Advertisement
Mentan Syahrul Yasin Limpo Bagi Tips ke Petani Gunungkidul Agar Tanaman Tumbuh Subur

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Kunjungan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo di Kalurahan Candirejo, Semin, Gunungkidul tidak hanya untuk melaksanakan gerakan tanam kedelai. Sebab, pada kesempatan tersebut, Mentan juga memberikan tips membuat perangsang alami agar tanaman dapat tumbuh subur.
BACA JUGA: Pemkab Gunungkidul Terima Tantangan Mentan Perluas Area Tanam Kedelai
Advertisement
Elisitor atau perangsang tanaman untuk tumbuh dan berproduksi bagus ini diberinama Biosaka. Pada kunjungan yang berlangsung Selasa (6/6/2023), sang menteri mempraktikan pembuatan perangsang alami yang memanfaatkan tumbuh-tumbuhan di sekitar rumah.
Menurut dia, tumbuhan digunakan sembarang karena terpenting memiliki daun yang hijau. “Pilih lima tumbuhan yang paling hijau. Untuk jenisnya bisa apa saja,” kata Syahrul.
Ia menjelaskan, setelah mendapatkan tanaman sebagai media, langsung dimasukan kedalam ember yang berisi air.
“Peras-peras didalam air paling sedikit 15 menit. Nanti hasilnya akan terlihat ada perubahan semakin mengental,” katanya.
Syahrul mengungkapkan air hasil perasan dengan tumbuhan ini kemudian disimpan dalam botol. Selanjutnya didiamkan minimal dua hari untuk kemudian bisa digunakan sebagai media perangsang tanaman agar lebih subur.
“Tapi ingat pada saat dipakai jangan disiram langsung karena hasilnya malah daun tanaman akan terbakar. Cara yang benar dengan menyemprotkan ke atas hingga menjadi tetesan yang mengenai tanaman,” ujarnya.
Syahrul mengklaim produk biosaka sudah teruji dan dipraktikan sehingga ada hasilnya. Sebab, cara ini bisa mengurangi penggunaan pupuk kimia dalam perawatan tanaman.
“Pupuk kimia masih dibutuhkan untuk memperkuat batang tanaman, tapi dengan biosaka bisa berkurang. Misalnya dari awalnya sepuluh karung menjadi lima karung sehingga bisa lebih berhemat,” katanya.
Ia berharap produk biosaka bisa disosialisasikan secara luas ke petani di Gunungkidul. Sebab, hasil dari perjalanan 17 provinsi, Biosaka bisa menjadi booster untuk meningkatkan hasil produksi dengan kalkulasi 1 hektare bisa memproduksi 2-3 ton.
“Ini ramhat dari Allah karena media yang dipergunakan ada di sekitar rumah. Jadi, biosaka harus dikembangkan petani karena sangat membantu dalam meningkatkan produktivitas tanaman,” katanya.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono membenarkan, biosaka merupakan program dari Kementerian Pertanian. Adapun tujuannya merangsang tumbuhan tanaman sehingga panen yang dihasilkan lebih maksimal.
“Yang tak kalah penting, bahan yang digunakan juga memanfaatkan bahan-bahan alam di sekitar rumah,” katanya.
Menurut Raharjo, pembuatan elisitor ini sudah disosialisasikan ke para petani di Gunungkidul. “Sesuai arahan Pak Menteri, pasti akan lebih digalakan lagi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Dihujani 4,2 Miliar Liter Air, BMKG Ungkap Empat Pemicu Banjir di Mataram
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Sanksi Yustisi Kawasan Tanpa Rokok di Malioboro Tak Perlu Terburu-buru
- Bantul Siapkan 560 Tangki Air Bersih untuk Antisipasi Kekeringan
- Masyarakat Diminta Meneladani Nilai Luhur Ki Demang Cokrodikromo
- Bantul Lakukan Pemasangan Elektrifikasi Pertanian di 101 Titik Lahan
- Tak Hanya Tempat Wisata Religi, Petilasan Gunung Gambar Juga Jadi Sentra Kopi di Gunungkidul
Advertisement
Advertisement