Advertisement
Status Darurat Kekeringan di Kulonprogo Berakhir, Permintaan Dropping Air Tetap Dilayani

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulonprogo menyatakan status darurat kekeringan akan berakhir di penghujung 2023. Kendati begitu, BPBD tetap dapat mendistribusikan air apabila ada permintaan.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kulonprogo, Budi Prastawa mengatakan rencana penghentian status darurat kekeringan di akhir tahun 2023 mengacu pada prediksi BMKG. Kata dia, hujan akan turun secara merata dan konstan mulai Januari 2023.
Advertisement
"Desember memang ada hujan tapi belum terlihat lebih dari 50 persen. Suhu muka air laut cenderung dingin. Penguapannya masih sedikit. Pembentukan awan jadinya masih jarang," kata Budi ditemui di kantornya, Senin (04/12/2023).
BACA JUGA : Meski Sudah Hujan, Bantul Bakal Perpanjang Status Darurat Kekeringan Sampai Akhir Tahun
Budi menambahkan dari bulan September sampai saat ini, BPBD sudah mendistribusikan air sebanyak 704 tangki. Dia memprediksi distribusi air dari November sampai Desember masih akan dilakukan sebanyak 400 tangki di empat kapanewon yaitu Samigaluh, Girimulyo, Kokap, dan Kalibawang.
"Kalau setelah 31 Desember tidak ada permintaan ya kami stop. Sifatnya fleksibel. Masuk tahun baru anggarannya sudah beda," katanya.
Sekda Kulonprogo, Triyono mengatakan perpanjangan status darurat kekeringan akan berakhir di penghujung tahun 2023 setelah diperpanjang akhir November.
"Masih menyesuaikan kebutuhan [permintaan] masyarakat. Kalau yang bagian atas [perbukitan] karena hujannya mulai deras jadi permintaan air mulai berkurang," kata Triyono.
Triyono menambahkan apabila masyarakat masih meminta dropping air awal tahun 2024 maka Pemkab Kulonprogo akan memberikannya.
Sementara itu Polres Kulonprogo baru saja meresmikan bantuan sumur bor di Masjid Abdul Jalil, Kalurahan Sidomulyo, Pengasih, Kulonprogo. Bantuan sumur bor tersebut merupakan tindak lanjut keluhan warga ketika Jumat Curhat sebelumnya mengenai situasi masyarakat yang kekurangan air bersih saat kemarau.
“Kegiatan Jumat Curhat merupakan upaya Polres dalam menjaring keluhan masyarakat untuk menjalin kedekatan antara Polri dengan masyarakat,” kata Kapolres Kulonprogo, AKBP Nunuk Setiyowati.
BACA JUGA : Hujan Mulai Turun, Siaga Darurat Kekeringan di Gunungkidul Tak Diperpanjang
Nunuk menambahkan sumur bor tersebut dibuat dengan kedalaman 60 meter dan dibangun dengan partisipasi infaq personel Polres Kulonprogo yang dikelola dan disalurkan kepada yang membutuhkan. Dia meminta agar sumur tersebut dapat digunakan sebaik mungkin. Nunuhk juga memohon doa kepada warga sekitar agar dalam pengamanan Pemilu 2024 dapat berjalan lancar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Bahas Isu Jual-Beli Pulau Bersama Komisi II DPR RI, Menteri ATR/Kepala BPN Tegaskan Tanah di Indonesia Tidak Bisa Dimiliki Asing
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Sambut Positif Putusan MK Terkait Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal, KPU DIY: Kurangi Beban Teknis
- Kelurahan Kadipaten Jogja Gencarkan Penggunaan Biopori Demi Kurangi Sampah Organik
- Pelajar Jogja Isi Liburan Sekolah dengan Lestarikan Budaya Jawa, Belajar Geguritan hingga Aksara Jawa
- Puluhan Warga Gunungkidul Ingin Bekerja di Luar Negeri, Taiwan Jadi Tujuan Favorit
- 22 Orang Tersengat Ubur-Ubur di Pantai Selatan, Wisatawan Diminta Waspada
Advertisement
Advertisement