Advertisement

Layanan HIV/Aids Tersedia di 30 Puskesmas di Gunungkidul

David Kurniawan
Jum'at, 01 Desember 2023 - 17:37 WIB
Ujang Hasanudin
Layanan HIV/Aids Tersedia di 30 Puskesmas di Gunungkidul HIV/AIDS - Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul serius untuk penanggulangan penyebaran HIV/Aids di Bumi Handayani. Oleh karenanya, di setiap puskesmas sudah bisa melayani tentang penyakit ini.

Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Zoonosis, Dinas Kesehatan Gunungkidul, Yuyun Ika Pratiwi mengatakan, hingga akhir September ada penambahan kasus HIV/Aids sebanyak 52 orang. Rinciannya, lima kasus dinyatakan positif Aids dan 47 kasus terjangkit HIV.

Advertisement

Adanya tambahan ini maka total sejak 2006 lalu sudah ada 972 kasus. Sebanyak 310 kasus merupakan penderita Aids dan sissanya 662 kasus terjangkit HIV.

Dia menegaskan, untuk perawatan sudah tersedia di 30 puskesmas di Gunungkidul, sehingga para pasien bisa mengambil obat secara rutin. Ia memastikan layanan ini diberikan secara gratis.

“Yang paling penting identitas pasien juga dijaga kerahasiaannya sehingga tidak mendapatkan stigma negative di Masyarakat,” katanya, Jumat (1/12/2023).

Menurut dia, penanganan tidak hanya bagi pasien yang telah terjangkit. Namun demikian, juga ada upaya pencegahan dengan memberikan klinik layanan VCT bagi warga yang berisiko terpapar penyakit ini.

“Layanan tidak hanya di seluruh puskesmas, tapi juga seluruh rumah sakit di Gunungkidul,” katanya.

BACA JUGA: Gunungkidul Segera Miliki Perda Penanggulangan HIV Aids

Diharapkan dengan berbagai upaya ini maka bisa mencapai target zero kasus baru dan kematian akibat HIV/Aids yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat. “Tidak perlu takut untuk melakukan skrining karena menjadi bagian untuk pencegahan dan kami jamin kerahasian yang melakukan tes,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty menambahkan, pencegahan tidak hanya melalui deteksi dini, namun juga ada upaya sosialisasi pencegahan ke masyarakat. Penyakit ini menular melalui cairan tubuh sehingga ada upaya pencegahan kontak secara langsung, salah satunya melalui hubungan seksual.

Menurut dia, ada beberapa langkah pencegahan mulai dari setia pada pasangan, tidak melakukan seks bebas hingga memakai alat kontrasepsi saat berhubungan badan.

“Media juga bisa melalui jarum suntik sehingga tidak boleh menggunakan jarum bekas,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gunung Ibu Pulau Halmahera Meletus, Abu Vulkanik Setinggi 3,5 Kilometer

News
| Minggu, 28 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement