Advertisement
Begini Cara Jitu Pemkab Gunungkidul Atasi Hama Ulat Bawang Merah

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul mulai bergerak memberantas hama ulat yang menyerang tanaman bawang merah. Hingga sekarang luas serangan sudah mencapai dua hektare.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono mengatakan, sudah mendapatkan laporan berkaitan dengan serangan ulat grayak terhadap budidaya bawang merah milik petani. Berdasarkan laporan yang masuk, akumulasi luas lahan yang diserang mencapai dua hektare.
Advertisement
“Ada serangan di Kapanewon Semanu dan Wonosari. Masing-masing luasannya mencapai satu hektare,” kata Raharjo kepada wartawan, Kamis (15/6/2023).
Dia menjelaskan, untuk mengatasi agar lahan yang diserang tidak semakin luas sudah menerjunkan tim Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (PPOT).
Baca juga: Jogoboro dan Satpol PP Jogja Diminta Tertibkan Pengamen di Malioboro
“Tim sudah mulai bergerak dengan melakukan pengamatan di beberapa lokasi yang terserang hama ulat,” katanya.
Untuk pengendalian, Raharjo mengaku sudah menyiapkan pestisida pengendali hama ulat pada bawang merah. Rencananya pengendalian mulai dilakukan di wilayah Wonosari, Semin, dan Playen.
Adapun prosesnya dengan beberapa tahapan. Ulat akan dipancing keluar dengan semprotan larutan kuning telur dicampur air. Langkah ini dilakukan karena hama bersembunyi di bagian dalam daun.
“Kalau langsung pakai pestisida kurang efektif. Oleh karenanya, dipancing keluar dulu kemudian baru disemprot,” katanya.
Sejumlah petani di Gunungkidul resah dengan adanya serangan hama pada tanaman bawang merah yang dipelihara. Diharapkan serangan tidak menyebabkan terjadinya gagal panen.
Keluhan terhadap serangan hama, salah satunya disuarakan oleh petani bawang merah asal Dusun Blimbing, Kalurahan Karangrejek, Wonosari, Sumadi. Menurut dia, hama yang menyerang salah satunya ulat grayak.
Muncul Sore Hari
Hewan ini biasanya muncul pada saat sore hari dan memakan batang dari tanaman bawang merah. Sumadi mengakui sudah mencoba membasmi menggunakan obat, namun hasilnya kurang efektif karena ulat bersembunyi di dalam daun.
“Terpaksa kami membasmi dengan cara manual. Yakni, dengan mengambil menggunakan tangan agar tidak menyerang tanaman,” kata Sumadi.
Ia berharap serangan tidak semakin meluas agar petani bisa tetap panen. Sumadi berpendapat serangan hama tidak lepas pengaruh cuaca yang terjadi akhir-akhir ini.
“Harapannya agar tetap bisa panen dan petani mendapatkan hasil dari menanam bawang merah,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Wisata Jogja Dekat Malioboro: Ada Pameran, Museum Vredeburg Buka Sampai Malam Akhir Pekan Ini
Advertisement
Berita Populer
- Begini Cara Membeli Tiket Kereta Bandara YIA
- Jadwal Keberangkatan KA Bandara YIA dari Stasin Tugu Jogja, Cek di Sini
- Jadwal Keberangkatan KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja, Kamis 21 September 2023
- Jadwal, Rute dan Tarif Bus Damri ke Bandara YIA, Kamis 21 September 2023
- Tarif, Rute dan Jalur Bus Trans Jogja, dari Prambanan, Adisucipto, Condongcatur dan Jombor
Advertisement
Advertisement