Jembatan Pandansimo Diklaim Tahan Gempa, Ternyata Ini Teknologi yang Dipakai
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Jembatan Pandansimo yang menghubungkan Kapanewon Srandakan, Bantul dengan Kapanewon Galur, Kulonprogo mulai dibangun.
Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Jateng-DIY, Rien Marlia mengatakan Jembatan Pandansimo dibangun pada lokasi yang memiliki karakteristik tanah berpasir dan muka air tanah dangkal.
Advertisement
Menurut dia, lokasi pembangunannya dekat dengan sumber gempa sesar opak dengan radius kurang dari 10 km sehingga Jembatan Pandansimo dinilai rentan terhadap potensi likuifaksi. Meski begitu menurut dia, Jembatan Pandansimo telah dirancang tahan gempa.
Selain itu menurut dia, akan dipasang pula alat pendeteksi gempa. Sementara menurutnya, Jembatan Pandansimo dirancang tahan pula terhadap tsunami.
Dia menyampaikan pembangunan Jembatan Pandansimo telah dilakukan sejak 2013-2015. Dimulai dari pembebasan lahan oleh Pemda DIY, penyusunan dokumen Analisis Dampak Lingkungan (Amdal), hingga pada 2022 dilakukan review Detail Engineering Design (DED).
Dia mengajak seluruh stakeholder berkolaborasi sehingga pembangunan Jembatan Pandansimo dapat dilaksanakan secara profesional, tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya.
Dia menyampaikan pembangunan Jembatan Pandansimo merupakan bagian dari paket kegiatan Inpres Jalan Daerah tahap I pada Jalur Trans Selatan Jawa.
Pembangunan tersebut diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan pemerataan ekonomi di selatan Jawa.
BACA JUGA: Hadiri Groundbreaking Jembatan Pandansimo, Sultan: Jembatan Ini Tahan Gempa hingga 9 SR
Dia pun berharap Jembatan Pandansimo tidak hanya menjadi penghubung antarwilayah, tetapi juga menjadi ikon baru kebanggaan masyarakat pesisir selatan DIY. Selain itu keberadaan ruang terbuka hijau dan pedestrian diharapkan membentuk budaya sehat masyarakat dengan memberikan ruang kegiatan olahraga maupun kegiatan sosial lainnya.
Jembatan Pandansimo akan dibangun sepanjang 1.900 meter yang terdiri dari jalan pendekat sepanjang 625 meter, slab on pile sepanjang 690 dan jembatan utama dengan bentang 675 meter. Sementara nilai kontrak Jembatan Pandansimo senilai Rp 814,8 miliar dilaksanakan oleh PT Adhi Karya Persero, dan PT Sumber Wijaya Sakti dengan Kerja Sama Operasi (KSO) selama 408 hari dengan Rencana Final Hand Over (FHO) di tanggal 31 Desember 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Jumat 22 November 2024
- Heroe-Pena Optimistis Kantongi 40 Persen Kemenangan
- Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Jumat 22 November 2024: Berangkat dari Palur Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
- Program WASH Permudah Akses Air Warga Giricahyo
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Jumat 22 November 2024
Advertisement
Advertisement