Parade Teater Linimasa Kembali Digelar Tahun Ini, Catat Jadwalnya
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Taman Budaya Yogyakarta (TBY) akan mementaskan enam naskah teater lewat program paradeteater Linimasa. Gelaran Linimasa tahun ini merupakan yang keenam kalinya diselenggarakan TBY sejak pertama digelar pada 2018. Lewat Parade Linimasa, seni pertunjukan ini agar terus berkembang dari masa ke masa.
Rencananya, parade teater Linimasa #6 akan digelar di TBY mulai Rabu (18/10/2023) hingga Jumat (20/10/2023).
Advertisement
Sebelum dikurasi tim kuratorial independen tercatat ada 38 kelompok teater di DIY yang mengirimkan proposal pementasannya. Adapun, Linimasa tahun ini mengambil tema seputar ketahanan pangan. Dari hasil kurasi, akhirnya dipilih enam kelompok untuk selanjutnya dibantu produksi pentas teaternya.
Kepala TBY Purwiati menjelaskan seleksi yang dilakukan secara terbuka dan adil. “Kami membaca konsep pementasan, elemen pementasan, dan semacamnya untuk menilai apakah proposal tersebut sudah cukup memadai untuk didukung lewat pendanaan produksi teaternya,” katanya, Senin (16/10/2023).
Purwiati menjelaskan program Linimasa bermaksud untuk terus menelusuri perkembangan kesenian ini di DIY, di mana visinya mempertemukan seniman teater lintas generasi.
“Terpetning bagaimana memfasilitasi generasi muda atau kelompok teater baru agar terus eksis dan bekembang. Pengembangan itu bisa diselenggarakan dengan mempertemukan antar generasi seniman teater untuk berbagi ilmu, ini sesuai dengan visi TBY sebagai laboratorium seni Jogja,” ujar dia.
BACA JUGA: Parade Teater TBY Linimasa #4, Bukan Sekadar Sandiwara
Salah satu kurator Parade Linimasa, Kus Yuliadi menjelaskan pihaknya melakukan kurasi dengan mencoba menghadirkan berbagai generasi dalam program tersebut. “Hasilnya ada kelompok teater berlatar era 1980, 1990an, dan awal milenium. Semuanya akan menampilkan karya terbaiknya yang didukung pendanaan produksi pementasan,” ucapnya.
Kus yang juga dosen teater di ISI Jogja ini menjelaskan berbagai kelompok teater yang muncul di Jogja cukup heterogen. “Meskipun semuanya dari DIY, tetapi ada juga pegiatnya yang dari luar daerah. Ini akan memperkaya teater Jogja, mengingat banyak tumbuh potensi seni di sini,” terangnya.
Kurator lainnya, Elyandra Widharta menjelaskan pertumbuhan teater kini makin meluas, tidak hanya di kalangan seni dan kampus tetapi juga mulai berkembang kelompok teater yang diinisiasi PKK di DIY.
“Perkembangannya sangat cair, seniman teater di Jogja bahkan bisa beraktivitas di dua kelompok teater berbeda, artinya satu sama lain saling terbuka dan kami harapkan makin terakomodasi dengan program Linimasa ini,” ungkapnya.
Bahasa ungkap teater di DIY, menurut Elyandra, juga terus bekembang. “Makin banyak yang memanfaatkan lintas media untuk mengekspresikan keseniannya. Ini pertanda baik karena ada perkembangan yang inovatif,” kata praktisi dan sutradara sekaligus aktor kelompok teater Sedhut Senut itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tok! Eks Dirut PT Tarumartani Divonis 8 Tahun Penjara atas Dugaan Korupsi Rp8,7 Miliar
- 500 Kiai dan Nyai Sebut Harda-Danang sebagai Pilihan Tepat untuk Sleman Baru
- Beranda Migran Nilai Pemindahan Penahanan Mary Jane ke Filipina Langkah Maju untuk Keadilan
- Kampanye Akbar di Pilkada Sleman, Paslon Boleh Berikan Hadiah Barang Maksimal Senilai Rp1 Juta
- Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Inggris Diharap Jadi Pembuka Pengembalian Aset HB II
Advertisement
Advertisement