Advertisement
Dinkes Kulonprogo Catat 46 Kasus Kanker Paru Selama 2022

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kulonprogo mencatat terdapat 46 kasus kanker paru yang terjadi sepanjang tahun 2022. Kanker paru juga menjadi salah satu jenis kanker yang masuk dalam sepuluh prioritas kegiatan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Kulonprogo.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kulonprogo, Rina Nuryati, mengatakan bahwa kasus kanker paru di Kulonprogo mengalami kenaikan jika membandingkan dengan kasus tahun 2021 sebanyak 29 kasus.
Advertisement
“Kanker paru itu multifaktor. Salah satu faktor risiko adalah rokok. Baik perokok aktif maupun pasif punya kemungkinan terkena kanker paru,” kata Rina dihubungi, Sabtu (23/9/2023).
Kendati asap rokok mengandung 60 jenis zat karsinogen dan dicurigai sebagai faktor risiko utama penyebab kanker paru, Rina juga menyinggung mengenai faktor risiko lain seperti zat karsinogen yang dibawa dalam udara berpolutan yang dihasilkan salah satunya dari gas buangan kendaraan bermotor sampai pabrik
“Kalau melihat dari hasil penelitian, orang yang bekerja di ruangan dengan atap asbes itu juga bisa memicu kanker. Jadi ya tidak hanya akibat rokok,” katanya.
Rina juga menyinggung mengenai intensitas pembakaran sampah yang tinggi yang juga dapat memicu kanker paru karena zat yang dihasilkan dari pembakaran sampah terdiri dari banyak macam.
BACA JUGA: Para Pria Waspada! Ini Penyebab Kanker Prostat
Dia menjelaskan bahwa seseorang yang mengidap kanker paru dapat mengidentifikasi dari tanda-tanda yang muncul seperti batuk yang disertai tidak nafsu makan dan penurunan berat badan. Batuk tersebut akan mengarah pada sesak nafas. “Kalau sudah begitu ya bisa melakukan rontgen,” ucapnya.
Dengan berbagai kasus kanker yang ada di Bumi Binangun seperti kanker paru, Dinkes Kulonprogo akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai gerakan masyarakat (germas). Menurutnya, penyakit katastropik seperti kanker berawal dari gaya hidup masyarakat.
“Tantangan kita saat ini adalah banyaknya produk olahan yang beredar dengan promosi yang meningkatkan daya tarik. Padahal kalau makan itu harus ada sayur dan buahnya [bergizi seimbang],” lanjutnya.
Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Kulonprogo, Yayuk Sutedjo, mengatakan kanker paru menjadi salah satu dari sepuluh kanker yang menjadi sasaran prioritas penanganan.
“Untuk mencegah kanker paru itu sederhana tapi berat. Bagi para perokok silakan berhenti merokok. Perokok aktif sama perokok pasif itu bahayanya sama,” kata Yayuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menteri PU Targetkan 66 Sekolah Rakyat Dapat Diresmikan Prabowo Juli 2025
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Frekuensi Perjalanan Kereta Api Lebih Padat pada Libur Waisak, KAI Daop 6 Jogja Himbau Masyarakat Berhati-hati
- Warga Tangkap Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Anak di Semin Gunungkidul
- Petugas BPBD Bantul Evakuasi Pekerja yang Tersengat Listrik di Banguntapan
- Belasan Peserta Seleksi PPPK Tahap II di Sleman Gugur Tanpa Lalui Seleksi Kompetensi
- Pria Paruh Baya Tersengat Listrik Saat Tengah Bekerja di Banguntapan Bantul
Advertisement