Advertisement

Cegah Kecelakaan, Pengelola Wahana Teras Kaca Gunungkidul Lakukan Perawatan Berkala

David Kurniawan
Selasa, 31 Oktober 2023 - 08:47 WIB
Sunartono
Cegah Kecelakaan, Pengelola Wahana Teras Kaca Gunungkidul Lakukan Perawatan Berkala Sejumlah wisatawan berfoto di teras kaca Pantai Nguluran di Kalurahan Girikarto, Panggang. Foto diambil 30 Juni 2023. - Harian Jogja - David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Wahana Teras Kaca di Pantai Nguluran di Kalurahan Girikarto, Panggang, Gunungkidul menjadi salah satu destinasi yang memiliki risiko kecelakaan lebih tinggi dibandingkan destinasi lainnya. Pengelola menyadari kerawanan ini sehingga terus berupaya menjaga keamanan di wahana yang dimiliki.

Sebelumnya viral di medsos peristiwa jembatan kaca di kawasan wisata The Geong, Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas, Jawa Tengah, pecah, Rabu (25/10/2023). Sejumlah wisatawan jatuh dan satu orang meninggal dunia

Advertisement

Manajer Teras Kaca Erika Nasution mengatakan, jauh sebelum viral jembatan kaca, sudah memulai dengan membuat wahana teras kaca di Pantai Nguluran sejak 2018 lalu. Ia tidak menampik tempat berfoto ini memiliki resiko tinggi.

BACA JUGA : Gunungkidul Punya 2 Wahana Kaca, Ini Aturan Ketat yang Diterapkan Pengelola

Hal ini karena letak wahana berada di atas laut dan sarana yang dipergunakan mirip dengan jembatan kaca. Untuk kaca yang dipergunakan memiliki ketebalan 12 centimeter.

Sadar akan risiko yang mengintai, Erika mengakui rutin melakukan pemeliharaan tiga bulan sekali. Kaca dan besi teras dicek untuk memastikan kondisinya masih bagus dan aman diinjak oleh pengunjung.

"Teras kaca berada di laut. Jadi, besinya rawan terjadi korosi. Sejak beroperasi hingga sekarang, saya sudah mencatat ada pergantian sebanyak tiga kali saat pemeliharaan,“ katanya saat dihubungi, Senin (30/10/2023).

Meski demikian, ia mengakui untuk keamanan juga dibutuhkan partisipasi dari pengunjung. Salah satunya mematuhi aturan tidak membawa koin pada saat berjalan dan berfoto di atas wahana kaca ini.

“Kami lakukan pemeriksaan. Kalau ada koin yang dibawa, kami minta untuk tidak dibawa saat naik ke jembatan,” katanya.

Selain itu, juga ada pembatasan maksimal empat orang berada di teras kaca. Adapun durasinya diberikan waktu sekitar tiga menit untuk berfoto-foto.

“Kami berupaya menjaga keselamatan dan untuk mengoptimalkan juga butuh kesadaran dari pengunjung untuk menaati aturan yang diberlakukan," katanya.

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata, Dinas Pariwisata Gunungkidul, Priyanta mengatakan, pihaknya sudah membuat surat edaran tentang peningkatan pengawasan terhadap atraksi wisata yang memiliki resiko tinggi. Langkah ini sebagai upaya keamanan dan kenyamanan selama kunjungan.

Dia menjelaskan, ada tujuh yang harus diperhatikan oleh pengelola seperti memastikan SOP yang berlaku sesuai dengan atraksi wisata secara konsisten dan disiplin.

BACA JUGA : Wisata Ketinggian nan Ekstrem Bermunculan, Begini Saran Perusahaan Pengujian Keamanan Produk

Selain itu, juga ada imbauan perawatan secara berkala terhadap atraksi wisata yang dimiliki, dan melakukan penggantian apabila diperlukan. “Harus ada pembatasan dan memberikan durasi waktu pada saat berada di wahana sehingga bisa bergantian dengan pengunjung lain,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

15 Orang Meninggal Akibat Banjir Bandang Aliran Lahar Hujan Gunung Marapi, Berikut Daftar Nama Korban

News
| Minggu, 12 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

alt

Hanya 85 Meter, Ini Perbatasan Negara Terkecil di Dunia

Wisata
| Jum'at, 10 Mei 2024, 17:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement