Advertisement

Baparekraf Klaim UMKM Berkontribusi Terhadap 60% PDB Indonesia, Ini Dasarnya

Andreas Yuda Pramono
Kamis, 26 Oktober 2023 - 21:17 WIB
Mediani Dyah Natalia
Baparekraf Klaim UMKM Berkontribusi Terhadap 60% PDB Indonesia, Ini Dasarnya Deputi Bidang Industri dan Investasi Direktorat Akses Pembiayaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Wisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar Coaching Clinic Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pelaku Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Aula Kalurahan Pagerharjo, Samigaluh, Kulonprogo pada Kamis (26/10/2023). (Harian Jogja - Andreas Yuda Pramono)

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi pilar terpenting dalam menggerakkan roda perekonomian Indonesia. Bahkan, UMKM diklaim telah berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia sampai 60%.

"Jumlah UMKM yang mencapai 99,9 persen dari pelaku usaha juga telah berhasil menyerap tenaga kerja sebesar 97 persen dari total tenaga kerja Indonesia. Secara keseluruhan, UMKM telah berkontribusi sebesar 60 persen terhadap PDB Indonesia," kata Direktur Akses Pembiayaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Wisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf), Anggara Hayun Anujuprana saat ditemui di Aula Kalurahan Pagerharjo, Samigaluh, Kulonprogo pada Kamis (26/10/2023).

Advertisement

Baca Juga: Pemkab Kulonprogo Tingkatkan Digital Marketing Produk UMKM

Meski UMKM memiliki peran besar terhadap PDB, Hayun mengaku terdapat beberapa permasalahan mendasar menghambat perkembangannya seperti aspek kompetensi kewirausahaan, manajemen, teknik produksi, perencanaan, pengawasan kualitas dan pengembangan produk, akuntansi, teknik pemasaran, dan permodalan.  

Berkaitan dengan permodalan, kredit usaha rakyat (KUR) menjadi salah satu upaya pemerintah mendorong inklusi keuangan. Dengan begitu akses layanan perbankan berbunga murah dapat dijangkau masyarakat menengah ke bawah. Pengembangan UMKM pun akan lebih mudah.

Terkait dengan hal tersebut, Deputi Bidang Industri dan Investasi Direktorat Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf menggelar Coaching Clinic Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pelaku Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Menurut Hayun, KUR juga bertujuan mengakselerasi pengembangan kegiatan perekonomian di sektor riil dalam rangka penanggulangan dan pengentasan kemiskinan serta perluasan kesempatan kerja.  

"Kami berusaha mempertemukan pelaku usaha parekraf di Kalurahan Pagerharjo dengan Perbankan BRI. Diharapkan mereka dapat mengakses KUR dan dapat mengembangkan usahanya," katanya.

Baca Juga: Diskop UKM Kulonprogo Dorong Peningkatan Penjualan UMKM

Lebih jauh Hayun menerangkan alasan pemilihan lokasi coaching clinic di Pagerharjo karena telah masuk sebagai penerima Program Desa BRilian dari BRI. Selain itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga memiliki program khusus di Pagerharjo.

"Harapan saya untuk UMKM mendapat modal dari BRI dan kami juga kolaborasi dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah [TPAKD] Kulonprogo untuk memberikan pembinaan bersama. Dengan itu UMKM dapat berkembang juga menciptakan lapangan pekerjaan dan ekonomi di Desa Pagerharjo dapat berkembang," ucapnya.

Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Setda Kulonprogo, Adnan Widodo mengatakan mayoritas UMKM di Kulonprogo berada di tingkat mikro. "99,9 persen UMKM di Kulonprogo ada di mikro," kata Adnan.

Adnan menambahkan TPAKD Kulonprogo terus berupaya agar UMKM di Kulonprogo mendapat fasilitasi berupa akses KUR. Pasalnya jumlah KUR dari tahun lalu menurun.

"KUR menurun kecepatannya. Tahun lalu di bulan yang sama [Oktober] Rp800 miliar, sekarang Rp531 miliar," katanya.

Baca Juga: Dongkrak Kunjungan ke Showroom UMKM di Kulonprogo, Ini Reward yang Bakal Diperoleh Travel Agen

Di lain pihak, Kepala Bidang Pemberdayaan Dinas Pariwisata (Dispar) Kulonprogo, Sari Wulandari, mengatakan sektor pariwisata di Kulonprogo mulai bangkit. Sebab itu, pihaknya terus membina dan melatih perizinan. Kendati begitu, Kulonprogo tetap membutuhkan bantuan dari lembaga lain untuk dapat membantu mengembangkan sektor pariwisata.

"Kami juga mengajak para pelaku UMKM untuk mengikuti pameran. Tapi persoalan modal menghambat para pelaku UMKM untuk dapat mengikuti pameran karena membutuhkan produk banyak," kata Sari.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Penyelundupan 142 Gram Sabu Asal Malaysia Berhasil Digagalkan

News
| Sabtu, 18 Mei 2024, 21:57 WIB

Advertisement

alt

Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu

Wisata
| Sabtu, 18 Mei 2024, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement