Advertisement

Pelajar SMK di Gunungkidul Ini Rela Pungut Sampah untuk Tambahan Biaya Sekolah

David Kurniawan
Kamis, 14 September 2023 - 12:47 WIB
Ujang Hasanudin
Pelajar SMK di Gunungkidul Ini Rela Pungut Sampah untuk Tambahan Biaya Sekolah Soleh Eko Wibowo saat memungut sampah di jalan menuju rumahnya di Dusun Jeruklegi, Katongan, Nglipar. Foto diambil Rabu (13/9/2023). - Harian Jogja/David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Soleh Eko Wibowo, pelajar SMK Teruna Jaya I di Kapanewon Nglipar patut mendapatkan apresiasi. Meski masih muda, ia tidak malu memunguti sampah hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari secara mandiri.

Rabu (13/9/2023), waktu menunjukan pukul 13.30 WIB. Bel pulang sekolah di SMK Teruna Jaya pun dibunyikan, puluhan pelajar berhamburan keluar kelas untuk pulang ke rumah masing-masing.

Advertisement

Soleh, sapaan akrabnya, tak langsung pulang. Setelah keluar kelas bergegas menuju ke perpusatakan sekolah. Ia lantas duduk di teras untuk menyelesaikan gambar animasi yang dibuat, kemudian diunggah ke akun media social yang dimiliki.

“Di sini ada wifi gratis jadi bisa dipergunakan untuk upload ke medsos tanpa kuota,” kata Soleh kepada wartawan, Rabu sore.

Membuat komik dan animasi pendek merupakan hobi siswa jurusan Bisnis Daring ini. Setelah hasil gambaran melalui gawai butut yang dimiliki, ia juga tidak langsung pulang.

Soleh menyempatkan berkeliling sekolah untuk mencari sampah-sampah plastik seperti botol atau gelas minuman kemudian masukan ke tas kresek yang dibawa. Setelah, tak ada lagi sampah plastik yang dicari di lingkungan sekolah, ia bergegas menuju parkiran untuk mengambil sepeda angin yang dimiliki.

Rumah Soleh berada di Dusun Jeruklegi di Kalurahan Katongan, Nglipar. Jarak antara rumah dengan sekolah sekitar 15 kilometer. Setiap harinya pulang pergi menggunakan sepeda kayuh pemberian guru dan warga, dua tahun lalu.

Di sepanjang perjalanan, ia tidak terburu-buru mengayuh sepedanya karena sambil mengamati tumpukan sampah di pinggir-pinggir jalan. Setiap ada tumpukan, Soleh menghentikan sepedanya untuk mengambil botol atau gelas minuman plastik.

“Ini kegiatan saya sehari-hari. Kalau libur, rutenya bisa lebih jauh lagi sampai ke Kapanewon Ngawen untuk mengumpulkan sampah,” katanya.

BACA JUGA: Duh! Seribuan Anak di Gunungkidul Tidak Sekolah

Menurut dia, sampah-sampah yang dipungut tidak langsung dijual karena dikumpulkan dulu di rumah hingga banyak. Setelah terkumpul baru kemudian dijual ke pengepul sampah.

Sekali bertransaksi hasil yang diperolah di kisaran Rp25.000. “Kalau beruntung kadang juga bisa mendapatkan hasil yang lebih,” katanya.

Meski hasil yang diperoleh tidak banyak, ia mengaku tetap bersyukur. Hasil dari memungut sampah bisa dipergunakan menambah biaya uang sekolah.

Selain itu, ia juga dapat membeli pulsa dan jajan tanpa meminta kepada kedua orang tua. “Tidak malu dan yang terpenting usaha yang saya jalani halal,” kata Soleh yang ingin menjadi content creator ini.

Di sisi ekonomi, kehidupan keluarga Soleh termasuk dari kalangan kurang mampu. Ibunya hanya bekerja sebagai tukang kebun dan sang ayah menjadi buruh bangunan.

Kepala Sekolah Teruna Jaya 1 Gunungkidul, Supater Murbo Pribadi mengatakan, dari sisi akademik Soleh tergolong biasa-biasa saja. Dari sisi ekonomi juga kekuarangan sehingga masuk siswa yang mendapatkan bantuan untuk bersekolah.

Meski demikian, ia memberikan apresiasi karena ada semangat ketekunan dan kerja keras dalam diri anak didiknya tersebut. Sepulang sekolah tidak langsung pulang dan rela memunguti sampah untuk dijual.

Selain itu, Soleh juga dinilai senang dengan dunia animasi. Ini lantaran setiap hari membuat gambar animasi dengan memanfaatkan wifi di sekolah. “Mudah-mudahan Soleh bisa sukses dan bisa membatu perekonomian keluarganya,” kata Supater. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Garuda Indonesia Terbangkan 4.232 Jemaah Calon Haji dari 11 Kloter di Fase Pertama

News
| Minggu, 12 Mei 2024, 16:57 WIB

Advertisement

alt

Unik, Ada Lampu Bangjo Khusus Unta di Tengah Gurun Pasir

Wisata
| Sabtu, 11 Mei 2024, 18:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement