Advertisement
Disbud Kota Jogja Gelar Kotabaru Heritage Festival

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Jogja menggelar event yang bertajuk Kotabaru Heritage Festival, Kamis (6/7/2023) sampai Minggu (9/7/2023).
BACA JUGA: Cara Pemkot Jogja Jaga Cagar Budaya Pakualaman
Advertisement
Event ini bertujuan untuk membranding Kotabaru sebagai sebuah kawasan tempat wisata dengan konsep heritage, garden city, premium, dan nuansa malam hari.
Kepala Disbud Kota Jogja, Yetti Martanti mengatakan Kotabaru Heritage Festival menjadi gerbang utama dalam memperkuat branding Kotabaru agar dikenal masyarakat. Sejumlah event, seperti Jogja Historical Orchestra, pemutaran film, public lecture film, drive in cinema, pameran foto, fashion show, heritage walking tours, ritjstaffel, dan pesta kuliner tempo dulu meramaikan even tersebut.
Lebih lanjut, Yetti mengungkapkan, sengaja memilih empat di depan Babon Aniem Kotabaru lantaran tempat tersebut merupakan representasi kawasan Kotabaru yang berperan penting pada masa revolusi.
"Kawasan ini merupakan pondasi pertahanan yang menjadi markas militer tantara Indonesia kala itu," jelasnya.
Melansir dari website Disbud Kota Jogja, Babon Aniem merupakan gardu listrik dari jaringan listrik yang ada di Kotabaru. Aniem sendiri adalah Algemene Nederlandsch Indische Electrisch Maatscapij yang merupakan perusahan penyedia listrik swasta yang ada di Hindia Belanda.
Aniem mulai membangun jaringan lsitrik di Yogyakarta pada 1914. Kotabaru sebagai salah satu kawasan hunian penting bagi masyarakat Eropa kala itu mendapatkan prioritas pembangunan jaringan listrik tersebut. Selain listrik, kawasan Kotabaru juga telah dilengkapi dengan saluran pipa air bersih, jaringan telepon, dan saluran drainage yang memadai.
Babon Aniem Kotabaru dibangun sekitar tahun 1918 dan berfungsi sebagai pengatur dan pembagi daya listrik di kawasan Kotabaru. Di seluruh Kota Jogja tersisa 3 buah Babon Anieam yang masih berdiri dan bisa dilihat, yaitu Babon Aniem Kotabaru, Babon Aniem di depan Taman Parkir Abu Bakar Ali, dan Babon Aniem di Pasar Kota Gede.
Aniem mendapatkan konsensus untuk menyediakan listrik di Jogja pada 1914. Dibutuhkan waktu 5 tahun untuk membangun jaringan listrik di kota pelajar ini. Kawasan awal yang mendapatkan pasokan listrik adalah wilayah njero benteng, Loji Gede, Loji Cilik, Malioboro, hingga Kotabaru.
Sementara Penjabat Wali Kota Jogja, Singgih Raharjo sangat menyambut baik dan mengapresiasi event tersebut. Menurutnya adanya event ini dapat meningkatkan daya saing Kota Jogja melalui pemanfaatan potensi cagar budaya untuk pengembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Destinasi Unik, Kuil Buddha Ini Dibangun dengan Jutaan Botol Bir
Advertisement
Berita Populer
- Dishub DIY: Kawasan Sumbu Filosofi Harus Bebas Polusi dan Kemacetan
- DPRD DIY: Perlu Pelibatan Masyarakat Jaga Citra Sumbu Filosofi sebagai Warisan Budaya Dunia
- Pemda DIY Siapkan Perencanaan untuk Manajemen Sumbul Filosofi Usai Diakui UNESCO
- PKBI Gulirkan Inovasi Digital untuk Pemberdayaan Ekonomi Waria di Jogja
- Lowongan Menjadi Abdi Negara di 2023
Advertisement
Advertisement