Advertisement
Pelajar SMK di Gunungkidul Ini Rela Pungut Sampah untuk Tambahan Biaya Sekolah
![Pelajar SMK di Gunungkidul Ini Rela Pungut Sampah untuk Tambahan Biaya Sekolah](https://img.harianjogja.com/posts/2023/09/14/1148436/pelajar-gunungkidul.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Soleh Eko Wibowo, pelajar SMK Teruna Jaya I di Kapanewon Nglipar patut mendapatkan apresiasi. Meski masih muda, ia tidak malu memunguti sampah hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari secara mandiri.
Rabu (13/9/2023), waktu menunjukan pukul 13.30 WIB. Bel pulang sekolah di SMK Teruna Jaya pun dibunyikan, puluhan pelajar berhamburan keluar kelas untuk pulang ke rumah masing-masing.
Advertisement
Soleh, sapaan akrabnya, tak langsung pulang. Setelah keluar kelas bergegas menuju ke perpusatakan sekolah. Ia lantas duduk di teras untuk menyelesaikan gambar animasi yang dibuat, kemudian diunggah ke akun media social yang dimiliki.
“Di sini ada wifi gratis jadi bisa dipergunakan untuk upload ke medsos tanpa kuota,” kata Soleh kepada wartawan, Rabu sore.
Membuat komik dan animasi pendek merupakan hobi siswa jurusan Bisnis Daring ini. Setelah hasil gambaran melalui gawai butut yang dimiliki, ia juga tidak langsung pulang.
Soleh menyempatkan berkeliling sekolah untuk mencari sampah-sampah plastik seperti botol atau gelas minuman kemudian masukan ke tas kresek yang dibawa. Setelah, tak ada lagi sampah plastik yang dicari di lingkungan sekolah, ia bergegas menuju parkiran untuk mengambil sepeda angin yang dimiliki.
Rumah Soleh berada di Dusun Jeruklegi di Kalurahan Katongan, Nglipar. Jarak antara rumah dengan sekolah sekitar 15 kilometer. Setiap harinya pulang pergi menggunakan sepeda kayuh pemberian guru dan warga, dua tahun lalu.
Di sepanjang perjalanan, ia tidak terburu-buru mengayuh sepedanya karena sambil mengamati tumpukan sampah di pinggir-pinggir jalan. Setiap ada tumpukan, Soleh menghentikan sepedanya untuk mengambil botol atau gelas minuman plastik.
“Ini kegiatan saya sehari-hari. Kalau libur, rutenya bisa lebih jauh lagi sampai ke Kapanewon Ngawen untuk mengumpulkan sampah,” katanya.
BACA JUGA: Duh! Seribuan Anak di Gunungkidul Tidak Sekolah
Menurut dia, sampah-sampah yang dipungut tidak langsung dijual karena dikumpulkan dulu di rumah hingga banyak. Setelah terkumpul baru kemudian dijual ke pengepul sampah.
Sekali bertransaksi hasil yang diperolah di kisaran Rp25.000. “Kalau beruntung kadang juga bisa mendapatkan hasil yang lebih,” katanya.
Meski hasil yang diperoleh tidak banyak, ia mengaku tetap bersyukur. Hasil dari memungut sampah bisa dipergunakan menambah biaya uang sekolah.
Selain itu, ia juga dapat membeli pulsa dan jajan tanpa meminta kepada kedua orang tua. “Tidak malu dan yang terpenting usaha yang saya jalani halal,” kata Soleh yang ingin menjadi content creator ini.
Di sisi ekonomi, kehidupan keluarga Soleh termasuk dari kalangan kurang mampu. Ibunya hanya bekerja sebagai tukang kebun dan sang ayah menjadi buruh bangunan.
Kepala Sekolah Teruna Jaya 1 Gunungkidul, Supater Murbo Pribadi mengatakan, dari sisi akademik Soleh tergolong biasa-biasa saja. Dari sisi ekonomi juga kekuarangan sehingga masuk siswa yang mendapatkan bantuan untuk bersekolah.
Meski demikian, ia memberikan apresiasi karena ada semangat ketekunan dan kerja keras dalam diri anak didiknya tersebut. Sepulang sekolah tidak langsung pulang dan rela memunguti sampah untuk dijual.
Selain itu, Soleh juga dinilai senang dengan dunia animasi. Ini lantaran setiap hari membuat gambar animasi dengan memanfaatkan wifi di sekolah. “Mudah-mudahan Soleh bisa sukses dan bisa membatu perekonomian keluarganya,” kata Supater.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2025/02/10/1203680/trump.jpg)
Survei Warga AS: Rencana Trump di Gaza Merupakan Ide Buruk
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2025/01/27/1202297/liburan-garut.jpg)
Liburan ke Garut, Ini Lima Tempat Wisata Alam Tersembunyi yang Layak Dinikmati
Advertisement
Berita Populer
- Polres Bantul Luncurkan Program Si Dul untuk Wujudkan Keselamatan Lalu Lintas
- Sosok Baul, Juragan Lowongan Kerja di Jogja
- Gelar Seminar Halal, LP4H PWM DIY Ingatkan Standar Pangan untuk Rumah Sakit dan Pesantren
- Pertahankan Lumbung Pangan Utama di DIY, Bantul Kejar Target Tanam Padi 34.482 Hektare pada 2025
- Dukung Ketahanan Pangan, Lanud Adisutjipto Manfaatkan Lahan untuk Ditanami
Advertisement
Advertisement