Advertisement
Gunung Merapi Alami Dua Kali Guguran Lava dengan Jarak Luncur 1.200 Meter
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Sejumlah aktivitas vulkanik terpantau terjadi di Gunung Merapi. Selama kurang lebih enam jam, beberapa gempa guguran dan dua guguran lava tercatat oleh petugas Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Tim Penyusun Laporan Aktivitas Gunung Merapi BPPTKG, Ahmad Sopari melaporkan hasil pantauan aktivitas vulkanik Gunung Merapi pada Jumat (29/9/2023) mulai pukul 06.00 - 12.00 WIB. Dari rentang periode tersebut Ahmad melaporkan terjadi 29 gempa guguran dengan amplitudo 3-22 mm. Gempa guguran Ini berdurasi 15,76-142,28 detik.
Advertisement
Selain gempa guguran petugas juga mencatat ada 129 gempa fase banyak/hybrid dengan amplitudo 2-17 mm. Durasi gempa ini berkisar antara 5,16-8,12 detik). "Terjadi tujuh gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 25-80 mm dan durasi 8,52-13,72 detik," terangnya.
Secara umum cuaca Gunung Merapi menurut pantauan Ahmad cerah dan beragam. Angin bertiup ke arah barat. Adapun suhu udara di kawasan Gunung Merapi berada di angka 25,8-28 derajat celcius dengan kelembaban udara 44-51,4 persen dan tekanan udara 768-920,7 mmHg.
"Teramati guguran lava dua kali dengan jarak luncur maksimum 1200 meter ke arah selatan (Kali Boyong)," tambahnya.
BACA JUGA: Ratusan Warga Margodadi Seyegan Alami Krisis Air Bersih
Berdasarkan pantauan di atas tingkat aktivitas Gunung Merapi masih ditetapkan pada level III atau Siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer dan Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer.
Sementara potensi bahaya guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol lima kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.
Dari hasil pantauan ini, masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. "Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," tandasnya. (Catur Dwi Janati)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Banjir Bandang di Sumatera Barat, 14 Orang Dilaporkan Tewas, Sebagian Warga Dilaporkan Hilang
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Survei Calon Wali Kota Jogja dari Kalangan Muda: Politikus Gerindra dan PKB Teratas
- Sempat Terlibat Keributan dengan Wisatawan Jogja, Debt Collector Akhirnya Minta Maaf
- Pembongkaran Pembatas Jalan Sepanjang Ringroad Jogja: Rencana Uji Coba Mulai Monjali hingga Condongcatur
- Wakil Ketua Kadin DIY Mendaftar Balon Wali Kota Jogja Lewat PDIP
- Wisatawan Kota Jogja Diminta Gunakan Kantong Parkir Resmi, Ini Tarifnya
Advertisement
Advertisement