Advertisement
Dialog Kebangsaan: Potensi Perpecahan Jelang Pemilu 2024 Perlu Diwaspadai

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Tokoh masyarakat, tokoh agama, akademisi serta aparat sepakat untuk mewaspadai adanya potensi memecah belah jelang Pemilu 2024. Hal itu disampaikan dalam Dialog Kebangsaan bertajuk Merawat Pilar-pilar Kebhinnekaan di Gereja Kristus Raja Baciro, Kota Jogja, Rabu (23/8/2023) malam.
Kepala BIN DIY Brigjen TNI Rachmat Puji Susetyo mengatakan tidak banyak negara yang terdiri multikultur bisa bersatu seperti Indonesia. Oleh karena itu harus terus dirawat dan dijaga. Ia tidak menampik bahwa ada potensi pihak tertentu yang berusaha memecah belah persatuan dan kesatuan Indonesia dengan berbagai cara.
Advertisement
BACA JUGA : Masuk Tahun Politik, MUI DIY Serukan Pemilu Damai Cegah Perpecahan
“Tetapi sampai saat ini kita masih bsia mempertahankan dan terus harus kita jaga bersama,” katanya kepada wartawan di sela-sela dialog kebangsaan.
Menurutnya selalu ada momentum yang digunakan oleh pihak tertentu untuk memecah belah, salah satunya dengan memanfaatkan jelang Pemilu. Ia berharap masyarakat harus terus diedukasi, sehingga Pemilu jangan sampai digunakan oleh kelompok tertentu untuk berusaha memecah belah bangsa. “Pemilu saya melihat ada potensi dimanfaatkan untuk memecah belah,” ucapnya.
Momentum lima tahun dengan persaingan berbagai calon merupakan hal yang biasa. Akan tetapi jangan sampai digunakan oleh pihak yang memiliki kepentingan jangka panjang untuk membelah Indonesia hingga mengganti bentuk negara dan ideologinya.
“Ini perlu disadarkan bersama bahwa mari kita songsong pemilu ini dengan keberagaman, kebersamaan, boleh beda pilihan tetapi menjunjung kebersamaan. Ini penting karena ada upaya-upaya menggunakan pemilu untuk kepentingan jangka panjang seperti merubah bentuk negara,” katanya.
Ia mengungkap Jogja sebenarnya ada banyak potensi masalah. Akan tetapi masyarakat mampu menyelesaikan secara dialogis.
“Kondisi Jogja kalau dibilang baik-baik saja, tidak. Tetapi kalau terancam sekali, juga tidak. Jogja ini semua masalah bisa diselesaikan dan masyarakat punya mekanisme menyelesaikan maslaah itu,” ujarnya.
Pastor TNI AU Rm. Kolonel Joseph Marcellinus Bintor menyatakan salah satu kekayaan Indoesia adlaah keberagaman yang menjadi modal sosial yang harus dirawat keberlangsungannya. Mengingat keberagaman juga bisa menjadi sumber atau potens konflik. Oleh karena itu kebersamaan dalam keberagaman harus dirajut.
“Justru modal sosial kita adalah kekayaan keberagaman dari sabang sampai Merauke dari Rote sampai Mianggas. Jogja adalah barometernya nasionalisme dan keberagaman,” katanya.
Rektor UIN Sunan Kalijaga Profesor Al Makin sepakat pentingnya antisipasi dampak perpecahan dalam pemilu 2024 karena perbedaan pandangan politik. Oleh karena itu orang atau kelompok yang berkomitmen menghargai perbedaan harus terus mempererat diri karena jumlahnya memang tidak banyak. Agar kelompok ini memberikan pemahaman kepada masyarakat lain dalam menghargai perbedaan pandangan politik.
BACA JUGA : Masuk Tahun Politik, Generasi Muda Diajak Pedomani Buah Pikir Buya Syafii
“Maka harus saling mendukung agar kita sebagai pihak yang menghargai perbedaan ini bisa melalui tantangan. Termasuk pemilu, saya yakin pasti banyak sekali perbedaan pandangan politik, bagaimana kita mengedukasi masyarakat agar bisa saling mengerti dengan adanya perbedaan itu,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Virus Nipah Mengancam, Kemenkes Keluarkan Peringatan Kewaspadaan
Advertisement

Tiket Gratis Masuk Ancol, Berlaku Bagi Pengunjung Tak Bawa Kendaraan Bermotor
Advertisement
Berita Populer
- Taman Pintar Bangun Wahana Nglaras Budaya
- 11 Abdi Dalem Kraton Yogyakarta Dilantik Jadi Komcad Matra Laut
- Banyak yang Enggak Bayar, Target Penerimaan Retribusi Sampah Kota Jogja Sulit Tercapai
- Kualitas Udara Jogja Menurun, DLH Klaim Debu Biang Utamanya
- Pemkot Jogja Salurkan Bantuan Beras untuk 1.036 Keluarga di Danurejan
Advertisement
Advertisement