Advertisement
Optimalkan TPS3R, Kulonprogo Bertekad Kurangi Sampah 4 Ton Per Pekan

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Kabupaten Kulonprogo terus melakukan upaya pengelolaan sampah di tingkat kalurahan melalui Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle atau TPS3R. Dengan cara seperti ini, pasokan sampah ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Banyuroto dapat dikurangi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kulonprogo, Sumarsana, mengatakan bahwa pengoptimalan TPS3R di tingkat kalurahan terus dilakukan. Pihaknya juga terus mendorong agar terbentuk TPS3R baru.
Advertisement
“Kulonprogo baru punya empat belas TPS3R. Dari keseluruhan itu, per hari sampah dapat dikurangi hingga 570 kilogram atau empat ton per pekan,” kata Sumarsana dihubungi, Jumat (22/9/2023).
Empat belas TPS3R tersebut terletak di Kalurahan Pengasih, Wates, Giripeni, Triharjo, Ngestiharjo, Banyuroto, Donomulyo, Tuksono, Sentolo, Kaliagung, Ngargosari, Kulwaru, Temon Kulon, dan Kranggan. Dari jumlah tersebut, masih ada empat TPS3R yang belum beroperasi.
“DLH Kulonprogo baru mulai merangkul TPS3R di akhir tahun 2022. Akhir tahun 2022 terbentuk asosiasi TPS3R,” katanya.
Terangnya, ada dua TPS3R yang akan menjadi pilot project DLH menuju pengelolaan sampah terpadu yaitu KSM Melati, Wates dan Sampurna Asih. Pilot Project tersebut merupakan metode yang digunakan untuk menguji efektifitas, dampak dan keekonomisan suatu program yang dirancang.
Sumarsana berharap dengan adanya pilot project pengelolaan sampah terpadu DLH bersama Bappeda dapat menemukan formulasi baru dalam tata kelola sampah sekaligus sebagai ajang pengujian efektivitas, dampak dan penambahan nilai ekonomis suatu metode yang dirancang.
Singkatnya, ke depan diharapkan dapat muncul sebuah metode pengelolaan sampah terpadu yang baik yang dapat diadopsi ke lingkup masyarakat yang lebih luas di Kulonprogo.
“Sambil kami juga mengusulkan agar dalam satu desa ada satu TPS3R. Jumlahnya bisa bertambah seiring dengan pertumbuhan sampah di masing-masing desa,” ucapnya.
Dia juga menegaskan pengelola TPS3R juga harus dipikirkan secara matang termasuk pemberian imbalan atas keterlibatan. “Selama ini dana pembangunan TPS3R dari Kementerian PUPR. Tahun 2024, saya juga sudah mengusulkan penggunaan Dana Keistimewaan untuk pembangunan TPS3R,” lanjutnya.
BACA JUGA: Daftar dan Alamat Bank Sampah di Kulonprogo
Pengelola TPS3R Alam Lestari Kalurahan Banyuroto, Bambang, mengatakan kegiatan di TPS3R Alam Lestari sempat terhenti ketika Pandemi Covid-19. Saat ini, Bambang dan rekannya mulai mengaktifkan kembali kegiatan.
“Sejak Pandemi itu kami berhenti total. Sekarang ini sudah mulai bergerak lagi pengambilan sampah. Baru dua kali [sepekan],” kata Bambang.
Bambang mengaku kesulitan untuk menggerakkan TPS3R tersebut. Salah satu hal yang menjadi kendala adalah tidak adanya anggaran operasional.
“Kemarin kami mengadakan rapat internal. Hasilnya adalah TPS3R Alam Lestari tidak dapat bergerak karena kami tidak punya anggaran operasional. Mau kami serahkan ke BUMDEs Banyuroto tapi tidak ada anggaran juga,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menteri PU Targetkan 66 Sekolah Rakyat Dapat Diresmikan Prabowo Juli 2025
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Warga Tangkap Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Anak di Semin Gunungkidul
- Petugas BPBD Bantul Evakuasi Pekerja yang Tersengat Listrik di Banguntapan
- Belasan Peserta Seleksi PPPK Tahap II di Sleman Gugur Tanpa Lalui Seleksi Kompetensi
- Pria Paruh Baya Tersengat Listrik Saat Tengah Bekerja di Banguntapan Bantul
- Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Segmen B Segera Dimulai, Pagu Rp73 Miliar
Advertisement