Advertisement

Dinkop UKM DIY Tumbuhkan Wirausaha Tangguh lewat Lead Camp Inkubasi Bisnis

Media Digital
Minggu, 20 Agustus 2023 - 21:27 WIB
Arief Junianto
Dinkop UKM DIY Tumbuhkan Wirausaha Tangguh lewat Lead Camp Inkubasi Bisnis Pembukaan program Lead Camp Inkubasi Bisnis yang diselenggarakan Kwarda Gerakan Pramuka DIY bersama Dinkop UKM DIY, Jumat (18/8/2023) di di Kampung Pramuka Sangurejo, Turi, Kabupaten Sleman. - Harian Jogja - Yosef Leon

Advertisement

SLEMAN—Puluhan murid dari kabupaten dan kota di DIY perintis Saka Wirausaha dari golongan penegak dan pandega mengikuti Lead Camp Inkubasi Bisnis yang digelar oleh Dinas Koperasi dan UKM (Dinkop-UKM) DIY.

Kegiatan yang dipusatkan di Kampung Pramuka Sangurejo, Turi, Kabupaten Sleman itu akan digelar selama tiga hari, mulai dari Jumat-Minggu (18-20/8). 

Advertisement

Lead Camp Inkubasi Bisnis digelar untuk menyiapkan generasi muda yang tangguh dan siap terjun ke dunia wirausaha.

Ditargetkan pada 2045, muncul tokoh dan pemimpin wirausaha yang punya semangat, sikap dan mental, pengalaman, keahlian dan pengetahuan yang matang soal kewirausahaan. 

Kepala Bidang Kewirausahaan Dinkop UKM DIY, Wisnu Hermawan mengatakan, Lead Camp Inkubasi Bisnis itu merupakan agenda lanjutan dari program Saka Wirausaha yang secara resmi berdiri pada 15 Juli 2023 lalu dan dikukuhkan oleh Kwarda DIY.

Nantinya, kata Wisnu, kelanjutan Pendidikan kewirausahaan Saka Wirausaha bakal disinkronisasikan dalam Sistem Informasi Pembinaan Koperasi dan UKM (Sibakul). "Prosesnya 3-4 bulan dan sekarang tahap ketiga ada lead camp untuk menambah anggota dan menjaring anggota baru," katanya saat pembukaan Lead Camp Inkubasi Bisnis, Jumat (18/8/2023). 

BACA JUGA: Anggota Pramuka di DIY Dilatih Berbisnis Lewat Saka Wirausaha

Menurut Wisnu, program ini penting untuk meningkatkan jumlah wirausaha yang ada di wilayah setempat. Pasalnya, sampai sekarang rasio wirausaha di Jogja hanya kurang dari 4%. Pihaknya optimistis program yang berkelanjutan dan terstruktur ini mampu membuat rasio kewirausahaan di Jogja meningkat pesat pada 2045 mendatang. 

"Jumlah wirausaha yang besar itu punya kolerasi dengan ekonomi inklusif. Makanya kami persiapkan dari sekarang dan kami optimistis pada 2045 rasio wirausaha kami bisa bersaing dengan negara maju," jelasnya. 

Lintas Kwarcab

Peserta yang ikut berpartisipasi adalah mereka yang sebelumnya lolos tahap seleksi. Dalam pembinaan dasar beberapa bulan yang lalu anggota inkubasi yang dibentuk secara lintas kwarcab berhasil menyelesaikan tantangan dan mendapatkan penjualan rata-rata sebesar Rp4 juta per dua minggu, sehingga maju ke tahap selanjutnya. 

"Kami laksanakan dua tahap ya untuk Lead Camp Inkubasi Bisnis ini. Tahap pertama ada 30 peserta yang ikut. Tahap kedua nanti di Oktober untuk mencari kader wirausaha yang tangguh," kata Wisnu. 

Adapun materi yang diberikan berupa pemahaman seputar pemasaran, produksi, sumber daya manusia (SDM) dan keuangan. Metode pembekalan dilakukan dengan orientasi lapangan, diskusi kelompok maupun tugas dan tantangan.

Para peserta nantinya juga akan diberikan tugas untuk mengoptimalkan potensi yang ada di Kampung Pramuka tersebut. 

"Materinya lebih banyak soal semangat usaha, tangguh dan mandiri. Nantinya ada satu sesi bagi mereka untuk diberikan bekal terbatas dan harus bisa menghasilkan sesuatu dari situ. Dapat benefit ekonomi. Lebih ke mental dan kreativitas selama tiga hari," katanya. 

Wakil Ketua Kwarda Gerakan Pramuka DIY Edy Heri Suasana menyebut, peserta lead camp harus serius mengikuti seluruh rangkaian acara.

Mereka juga harus terus berkoordinasi dengan fasilitator serta tim Saka Wirausaha tingkat cabang di masing-masing daerah dan melaporkan aktivitas yang dilakukan selama mengikuti lead camp itu. 

"Ikuti semua yang diberikan oleh fasilitator sehingga ketika keluar peserta bisa jadi pemimpin inkubasi bisnis," ujarnya. 

Edy menambahkan, program itu juga telah mempunyai sejumlah indikator untuk menetapkan peserta lolos ke tahap berikutnya.

Dengan tercapainya indikator peserta lead camp akan semakin matang dalam menjadi wirausaha handal, sehingga mampu menekan kesenjangan rasio wirausaha.  

"Untuk cabang yang anggota dan pesertanya masih belum maksimal seperti Kota Jogja, Gunungkidul dan Kulonprogo peserta juga wajib untuk merekrut personel baru agar semakin banyak yang ikut dalam program ini," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Otorita IKN Peroleh Hibah Kota Cerdas dari Amerika Serikat Senilai Rp31 Miliar

News
| Sabtu, 04 Mei 2024, 13:27 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement