Advertisement
BMKG: Perkuat Kemandirian Masyarakat di Selatan DIY Hadapi Tsunami

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Kemandirian masyarakat di wilayah pesisir selatan Kabupaten Bantul, dalam menghadapi kejadian gempa bumi dan tsunami perlu diperkuat. Hal ini diungkapkan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat Dwikorita Karnawati.
Kepala BMKG saat menghadiri Sekolah Lapang Gempa Bumi (SLG) Stasiun Geofisika BMKG di Kabupaten Bantul, Selasa, mengatakan, wilayah DIY terutama Bantul selatan DIY sangat rawan gempa Bumi dan tsunami, bahkan kejadian tsunami pernah terjadi di wilayah ini sampai sembilan kali.
Advertisement
"Yang kami garap kali ini terutama adalah untuk tsunami, karena meskipun sudah ada jalur jalur evakuasi untuk tsunami, sudah ada sirine, sudah ada sistem peringatan dini tsunami tetapi perlu diperkuat kemandirian dari masyarakatnya," katanya.
Dengan demikian, kata dia, masyarakat pesisir selatan Kabupaten Bantul mampu secara mandiri untuk menolong diri mereka sendiri, menolong sesama warganya, serta menolong keluarganya, agar mereka cekatan dalam menyelamatkan diri dari bahaya tsunami.
BACA JUGA: Duh! 6 Bulan, Dinkes Kulonprogo Temukan Ada 131 Kasus Tuberkulosis
"Ini perlu persiapan, petanya sudah disusun bersama masyarakat dan BMKG, BPBD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah] sudah disusun, organisasinya sudah dibentuk, dan ini mengembangkan lanjut dari desa tangguh bencana yang sudah dibangun BNPB," katanya.
Dengan demikian, kata dia, SLG selama dua hari pada 10 dan 11 Juli yang di hari kedua dirangkai kegiatan Susur Jalur Evakuasi Tsunami di Pantai Parangtritis Bantul ini untuk menggarap lebih mendalam khususnya kemandirian masyarakat untuk menghadapi gempa dan tsunami.
"Jadi bukan memulai sesuatu yang baru, kita melanjutkan yang sudah dikerjakan BNPB, tapi fokusnya di gempa dan tsunami agar masyarakatnya bisa secara mandiri menolong diri mereka sendiri, memitigasi sendiri agar tidak terjadi korban jiwa," katanya.
Kegiatan SLG Stasiun Geofisika BMKG diikuti sekitar 50 peserta dari komunitas desa, komunitas sekolah, instansi pemerintah, komunitas kebencanaan, komunitas pariwisata, dan aparat. Peserta mendapat materi mengenai kesiapsiagaan tsunami, gladi ruang, susur jalur evakuasi tsunami, serta verifikasi tsunami ready di Bantul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
- Polri Tetapkan 6 Tersangka Pengaturan Skor Liga 2, Uang Suap Capai Rp1 Miliar
- Dukung Water Bombing di TPA Putri Cempo, Lanud Adi Soemarmo Monitor Tiap Hari
- Bappilu PSI Sukoharjo: Kaesang Ketua Umum PSI, Jangan Remehkan Anak Muda
- Jelang Putusan MK Usia Minimal Cawapres, Posko Gibran Sak Dadine Beroperasi
Berita Pilihan
Advertisement

OJK Sebut Industri Leasing Bisa Masuk Peluang Bursa Karbon
Advertisement

Tiket Gratis Masuk Ancol, Berlaku Bagi Pengunjung Tak Bawa Kendaraan Bermotor
Advertisement
Berita Populer
- Cara Mendaftar Lowongan PPPK Kota Jogja, Masih Ada Waktu!
- Program Rujuk Balik, Pakar UGM Sebut Peran Apoteker Perlu Ditingkatkan
- Kuota Sampah yang Dibuang ke TPA Piyungan Bakal Ditambah
- Jadwal KRL Jogja Solo Kamis 28 September 2023, Berangkat dari Stasiun Tugu
- Prakiraan Cuaca DIY Kamis 28 September 2023, Cerah Berawan
Advertisement
Advertisement