Advertisement

Promo November

Ada 16 Ribu Biopori di Jogja, Mbah Dirjo Ditargetkan Kurangi 60 Ton Sampah

Triyo Handoko
Minggu, 13 Agustus 2023 - 15:37 WIB
Sunartono
Ada 16 Ribu Biopori di Jogja, Mbah Dirjo Ditargetkan Kurangi 60 Ton Sampah Pejabat Walikota Jogja Singgih Raharjo saat menginisasi Gerakan Mbah Dirjo di Kelurahan Giwangan, beberpa waktu lalu.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pemkot Jogja menghitung sudah ada 16 ribu titik biopori di wilayahnya. Biopori sebanyak 16 ribu tersebut dimaksudkan untuk mengelola sampah secara mandiri terutama diproduksi rumah tangga.

Pejabat Wali Kota Jogja SInggih Raharjo menjeleaskan 16 ribu biopori terselenggara berkat program Gerakan Mbah Dirjo atau gerakan mengolah limbah dan sampah dengan biopori ala Jogja. SInggih menyebut Gerakan Mbah DIrjo sudah berlangsung selama dua pekan sejak pertama diluncurkan pada akhir Juli lalu.

Advertisement

BACA JUGA : DLH Kulonprogo: Permasalahan Sampah Jangan Diremehkan

Sebanyak 16 ribu biopori yang sudah terdata Pemkot Jogja, jelas Singgih, adalah jumlah kumulatif baik yang baru dibuat setelah Gerakan Mbah Dirjo maupun sebelumnya. “Sebanyak 16 ribu yang sudah dilaporkan ini akan terus dimaksimalkan untuk mengelola sampah secara mandiri,” katanya, Sabtu (12/8/2023).

Singgih menargetkan 16 ribu biopori ini mampu mengurangi volume sampah di Kota Jogja sebanyak 60 ton perhari. “Gerakan Mbah DIrjo ini kami kalkulasi mampu mengurangi sekitar 30 persen sampah yang ada, targetnya dapat mengurangi 60 ton sampah perhari,” katanya.

Salah satu biopori terbesar di Kota Jogja, terang SInggih, dibangun di Pasar Satwa Tanaman Hias Yogyakarta (Pasty) dimana berkapasitas satu ton. “Kami bangun di Pasty itu empat biopori masing-masing berkapasitas satu ton, jadi totalnya empat ton,” rincinya.

Pembangunan biopori di pasar yang berada di Kota Jogja tengah digencarkan Dinas Perdagangan (Disdag). “Pengerjaan biopori di pasar ditangani DIsdag dengan jumlah yang akan dibangun sebanyak 70 biopori berukuran luas, salah satunya di Pasty itu,” terangnya.

BACA JUGA : Jogja Darurat Sampah, Ada Alternatif Pembakaran dengan Minim Asap, Ini Detailnya

Penanganan masalah sampah di hulu atau di tingkat masyarakat Jogja, jelas Singgih, sudah diusahakannya semaksimal mungkin. “Kami selalu mencoba agar sampah di hulu ini terus ditekan jumlahnya, beragam cara termasuk Gerakan Mbah Dirjo,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menpar: Kunjungan Wisatawan ke Bali Belum Merata

News
| Sabtu, 23 November 2024, 12:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement