Syahrul mengklaim produk biosaka sudah teruji dan dipraktikan sehingga ada hasilnya. Sebab, cara ini bisa mengurangi penggunaan pupuk kimia dalam perawatan tanaman.

“Pupuk kimia masih dibutuhkan untuk memperkuat batang tanaman, tapi dengan biosaka bisa berkurang. Misalnya dari awalnya sepuluh karung menjadi lima karung sehingga bisa lebih berhemat,” katanya.

Ia berharap produk biosaka bisa disosialisasikan secara luas ke petani di Gunungkidul. Sebab, hasil dari perjalanan 17 provinsi, Biosaka bisa menjadi booster untuk meningkatkan hasil produksi dengan kalkulasi 1 hektare bisa memproduksi 2-3 ton.

“Ini ramhat dari Allah karena media yang dipergunakan ada di sekitar rumah. Jadi, biosaka harus dikembangkan petani karena sangat membantu dalam meningkatkan produktivitas tanaman,” katanya.

Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono membenarkan, biosaka merupakan program dari Kementerian Pertanian. Adapun tujuannya merangsang tumbuhan tanaman sehingga panen yang dihasilkan lebih maksimal.

“Yang tak kalah penting, bahan yang digunakan juga memanfaatkan bahan-bahan alam di sekitar rumah,” katanya.

Menurut Raharjo, pembuatan elisitor ini sudah disosialisasikan ke para petani di Gunungkidul. “Sesuai arahan Pak Menteri, pasti akan lebih digalakan lagi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Aniaya Wartawan, Danlanal Ternate Copot Komandan Pos Lanal Hasel

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 13:27 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement