Advertisement
Tol Jogja Solo Seksi 2 Junction Sleman-Trihanggo Mulai Dibangun, Ini Lokasi Jaringan Pipa PDAM Terkena Dampak
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Proyek Pembangunan jalan tol Jogja Solo seksi 2 paket 2.2B ruas Junction Sleman-Trihanggo sudah dimulai. Sejumlah sarana utilitas seperti saluran PDAM hingga rambu lalu lintas ikut terkena dampak proyek besar ini. Proses pemetan pun sedang dilakukan untuk mengevakuasi sejumlah sarana tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sleman, Arip Pramana menjelaskan salah satu sarana yang akan terdampak dari proyek jalan tol Jogja Solo ruas Ringroad Trihanggo ini adalah saluran air PDAM. Menurut keterangan Arip ada jaringan perpipAan dalam tanah milik PDAM yang akan terdampak penggarapan tol Jogja-Solo Seksi 2 Paket 2.2B Trihanggo-Junction Sleman.
Advertisement
"Ada tindak lanjut kemarin ke PDAM, sehubungan ada lintasan jalur jaringan air yang melintas Junction Sleman," katanya Selasa (1/8/2023).
Perpipaan saluran air dalam tanah ini menjadi salah satu jaringan yang sedang dalam proses pemetaan. Belum diketahui apakah ada saluran air atau jaringan bawah tanah di titik lain seperti kabel optik di jalur yang bakal dibangun tol Trihanggo-Junction Sleman. "Yang sudah ketahuan kemarin saluran pipa air, jaringan airnya PDAM itu. Belum [ditemukan jaringan listrik dan kabel optik],” ucapnya.
Identifikasi utilitas perlengkapan jalan milik Sleman telah didata untuk mendeteksi mana saja alat perlengkapan jalan yang terdampak pembangunan tol, seperti lampu penerangan jalan, rambu-rambu dan perangkat lainnya.
Kendati tidak hafal secara rinci jumlah seluruh utilitas perlengkapan jalan yang terdampak, tetapi berdasarkan jenisnya Arip menuturkan ada rambu, lampu penerangan jalan hingga APILL yang akan dipindahkan saat pembangunan proyek tol di area Tirtoadi hingga Trihanggo dimulai. "Kalau Dishub paling hanya rambu, lampu yang di jalan-jalan kabupaten," ujar dia.
Rambu-rambu yang representatif untuk digeser akan dipindahkan ke area dekat jalan. Namun, rambu-rambu yang tidak memungkinkan untuk dipasang saat proyek berlangsung akan diamankan hingga pembangunan selesai.
"Kalau itu sifatnya perambuan diambil diamankan terlebih dahulu. Tetapi kan yang sifatnya sementara pemberitahuan kepada masyarakat tetap harus dipasang yang sifatnya pemberitahuan pengerjaan," katanya.
Tak hanya di Jalan Kabupaten, sejumlah alat perlengkapan jalan seperti lampu yang berada di jalan nasional juga diharapkan Arip dapat digeser sebelum proyek di tengah jalan ring road dimulai. Supaya sisi kanan maupun kiri Ring Road yang nantinya digunakan sebagai akses jalan masyarakat tetap terang.
"Kemudian kepentingannya juga untuk jalan nasional yang di ring road walaupun itu jadi kewenangan pemerintah pusat, tetapi kan sebelum ada pekerjaan itu lampunya harus dipindah dulu. Digeser ke samping supaya tetap lalu lintas itu bisa digunakan tetapi peneranganya tetap nyala. Geser lampu dulu," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Gus Miftah Mengolok-olok Penjual Es Teh, PKB: Itu Kurang Pantas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Destinasi Jip Wisata Merapi Targetkan 15 Ribu Wisatawan Sehari di Libur Natal & Tahun Baru
- Kunjungi Harian Jogja, Mahasiswa UAD Belajar Cara Mengelola Media Massa
- Indeks Pembangunan Manusia 2024 Kota Jogja dan Sleman Tertinggi Nasional, Ini Datanya
- Sapi Limosin Senilai Rp28 Juta Milik Warga Temon Hilang Dicuri, Begini Kronologinya
- Kunjungi Museum Mbah Maridjan, Menteri Kebudayaan Buka Kans Kerja Sama dengan Pemkab Sleman
Advertisement
Advertisement