Advertisement
2.500 Anak SD di Kulonprogo Alami Obesitas
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO--Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kulonprogo menyatakan skrining obesitas yang telah dilakukan pada 2022 menunjukkan terdapat 2.559 anak sekolah dasar (SD) mengalami obesitas. Obesitas dapat dipicu oleh kurangnya aktivitas fisik dan asupan yang berlebih.
Situs miliki Kementerian Kesehatan menjelaskan obesitas merupakan suatu kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh yang berlebihan. Obesitas terjadi karena ketidakseimbangan antara asupan energi dengan keluaran energi sehingga terjadi kelebihan energi yang selanjutnya disimpan dalam bentuk jaringan lemak.
Advertisement
BACA JUGA : Kasus Obesitas pada Anak di Bantul Naik, Wilayah Perkotaan Paling Banyak
Kepala Dinkes Kulonprogo, Sri Budi Utami mengatakan tahun 2022 melakukan skrining kepada 26.849 anak SD. Hasilnya adalah sebanyak 2.559 anak mengalami obesitas. Apabila membandingkan dengan hasil skrining terhadap pelajar SMP dan SMA maka angka obesitas anak SD tergolong tinggi.
“Hasil skrining tahun lalu kami lakukan kepada anak SD, SMP, dan SMA. Anak SD yang diperiksa ada 26.849 orang dengan hasil 2.559 anak masuk kategori obesitas,” kata Sri dihubungi, Sabtu (5/8/2023).
Ia menambahkan hasil skrinining terhadap 9.707 pelajar SMP menunjukkan 585 orang obesitas. Lalu, skrinining terhadap 5.481 pelajar SMA menunjukkan 246 orang obesitas. Jumlah tersebut tentu memiliki gap yang jauh dengan obesitas yang menjangkiti anak SD di atas.
Skrinining juga dilakukan terhadap warga berusia 18 tahun ke atas. Dari 75.318 sasaran skrining, sebanyak 6.403 di antaranya obesitas. Begitupun dengan sasaran skrining terhadap 20.684 balita yang 791 di antaranya obesitas.
Lebih jauh, Sri menjelaskan dari ribuan orang obesitas tersebut mulai dari balita sampai warga berusia 18 tahun ke atas, tidak ditemukan kasus kematian.
Penanganan obesitas dilakukan dengan mengimplementasikan Peraturan Bupati (Perbup) Kulonprogo Nomor 46/2023 tentang Rencana Aksi Daerah Gerakan Masyarakat (Germas) Hidup Sehat 2023-2026.
BACA JUGA : Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Gemuk, Berikut Penjelasan Pakar Gizi
Pada bagian lampiran dalam Perbup tersebut, masing-masing OPD telah memiliki kegiatan utama terkait Germas Hidup Sehat seperti Dinkes yang menetapkan peningkatan pendidikan mengenai gizi seimbang dan pemberian ASI eksklusif sebagai kegiatan utama. Kemudian Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulonprogo menetapkan sosialisasi pangan beragam bergizi seimbang dan aman (B2SA) sebagai kegiatan utama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Mau Mengikuti Rangkaian Acara Waisak di Candi Borobudur? Simak Aturannya!
Advertisement
Tak Mau Telat Terbang? Ini 5 Rekomendasi Hotel Bandara Terbaik di Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Gandeng Peradi, Pemkot Jogja Beri Bantuan Hukum Gratis
- Tak Ada Pendaftar Pilkada Independen, Ini Kata KPU Kota Jogja
- Penghilangan Separator di Jalan Ringroad Batal, Diganti Jadi Penghilangan U Turn
- Melalui Bedah buku, Warga Tukangan Diajak Mengelola Sampah
- Cara Membeli Tiket Kereta Bandara Internasional Jogja Harga Rp20.000, Cek di Sini
Advertisement
Advertisement