Advertisement
Tak Perlu Bingung! Ini Lokasi Ngecas Mobil Listrik di Wates
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Pengguna mobil listrik di Kulonprogo kini tak perlu lagi kebingungan jika hendak mengisi daya kendaraannya. Pasalnya, di Kulonprogo kini telah tersedia Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Ultra Fast Charging yang berlokasi di kantor PT PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Wates.
SPKLU tersebut diklaim mampu mengisi baterai mobil dengan durasi 15-30 menit.
Advertisement
General Manager PT PLN Unit Induk Distribusi Jateng dan DIY, Mochamad Soffin Hadi mengatakan bahwa untuk beberapa jenis mobil, SPKLU di PT PLN ULP Wates tersebut dapat mengisi daya hanya 15 menit.
“Beberapa mobil dengan kapasitas 35 kWh hanya memakan waktu 15 menit untuk durasi pengisian. Mobil lain dengan kapasitas 65 kWh bisa sampai 30 menit,” kata Soffin ditemui di PT PLN ULP Wates, Rabu (9/8/2023).
Soffin menambahkan biaya pengisian daya baterai mobil listrik jauh lebih rendah apabila dibandingkan dengan biaya untuk membeli bahan bakar minya (BBM). Kata dia, 1 kWh hanya memakan biaya Rp2.465. Daya 1 kWh tersebut dapat dipakai untuk 20 menempuh jarak 20 kilometer. “Kalau dibandingkan dengan biaya BBM biasa bisa hemat 70 persen. Itu merupakan nilai tambah bagi pengguna kendaraan listrik,” katanya.
Adapun cara menggunakan SPKLU tersebut, pertama pengguna harus mengunduh aplikasi PLN Mobile. Di dalamnya pengguna akan melihat beberapa pilihan antara lain tukar baterai, SPKLU dan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU).
Pengguna mobil listrik kemudian harus memilih SPKLU. “Pindai saja nanti. Lalu tinggal pilih berapa kWh yang ingin diisikan. Baru [noselnya] dicolokkan ke bodi mobil. Transaksi yang terjadi nanti sudah terekam,” ucapnya.
BACA JUGA: Pakai Mobil Listrik? Tak Perlu Cemas, Ini Lokasi Ngecas Baterai Kendaraan Listrik di Gunungkidul
Nantinya, Soffin mengaku PLN akan menambah lagi SPKLU, tepatnya di Malioboro; Ambarrukmo, Sleman; dan di sekitar International Airport Yogyakarta.
Lebih jauh dia menegaskan kendaraan listrik menjadi solusi jejak negatif karbon. Katanya, penggunaan BBM dan bahan bakar fosil menyumbang 280 juta ton karbon yang dilepas di udara Indonesia. Akibatnya adalah temperatur di Bumi meningkat. Begitupun mencairnya es di kutub sehingga air laut semakin naik.
Sementara itu, Pj Bupati Kulonprogo, Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan bahwa pendirian SPKLU tersebut merupakan yang pertama di kawasan lintas selatan.
Dia berharap SPKLU tersebut dapat menjadi pemicu untuk pendirian SPKLU lain. Di DIY, kata dia, becak motor akan menjadi sasaran konversi ke becak listrik. Dengan begitu emisi karbon dapat dikurangi utamanya di DIY. “Kendaraan listrik itu selain tidak bising juga tidak mengeluarkan emisi. BBM yang semakin menipis juga dapat dihemat,” kata Made ditemui di PT PLN ULP Wates, Rabu (9/8/2023).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Setelah Gagal Jadi Presiden, PDIP Beri Tugas Baru ke Ganjar di Pilkada 2024
Advertisement
Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- Jaga Silaturahmi, Gembira Loka Gelar Halabihalal
- Inf Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY, Senin 13 Mei 2024
- Peringatan Hadeging Pakualaman ke-212, Berikut Rangkaian Acaranya
- Kemenag DIY Berangkatkan 3.402 Calon Haji, Usia Tertua 95 Tahun
- Nihil Pendaftar, Pilkada Serentak 2024 di DIY Tanpa Calon Perseorangan
Advertisement
Advertisement