Perbaikan Longsor di Gedangsari Butuh Rp8 Miliar, Pemkab Gunungkidul Ajukan Bantuan ke BNPB
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul memperkirakan perbaikan longsor di Kalurahan Tegalrejo, Gedangsari membutuhkan anggaran sekitar Rp8 miliar. Untuk perbaikan, Pemkab mengajukan bantuan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Wadiyana mengatakan, pascakejadian longsor pada 16 Februari 2023, pihaknya sudah diminta BPBD untuk mengkaji terkait dengan dampak kerusakan. Hasil kajian untuk perbaikan membutuhkan alokasi sekitar Rp8 miliar.
Advertisement
BACA JUGA: BPBD Sleman Raih Penghargaan Subroto Award 2023
“Yang longsor bukit hingga materialnya menutupi akses jalan kabupaten,” katanya, Kamis (12/10/2023).
Meski telah membuat kajian, namun Wadiyana mengakui hingga sekarang belum ada upaya perbaikan. Hal ini tak lepas dari kemampuan anggaran yang dimiliki Pemkab masih sangat terbatas. Oleh karenanya, untuk perbaikan dilakukan dengan cara meminta bantuan ke BNPB. “Untuk detailnya ke BPBD. Yang jelas, sudah diajukan proposal permohonan bantuan untuk penanganan dampak longsor di Tegalrejo,Gedangsari,” katanya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Gunungkidul, Sumadi saat dikonfirmasi membenarkan pihaknya telah mengajukan permohonan bantuan ke BNPB guna penanganan longsor di Tegalrejo.
Diharapkan ada bantuan sehingga dampak bisa ditangani agar akses warga kembali normal. "Anggaran Pemkab terbatas dan belum ada untuk penanganan,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Lurah Tegalrejo, Sarjono mengatakan, belum ada penanganan signifikan terhadap longsor perbukitan di wilayahnya yang sempat memutus akses jalan masyarakat. Agar bisa dilalui warga kerja bakti mengurangi material longsoran sehingga jalan yang sempat tertutup bisa dilalui.
“Jalan yang tertutup berstatus milik kabupaten. Kami berharap bisa segera diperbaiki,” kata Sarjono.
BACA JUGA: Pembongkaran Pohon Hampir Rampung, Konstruksi Tol Jogja-YIA Dimulai November
Menurut dia, penanganan yang dilakukan secara swadaya oleh masyarakat hanya bersifat sementara. Untuk akses, pada saat kemarau seperti sekarang masih bisa dilalui, baik kendaraan roda dua maupun roda empat.
“Material tanah yang sempat menutupi jalan hanya disingkirkan dengan dibuang ke jurang di samping jalan sehingga bisa dilalui,” katanya.
Meski demikian, lanjut Sarjono, saat memasuki musim hujan kondisinya akan sangat berbahaya. Hal ini dikarenakan bisa memicu terjadinya longsor susulan.
“Makanya kami berharap bisa segera diperbaiki. Sebab, kalau musim hujan jelas tidak bisa dilewati karena akan sangat berbahaya dikarenakan ada potensi longsor susulan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kampanye Akbar di Pilkada Sleman, Paslon Boleh Berikan Hadiah Barang Maksimal Senilai Rp1 Juta
- Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Inggris Diharap Jadi Pembuka Pengembalian Aset HB II
- Tabrak Pengendara setelah Terabas Lampu Merah, Pemotor Alami Luka Berat
- Pemkab Siapkan Rp52,7 Miliar untuk Makan Bergizi Gratis, Defisit APBD Bantul Kian Dalam
- Heboh Kabar Pembebasan Dirinya, Mary Jane Veloso Telepon Kedubes Filipina
Advertisement
Advertisement