Kabar Gembira! Sabtu Malam Mendatang, Aliran Air Selokan Mataram Kembali Dibuka
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) memastikan kembali membuka aliran air di Selokan Mataram pada Sabtu (21/10/2023) malam.
Pembukaan aliran air ini ternyata lebih cepat dari pada rencana awal dari BBWSSO yang mematikan aliran air di Selokan Mataram selama Oktober 2023 menyusul pengerjaan rehabilitasi dan pembuatan bangunan ukur di pintu air Bligo, Magelang, Jawa Tengah.
Advertisement
Ahli Madya Bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air (BBWSSO), Rr. Vicky Ariyanti mengatakan percepatan pembukaan aliran air Selokan Mataram dengan berbagai pertimbangan. Salah satunya adalah saluran dinilai sudah aman setelah melalui proses perbaikan dan pembuatan bangunan ukur di Bligo, Jawa Tengah. "Hanya saja, pengaliran air ini menyesuaikan dengan debit dari Sungai Progo," katanya, Rabu (18/10/2023).
BACA JUGA: Selokan Mataram Ditutup, 28 Kelompok Budi Daya Ikan di 4 Kapanewon di Sleman Menjerit
Meski membuka aliran air di Selokan Mataram lebih cepat, namun hal itu tidak diikuti dengan percepatan pembukaan aliran air di saluran Van Der Wicjk. Vicky menyebut, aliran air di saluran Van Der Wicjk tetap akan dimatikan sampai akhir Oktober. Artinya, aliran air di saluran Van Der Wicjk baru akan dibuka kembali pada 1 November 2023. "Di sana masih banyak pekerjaan yang harus disempurnakan," sambungnya.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyambut baik rencana dan mengucapkan terima kasih kepada BBWSSO yang lebih cepat membuka aliran air di Selokan Mataram. Sebab, keberadaan air di Selokan Mataram sangat penting bagi berbagai pihak. "Alhamdulillah, jika air sudah segera bisa dialirkan, terimakasih," kata Kustini.
Sebelumnya, sebanyak 28 kelompok pembudidaya ikan di 4 kapanewon di wilayahnya yang terdampak atas pematian aliran air Selokan Mataram selama Oktober 2023.
Adapun total luasan kolam yang terdampak atas pematian aliran air Selokan Mataram adalah seluas 230.120 meter persegi. "Jika dihitung dengan jumlah produksi ikan sebanyak 831.822 kilogram," kata Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman, Suparmono.
Selain itu, ada sebanyak 1.068,6 hektare lahan pertanian di Sleman terancam gagal panen akibat fenomena Elnino dan ditutupnya saluran air Selokan Mataram serta saluran Vanderwijk. Data tersebut didasarkan kepada pemantauan lapangan yang dilakukan dan juga didasarkan pada laporan dari beberapa petani terkait dampak kekeringan. Adapun 1.068,6 hektare lahan pertanian yang terancam gagal panen itu ada 9 kapanewon berbeda di Sleman.
"Dan, dampak kekeringan yang paling bisa terjadi puso atau gagal panen dan lainnya berupa penurunan hasil panen hingga 25 sampai 45 persen," lanjut Suparmono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
Advertisement
Advertisement