Advertisement
Elemen Vokasi, Industri dan Pemda Wajib Tembus Sekat dengan Penguatan Sinergi
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Sekolah Vokasi UGM bersama sejumlah stakeholder menggelar agenda Diskusi interaktif dan peluncuran program Ekosistem Kemitraan Vokasi-Dudi-Pemda. Diskusi ini diharapkan dapat merumuskan sinergi antarelemen vokasional yang ada.
"Pada hari ini kami mengumpulkan stakeholder seluruh entitas pendidikan vokasi yang ada di DIY," kata Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Wiryanta di TILC UGM, Rabu (20/9/2023).
Advertisement
Diskusi ini, kata Wiryanta, merupakan tindak lanjut dari Perpres No.68/2022 tentang Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi. Salah satu aspeknya, lanjut Wiryanta, adalah kerja sama vokasional yang akan terbentuk jika ekosistem kerja samanya terbentuk lebih dulu. "Ekosistem ini adalah sebuah situasi atau sebuah kondisi yang kondusif kami untuk saling bekerja sama," ujarnya.
Sekat-sekat antarinstansi maupun lembaga, menurut Wiryanta harus dihilangkan. Berbagai elemen di bidang vokasi harusnya bisa menembus sekat yang ada untuk berkolaborasi. "Sekat-sekat di antara kami. Sekat-sekat di antarpendidikan tinggi vokasi [PTV], sekat-sekat PTV dengan industri, sekat-sekat PTV dengan pemerintah, maupun PTV dengan pengguna PTV itu bisa mulai dihilangkan," lanjutnya.
BACA JUGA: Kemendikbud Gandeng Kampus Vokasi Perkuat Ekosistem Kemitraan dan Inovasi Berbasis Potensi Daerah
Tujuannya, untuk menciptakan iklim yang harmonis dari berbagai elemen vokasional. Sehingga antar pihak bisa saling memberdayakan.
Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dam Dunia Industri, Kemendikbud Ristek, Uuf Brajawidagda menerangkan latar belakang program ini tak terlepas dari belum sinerginya berbagai elemen vokasional untuk berkolaborasi. "Program ini latar belakangnya sangat klise, bahwa selama ini hidup sendiri-sendiri intinya," terangnya.
Transformasi merdeka belajar yang digagas kementerian ingin membuka sekat-sekat itu. "Kami membuka ruang seluas-luasnya bagi industri untuk masuk," ungkapnya.
"Tetapi menawarkan seperti itu belum tentu dipahami juga dengan baik. Mungkin harus ada tahapan-tahapan yang harus dijalani," lanjutnya.
Uuf juga terus mendorong SDM di sekolah untuk keluar. Standar pendidikan juga diubah untuk menyesuaikan program merdeka belajar. "Intinya kami pengin selaras," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pembangunan Sekolah Rakyat Ditargetkan Rampung Sebanyak 135 Lokasi pada 2026
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Segmen B Segera Dimulai, Pagu Rp73 Miliar
- Luncurkan SPPG di Tridadi Sleman, Menko Muhaimin Ungkap Efek Berantai Bagi Masyarakat
- Produk UMKM Kota Jogja Diminati Peserta Munas VII APEKSI 2025
- Investasi di Sektor Utara Gunungkidul Bakal Digenjot
- Polisi Menangkap Tiga Pelaku Penganiayaan Ojol Pengantar Makanan di Pintu Masuk UGM
Advertisement