Advertisement
Mahasiswa Jogja Didorong Miliki Wawasan Aksara Jawa

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Mahasiswa Jogja didorong untuk memiliki wawasan tambahan terkait bahasa dan aksara Jawa.
Anggota DPRD DIY Syukron Arif Muttaqin mengatakan sebagai salah satu entitas yang mengenyam pendidikan di Jogja, maka tidak ada salahnya ketika mahasiswa mencari pengetahuan tambahan tentang Jogja khususnya terkait bahasa dan aksara Jawa. Hal ini menjadi penting karena selama ini kalangan muda kurang tertarik dengan bahasa dan aksara Jawa.
Advertisement
"Misalnya di kalangan orang tua muda, saat ini lebih senang mengajari anaknya dengan bahasa lain, kurang percaya diri ketika mengajari anaknya bahasa Jawa," kata Syukron di hadapan mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Senin (13/11/2023).
BACA JUGA : Kamis Pahing, Rakyat Jelata Dilarang Pakai Pakaian
Oleh karena itulah ia mendorong agar para mahasiswa agar menambah wawasan tentang bahasa Jawa. Sejalan dengan adanya Perda tentang Pengembangan Bahasa, Sastra dan Aksara Jawa, saat ini fasilitasi terkait bahasa dan aksara Jawa semakin meningkat.
"Saat ini sudah ada platform digital terkait aksara Jawa. Kemudian berbagai lembaga sudah banyak menggunakan aksara Jawa di logo atau kop suratnya. Ini menjadi armosfer bahwa kian mudah saat ini belajar aksara Jawa di Jogja, mahasiswa harus bisa memanfaatkan ini," ujarnya.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Profesor Imam Mahali mengatakan mahasiswa yang berada di Jogja akan memiliki nilai lebih ketika ikut menambah wawasan terkait sastra maupun aksara Jawa. Saat ini telah dibentuk Pusat Studi Kajian Aksara Nusantara (Paska Nusantara) di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan bisa menjadi salah satu media untuk mempelajari aksara Jawa.
Dalam beberapa abad aksara telah membentuk karakteristik penggunanya, membentuk mindset, pandangan mereka pada dunia dan membentuk identitas berdasar pada kesamaan aksara dan bahasa. Dengan demikian aksara Jawa juga menjadi sebuah instrument penyimpanan masa lalu bagi orang Jawa dan juga sumbersumber etika dan moral.
“Pusat studi ini didirikan sebagai bentuk keberpihakkan akademis dan kepentingan untuk mengembalikan muruah eksistensi masyarakat bangsa di Nusantara. Sebabnya aksara nusantara belum banyak dikenal bahkan oleh penggunanya sendiri,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Anggaran Kementerian PU Naik 37,8 Persen Jadi Rp118,5 Triliun di RAPBN 2026
Advertisement

Sagon Wiyoro, Produsen Sagon Legendaris Berusia 70 Tahun
Advertisement
Berita Populer
- Prakiraan Cuaca Hari Ini: DIY Diguyur Hujan Ringan dan Sedang
- Agenda Wisata dan Olahraga Jogja, Senin (18/8/2025)
- Jalur Trans Jogja ke Malioboro dan Lokasi Wisata Lainnya, Senin (18/8/2025)
- Top Ten News Harianjogja.com, Senin 18 Agustus 2025: Dari Arsenal Menang di Old Trafford Sampai ASN Bantul Dijatuhi Hukuman Berat
- Preview dan Susunan Pemain PSBS Biak vs Borneo FC
Advertisement
Advertisement