Advertisement
Beberapa Hari Tak Diangkut, Sampah di Sleman Mandek di Depo

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Pemerintah terus berpacu dengan waktu untuk menemukan dan membangun Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPSS). Semakin lama TPSS tidak kunjung dibangun, risiko penumpukan sampah kian tinggi. Beberapa hari tak bisa disetor ke TPA Piyungan, sampah di Sleman mandek di depo.
Sekda Sleman, Harda Kiswaya menuturkan selama beberapa hari tak bisa diangkut ke TPA Piyungan, sampah-sampah di Sleman masih diletakkan di depo. "Masih di depo, depo [sampah] masing-masing," ujarnya pada Rabu (26/7/2023).
Advertisement
Semua depo sampah di Sleman dibuka untuk tempat transit sampah sementara. Fakta ini juga yang membuat pencarian lokasi penitipan sampah sementara sangat mendesak agar depo tidak kelebihan kapasitas. "Makanya jangan sampai menumpuk di sana, secepat mungkin kami harus cari lokasi [tempat penitipan sampah]," kata dia.
BACA JUGA: Tolak Jadi Tempat Pembuangan Sampah TPA Piyungan, Warga Karanggeneng Pasang Sejumlah Spanduk
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sleman, Epiphana Kristiyani menambahkan bila pihaknya kini dikejar waktu untuk bisa segera mencari lokasi TPSS di Sleman. Bila lebih dari lima hari, iya khawatir tumpukan sampah akan merembet sampai ke mana-mana. "Kami dikejar waktu, hari semakin tambah ini hari ketiga. Jangan sampai nanti lebih dari lima hari," ungkapnya.
"Paling tidak lima hari kami sudah harus menemukan tempat, membuat tempat itu, kalau enggak nanti waduh sampahnya kemana-mana," ujar dia.
Pihaknya kini tengah mencari opsi lokasi TPSS. Konsepnya sama, akan menggunakan teknologi geomembran. Pencarian ini bisa mencakup wilayah di seputaran Cangkringan ataupun melihat Kapanewon lainnya. Dalam pencarian lokasi TPSS, DLH akan tetap berkoordinasi dengan Pemprov DIY. "Kita berusaha mencari tempat dengan konsep pengelolaan yang mungkin sama, ya mudah-mudahan ini berhasil," ujar dia.
"Akan kami cari tempat yang benturannya sekecil mungkin. Sehingga masyarakat bisa menerima," tambahnya.
Pasalnya Epi menilai pencarian lokasi TPSS ini bukan hanya menyangkut perkara penitipan sampah saja, melainkan juga mengelola dampak sosial yang mungkin akan ditimbulkan. "Permasalahannya kan bukan hanya kita menyelamatkan sampahnya saja, tetapi bagaimana kami mengelola dampak sosialnya," tegasnya.
Dari segi kesiapan pembangunan, Epi mengatakan bila pihaknya siap mengontak penyedia jasa geomembran maupun jasa alat berat bila sewaktu-waktu ada lokasi yang bisa dijadikan TPSS. Termasuk rekayasa lalu lintas yang akan dilakukan untuk mengangkut sampah-sampah ke lokasi penitipan sampah sementara nantinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Gudang CV Keiros di Bantul Terbakar, Kerugian Capai Rp4,5 Miliar
- Rektor UGM hingga Pembimbing Akademik Digugat ke PN Sleman karena Masalah Ijazah
- Kasus Penipuan Tanah dengan Korban Mbah Tupon, Menteri ATR Sebut Belum Tergolong Mafia Tanah
- Mahasiswi di Bantul Jadi Korban Penipuan Modus ATM, Uang Rp17,5 Juta Raib
- 100 Personel Satpol PP Dikerahkan untuk Membersihkan Sampah Liar di Bantul
Advertisement