Advertisement
Jembatan Pandansimo Dilengkapi Jalur Pedestrian, Pejalan Kaki Bisa Menikmati Pemandangan Sungai Progo
![Jembatan Pandansimo Dilengkapi Jalur Pedestrian, Pejalan Kaki Bisa Menikmati Pemandangan Sungai Progo](https://img.harianjogja.com/posts/2023/12/29/1159774/jembatan_pandansimo.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Jembatan Pandansimo yang menghubungkan antara Kulonprogo dan Bantul telah dimulai pembangunannya dan ditarget tuntas pada akhir 2024 mendatang. Jembatan ini dirancang tahan gempa serta memperhatikan beautifikasi. Menariknya di samping kiri dan kanan jembatan diberikan ruas untuk pejalan kaki.
Jembatan ini memiliki panjang sekitar 1,9 kilometer yang terdiri atas 675 meter konstruksi jembatan utama, 625 meter jalan pendekat dan slab on pile sepanjang 690 meter. Slab On Pile merupakan struktur slab atau pelat yang menumpu langsung pada pile head atau kepala tiang suatu jembatan.
Advertisement
BACA JUGA : Hari Ini Groundbreaking Pembangunan Jembatan Pandansimo
Kepastian adanya jalur pedestrian pada jembatan Pandansimo itu diunggah pada akun Kementerian PUPR belum lama ini. “Pejalan kaki yang ingin menikmati pemandangan Sungai Progo dapat berjalan di sepanjang jalur pedestrian di sisi kanan dan kiri jembatan,” tulis narasi di grafis yang diunggah akun instagra, @kemenpupr.
Selain itu jembatan ini dirancang tahan gempa yaitu konstruksi menggunakan teknologi lead rubber bearing (LBR) yang berfungsi untuk menahan getaran gempa. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DIY memastikan akan memasang suatu alat untuk mengidentifikasi gempa, dan secara struktur sudah dicek keamanan terhadap gempanya. Mengingat jembatan itu dekat dengan laut, selain gempa ada ancaman tsunami.
“Tapi ini kan sudah elevated jadi sudah kita konstruksikan lebih aman terhadap tsunami. Dan terhadap gempa kami juga sudah agak jauh dari patahan tadi dan ada alat pendeteksi gempanya.” ucap Kepala BBPJN Jateng-DIY Rien Marlia pada acara Ground Breaking Jembatan Pandansimo Senin 11 Desember 2023 lalu.
Kawasan Pantai Selatan DIY secara umum berada di zona megathrust selatan Jawa yang potensial terjadi tumbukan antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia sehingga menyebabkan gempa. Namun kondisi ini sudah diantisipasi oleh pemerintah dalam program pengembangan infrastruktur kawasan.
Konstruksi jembatan utama dengan tipe multi arch bridge menggunakan corrugated steel plate dan mortar busa. Paket pembangunan ini dilaksanakan oleh PT ADHI Karya (Persero) – PT Sumber Wijaya Sakti, KSO selama 408 hari kalender dengan rencana PHO di tanggal 31 Desember 2024. Adapun nilai kontrak jembatan ini cukup fantastis yaitu sebesar Rp814,8 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2025/02/13/1204024/basuki.jpg)
Pemerintah Bakal Gartiskan Pajak Sewa Tenant di IKN Selama 2 Tahun
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2025/02/11/1203856/innside.jpg)
Iftar Menu Nusantara dan Timur Tengah di INNSiDE Yogyakarta, Mulai dari Rp155.000
Advertisement
Berita Populer
- Undang Wedding Vendor dan Media Jogja, INNSIDE by Melia Yogyakarta Launching Promo Buka Puasa Bertajuk Blissful Iftar
- GKR Mangkubumi Serahkan Serat Palilah untuk 44 Warga Kotabaru, Warga Merasa Tenang
- Larangan dan Hukuman Penjual Mihol secara Daring Dimasukkan Draft Raperda, Target Raperda Diketok Maret 2025
- Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan 1446 Jatuh pada 1 Maret 2025
- Tanggapan Sultan Soal Konflik Warung Madura di Jogja
Advertisement
Advertisement