Advertisement
9 Kapanewon di Sleman Berstatus Awas Kekeringan

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Sebanyak sembilan kapanewon di Sleman masuk dalam status awas kekeringan. Sebab, selama dua bulan terakhir hujan tidak mengguyur wilayah tersebut.
Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta Warjono mengatakan kesembilan kapanewon di Sleman yang masuk dalam status awas kekeringan tersebut adalah kapanewon Berbah, Cangkringan, Depok, Gamping, Kalasan, Ngemplak, Pakem, Sleman, dan Turi. Kesembilan kapanewon tersebut sudah dua bulan tidak diguyur hujan.
Advertisement
"Untuk itu kami minta pemerintah setempat melakukan antisipasi dampak kekeringan. Selain menerapkan sistem tadah hujan pada sektor pertanian, perlu adanya antisipasi kelangkaan air bersih dan potensi terjadinya kebakaran hutan serta lahan," kata Warjono, Kamis (28/9/2023).
Optimalkan Droping Air
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman Makwan mengatakan telah menerima permintaan droping air bersih di beberapa wilayah, sejak penetapan siaga darurat kekeringan akibat puncak musim kemarau, 31 Agustus 2023.
Droping air sempat dilakukan untuk Dusun Kaliurang Timur, Hargobinangun, Pakem. Di sana ada sebanyak 2 RT, yakni RT 7 dan RT 8 yang mengalami krisis air bersih setelah mata air kletak mengalami penyusutan debit air.
Untuk itu BPBD Sleman lakukan droping air dengan memasang hidran umum dan kemudian warga menyalurkan air lewat pipa secara grafitasi.
BACA JUGA: Kekeringan di Gunungkidul Meluas, 118 Ribu Jiwa Kesulitan Air Bersih
Selain itu ada permintaan droping air adalah di Dusun Sejati, Sumberarum, Moyudan. Disana warga mengalami kesulitan air bersih karena muka air Sungai Progo di wilayah itu menurun sehingga mengakibatkan sumur milik warga mengering.
"Kami bantu dengan bantuan pompa air untuk mengangkat air dari Sungai Progo kebatas sejauh 100 meter untuk mengisi sumur-sumur dan bak penampungan air warga," kata Makwan.
Diakui Makwan, pada musim kemarau tahun ini beberapa wilayah di kabupaten Sleman memang rawan terjadi bencana kekeringan. Beberapa wilayah yang potensinya cukup tinggi yakni berada di kapanewon Prambanan, Gamping, Tempel, dan Moyudan.
Ia menegaskan, dalam menghadapi musim kemarau tahun ini, BPBD Sleman telah menyiapkan sedikitnya 145.000 liter air bersih. Air bersih tersebut nantinya bisa disalurkan kepada masyarakat apabila dibutuhkan.
"Akan langsung kami droping air bersih, jika ada laporan dan permintaan," ucap Makwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Dukung Pelestarian Sejarah dan Budaya, Kemenkum Hadiri Kirab Akbar Ritual Budaya dan Perayaan HUT YM Makco Thian Siang Sing Bo
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dewan Dorong Ada Standarisasi Iuran Sampah Penggerobak di Jogja, Warga Miskin Dinolkan
- Dinas Peternakan Gunungkidul Gencarkan Vaksinasi dan Edukasi Massif Cegah Antraks
- Cegah Dokter PPDS Melakukan Kekerasan Seksual, Ini yang Dilakukan RSA UGM
- Polemik Bau Kandang, Warga Blokade Akses Rumah Peternak Babi di Bantul
- Pemkab Raih Opini WTP ke-10 Secara Beruntun, Begini Harapan Bupati Gunungkidul
Advertisement