Advertisement

Ada Indikasi Kenaikan Aktivitas Magmatik di Gunung Merapi

Catur Dwi Janati
Minggu, 05 November 2023 - 19:07 WIB
Abdul Hamied Razak
Ada Indikasi Kenaikan Aktivitas Magmatik di Gunung Merapi Gunung Merapi Jogja meluncurkan lava pijar. - Ilustrasi - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Berbagai aktivitas vulkanik di Gunung Merapi terpantau masih terus terjadi hingga awal November ini. Guguran lava dan ratusan aktivitas kegempaan kembali terpantau oleh tim Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Menurut pantauan Tim Penyusun Laporan Aktivitas Gunung Merapi BPPTKG, Ahmad Sopari dan Triyono pada Minggu (5/11/2023) pukul 06.00 - 12.00 WIB, terjadi 30 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-13 mm berdurasi 35,68-130,96 detik.

Advertisement

BACA JUGA: Ilmuwan Ciptakan Baterai yang Bisa Dimakan dari Kacang Almond

Selain gempa guguran, tim juga mencatat ada puluhan kali gempa hybrid atau fase banyak yang terjadi dalam setengah hari. Setidaknya ada 70 gempa fase banyak dengan amplitudo  2-12 mm dan durasi 5,36-10,24 detik.

Di sisi lain, bila menilik aktivitas sepekan terakhir, Gunung Merapi tercatat mengalami ribuan aktivitas kegempaan. Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi, Agus Budi Santoso mengungkapkan dalam rentang waktu periode 27 Oktober - 2 November 2023, tercatat ada 2172 gempa fase banyak (MP) yang terjadi di Gunung Merapi. Selain itu tim juga mencatatkan 727 kali gempa guguran dan 12 kali gempa tektonik.

"Intensitas kegempaan pada Minggu ini masih tinggi, terutama gempa MP yang mengindikasikan adanya kenaikan aktivitas magmatik di kedalaman 1,5 kilometer dari puncak," jelasnya.

Dalam sepekan terakhir BPPTKG turut mencatat adanya 135 kali guguran lava ke arah selatan dan barat daya. Sebanyak 16 kali guguran lava ke hulu Kali Boyong sejauh maksimal 1600 meter dan 119 kali ke hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 1900 meter. "Suara guguran terdengar 25 kali dari Pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang," ungkapnya.

Lebih lanjut Agus dalam laporannya juga mengungkapkan morfologi kubah barat daya teramati adanya sedikit perubahan akibat aktivitas guguran lava. Titik panas di area kubah barat daya terisolir mencapai 356 derajat celcius, lebih rendah dari pengukuran sebelumnya. Sementara untuk kubah tengah tidak teramati perubahan yang signifikan.

BACA JUGA: Prabowo Siapkan RS di Gaza, Pengamat: Bukti Kerja Nyata Bantu Palestina

"Berdasarkan analisis foto udara 28 September, volume kubah barat daya terukur sebesar 3.097.700 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.358.500 meter kubik," tegasnya.

Merujuk beragam hasil pengamatan visual maupun instrumental yang terjadi di Gunung Merapi, disimpulkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas skripsi efusif. "Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat siaga," tegasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Bantah Intimidasi Agustiani Tio Fridelina Terkait Kasus Hasto

News
| Rabu, 12 Februari 2025, 06:27 WIB

Advertisement

alt

Hangat dan Intimnya Romantic Dinner Hari Valentine bareng Pasangan di Royal Garden

Wisata
| Jum'at, 07 Februari 2025, 17:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement