Advertisement
Dinkes Sleman Gelar Evaluasi Lapangan Kampung Germas

Advertisement
SLEMAN—Berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sleman untuk terus menggerakkan perilaku hidup sehat di wilayahnya. Salah satunya dengan menggalakkan pembudayaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) sampai ke tingkat rumah tangga.
Sub Koordinator Kelompok Substansi Promosi Kesehatan Dinkes Sleman, Cahya Prihantama mengatakan sejauh ini usaha untuk menggalakkan pembudayaan Germas sampai ke tingkat rumah tangga telah dilakukan.
Advertisement
Pada 2023 ini, sejumlah kegiatan untuk penggalakan pembudayaan sampai ke tingkat rumah tangga telah dioptimalkan. Salah satunya gerakan Kampung Germas dan penilaian terhadap keberadaan Kampung Germas yang ada di tingkat padukuhan dan kalurahan di Kabupaten Sleman.
BACA JUGA : Gelar Seminar Anti-aging dan Wellness, Dinkes Sleman Kampanyekan Hidup Sehat
"Khusus kegiatan kali ini [evaluasi lapangan Kampung Germas], salah satu bentuk evaluasi Germas Sembada. Sebab, penanganan dan pencegahan masalah penyakit menular maupun tidak menular perlu percepatan dan ditingkatkan, guna meningkatkan indikator kesehatan di Kabupaten Sleman," katanya saat Penjurian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) RT di Gor Serbaguna UD Fajar di Perengdawe, Balecatur, Gamping, Sleman, Rabu (30/8/2023).
Terkait dengan penilaian, Cahya mengungkapkan, penilaian terhadap PHBS di tingkat masyarakat perlu dilakukan. Sebab, pihaknya tidak bisa hanya mengandalkan penilaian secara dokumen tanpa melakukan peninjauan dan penilaian langsung di lapangan.
Lewat penilaian langsung ini diharapkan diperoleh data real terkait penerapan PHBS di tingkat masyarakat, utamanya di tingkat RT, Padukuhan dan Kalurahan. Penilaian di lapangan sendiri diterapkan, setelah sebelumnya tim penilai dari Dinkes melakukan verifikasi terhadap dokumen yang telah dikirimkan. Serta, melakukan wawancara kepada perwakilan dari peserta PHBS RT.
"Kebetulan ada tiga kalurahan yang kami tinjau langsung. Kami telah mengunjungi Kalurahan Widodomartani di Kapanewon Ngemplak dan Nogotirto di Kapanewon Gamping. Untuk yang di Perengdawe, Balecatur, Gamping ini adalah yang terakhir," kata Cahya.
Sementara perwakilan tim juri, Bernadetta Widiandayani mengatakan peninjauan langsung tidak hanya untuk melihat bagaimana penerapan PHBS di masyarakat. Namun, juga aktivitas fisik, infrastruktur yang memadai dari penerapan PHBS di masyarakat.
BACA JUGA : Stok Vaksin Booster di Sleman 758 Vial
"Yang jelas apa yang dilaporkan harus benar-benar dilakukan. Jangan hanya karena lomba mereka lakukan, tapi kebiasaan itu harus terbentuk. Karena kesehatan adalah tanggung jawab bersama," katanya.
Dukuh Perengdawe, Kalurahan Balecatur, Kapanewon Gamping, Soleh Wahyu Pribadi mengaku optimistis wilayahnya akan menang dalam perlombaan kali ini. Selain menerapkan PHBS, masyarakat di Perengdawe telah melakukan sejumlah inovasi untuk mendukung Germas di lingkungannya.
Adapun bentuk inovasi tersebut di antaranya kegiatan olahraga yang mendukung Germas. Selain itu, ada inovasi pengelolaan sampah, inovasi dalam hal kader pemantauan jentik, gerakan ibu tanam sayur dan sejumlah inovasi lainnya.
"Selain itu, dari segi administrasi, kami cukup tertib. Untuk itu kami optimistis mampu meraih juara kali ini," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Presiden RI Prabowo Subianto Apresiasi Pemda Telah Menyiapkan Gedung untuk Sekolah Rakyat
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Kasus Bermunculan, Pemkab Bantul Siap Bentuk Satgas Pemberantasan Mafia Tanah
- Penumpang di Stasiun Lempuyangan Alami Kenaikan di Triwulan Pertama 2025
- Pria di Jogja Curi Motor di Indekos Tetangga, Diberikan Ke Pacar untuk Kerja
- 4 SMP di Gunungkidul Buka Pendaftaran Siswa Baru untuk Kelas Khusus Olahraga, Ini Jadwalnya
- Hadapi Musim Kemarau, BPBD Gunungkidul Siapkan 1.500 Tangki Air Bersih
Advertisement