Advertisement

Lestarikan Sungai, Warga Gedongkiwo Jogja Gelar Merti Winongo

Triyo Handoko
Selasa, 11 Juli 2023 - 23:47 WIB
Maya Herawati
Lestarikan Sungai, Warga Gedongkiwo Jogja Gelar Merti Winongo Suasana Merti Winongo yang menampilkan kirab budaya yang meriah, Minggu (9/7/2023). ist - Kelurahan Gedongkiwo

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Kalurahan Gedongkiwo, Kemantren Mantrijeron, Kota Jogja, menggelar Merti Winongo untuk mengkampanyekan pelestarian lingkungan, khususnya Sungai Winongo. Gelaran tersebut dimeriahkan dengan kirab budaya, Minggu (9/7/2023).

Kirab budaya tersebut juga dimaksudkan agar masyarakat turut melestarikan nilai-nilai budaya. Gelaran kirab budaya tersebut berlangsung meriah dengan diikuti ratusan orang yang menyaksikannya.

Advertisement

Sekretaris Kalurahan Gedongkiwo, Mantrijeron, Jogja, Efi Widiastuti menjelaskan gelaran tersebut merupakan kegiatan rutin tahunan di wilayahnya. “Setiap tahun digelar karena memang bagian dari kearifan lokal, banyak pihak juga yang turut membantu kegiatan tersebut,” ujarnya.

Tujuan utama Merti Winongo, jelas Efi, untuk mewariskan nilai budaya dalam pelestarian lingkungan. “Merti Winongo ini sudah lama ada sejak simbah buyut dulu, tujuannya agar ada keselarasan kehidupan masyarakat dalam berhubungan dengan lingkungan terutama sungai,” katanya.

BACA JUGA: Dikenal Turis Asing dengan Morotai Island, Pulau Ini Jadi Surga Wisata Tropis

Sungai Winongo di Kelurahan Gedongkiwo, lanjut Efi, pernah jadi salah satu sumber air bagi warganya, sehingga penting untuk terus melestarikannya. “Kalau sekarang tidak banyak digunakan lagi, tapi bukan berarti diabaikan. Makanya setiap tahun digelar Merti Winongo agar generasi muda paham pentingnya kelestarian sungai tersebut,” terangnya.

Kirab budaya dalam Merti Winongo, kata Efi, terus menggunakan konsep lama. “Konsepnya terus dipertahankan, memang ada sedikit penyesuaian untuk hiburan, tapi nilai budayanya tetap dipertahankan agar budaya ini tetap dilestarikan juga,” tuturnya.

Banyak generasi muda Kelurahan Winongo, Mantrijeron, Jogja menurut Efi, yang turut berpartisipasi sebagai bentuk pewarisan nilai budaya tersebut. “Mereka yang muda-muda ini lewat kelompok karang taruna aktif sendiri, ini tentu hal baik yang harus konsisten dijaga agar tidak putus pelestarian lingkungannya,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Virus Nipah Mengancam, Kemenkes Keluarkan Peringatan Kewaspadaan

News
| Rabu, 27 September 2023, 14:27 WIB

Advertisement

alt

Tiket Gratis Masuk Ancol, Berlaku Bagi Pengunjung Tak Bawa Kendaraan Bermotor

Wisata
| Selasa, 26 September 2023, 05:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement