Advertisement
Gara-gara Kabut Tebal, Nelayan Gunungkidul Tersesat saat Mendaratkan perahu
Proses evakuasi perahu milik nelayan Ngrenehan yang salah mendarat di Pantai Kayuarum di Kalurahan Kanigoro, Saptosari, Gunungkidul Minggu (8/10/2023). - istimewa Polsek Saptosari
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Kabut tebal akhir-akhir ini sering menyelimuti Kawasan Pantai di Gunungkidul. Para nelayan pun diminta untuk berhati-hati karena dapat mengganggu saat beraktivitas di laut.
Adanya fenomena alam yang terjadi pada Sabtu (8/10/2023) membuat tiga nelayan di Pantai Ngrenehan di Kalurahan Kanigoro kebingungan sehingga salah mendaratkan perahu usai mencari ikan di laut. Awal ingin mendarat di Pantai Ngrenehan, namun karena pandangan terganggu malah sampai di Pantai Kayuarum atau berjarak satu kilometer dari tujuan semula.
Advertisement
Kapolsek Saptosari, AKP Kusnan Priyono mengatakan, peristiwa salah mendarat yang dilakukan oleh nelayan di Pantai Ngrenehan bermula saat Sarjito dan kedua temannya berangkat mencari ikan pada Sabtu (7/10/2023). Aktivitas dilakukan seperti biasa hingga pukul 20.00 WIB akan pulang.
BACA JUGA : Nelayan Gunungkidul Boleh Tangkap Benur Maksimal 10.000
Namun dikarenakan kondisi berkabut, Sarjito selaku tekong kebingungan karena tidak bisa melihat kondisi di depannya. Pada saat melaju melihat akhirnya melihat nyala api dan dijadikan panduan untuk mendarat.
Namun pada saat tiba di daratan yang dituju bukan Pantai Ngrenehan, tapi di Pantai Kayuarum. “Pengakuan nelayan memang tidak bisa melihat hingga akhirnya melihat api unggun dari wisatawan kemping dijadikan panduan untuk mendarat. Tapi, ternyata malah mendarat di Pantai Kayuarum yang berjarak sekitar satu kilometer dari Ngrenehan,” kata Kusnan kepada wartawan, Minggu (8/10/2023).
Meski demikian, ia memastikan ketiga nelayan dalam kondisi baik-baik. Namun dikarenakan air laut sedang surut, maka evakuasi perahu dilakukan melalui jalur darat.
“Terlalu dangkal sehingga tidak bisa dilalui. Evakuasi dilakukan pada Minggu pagi,” ungkapnya.
Kusnan menambahkan, salah pendaratan terjadi tidak hanya karena faktor cuaca. Namun, juga karena fasilitas lampu mercusuar di Kawasan Pantai Ngrenehan mati.
“Mudah-mudahan bisa difungsikan Kembali. Untuk para nelayan, kami minta lebih berhati-hati lagi pada saat beraktivitas,” kata Kusnan.
Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Koordinator Satlinma Rescue Wilayah Operasi 2 di Pantai Baron, Marjono. Menurut dia, dalam beberapa waktu terakhir di Kawasan Pantai sering terjadi cuaca berkabut.
BACA JUGA : Nelayan Pantai Baron Panen Teri
Fenomena lama ini tidak hanya terjadi malam, tapi juga pada siang hari. Oleh karena itu, ia meminta kepada nelayan lebih berhati-hati saat beraktivitas karena cuaca berkabut bisa mengganggu pandangan saat di laut.
“Kabut muncul kemungkinan karena dampak dari kemarau yang Panjang. Fenomena ini sudah terlihat sejak September lalu,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Daftar Pejabat Ditangkap KPK bersama Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko
Advertisement
5 Air Terjun Terindah dari Jawa hingga Sumatra, Pesonanya Bikin Takjub
Advertisement
Berita Populer
- Percepat Penyerapan Anggaran, Kulonprogo Rencanakan Lelang Awal 2026
- Sleman Gelar Geosembada Award untuk Perangkat Daerah Terbaik
- Mahasiswa Jogja Dikeroyok di Warmindo Umbulharjo
- Dua Hari Abrasi Pantai Trisik, Empat Bangunan Milik Warga Rusak
- Kasus Kecelakaan Maut Palagan, Pengemudi BMW Dijatuhi Hukuman Penjara
Advertisement
Advertisement



