Advertisement
Kalangan Heteroseksual Jadi Pengidap HIV/AIDS Terbanyak di Gunungkidul
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul mengungkap kasus HIV/AIDS banyak diidap oleh kalangan faktor risiko heteroseksual. Dari sisi kewilayahan, mayoritas Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) berada di Kapanewon Wonosari.
Tenaga Teknis Program HIV Seksi Bidang Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Gunungkidul, Ayu Mursidi mengatakan kalangan heteroseksual menjadi pihak yang lebih banyak mengidap HIV/AIDS. “Kalau melihat dari jenis kelamin, secara kumulatif laki-laki lebih banyak mengidap HIV/AIDS,” kata Ayu ditemui di kantornya, Kamis (28/12/2023).
Advertisement
Ayu menambahkan jumlah kasus HIV sejak 2006 mencapai 663 orang. Sedangkan kasus AIDS ada 306 orang. Apabila melihat jumlah kasus 2023 sampai bulan September, kasus HIV ada 47 orang dan AIDS ada lima orang.
Dari jumlah kumulatif, kebanyakan kasus berada di Kapanewon Wonosari dengan jumlah HIV 37 dan AIDS 25. Sementara itu Kapanewon Paliyan menjadi wilayah dengan kasus HIV paling sedikit sebanyak tiga orang tanpa kasus AIDS. Dari angka kumulatif, laki-laki menjadi pihak yang banyak mengidap HIV/AIDS sebanyak 56%, sedangkan perempuan 44%.
Baca Juga
Kasus Baru HIV di Jogja Landai, Dinas Kesehatan Mengintensifkan Pencegahan
Dinkes Kulonprogo Catat 40 Kasus Baru HIV, Mayoritas Laki-laki
Ratusan Warga Gunungkidul Meninggal Dunia Akibat Terjangkit HIV-Aids
Dinkes juga memetakan populasi kunci per tiga tahun. Hasil pemetaan populasi kunci terbaru tahun 2022 di Kabupaten Gunungkidul mencapai 228 orang. Populasi kunci adalah kelompok yang berpotensi menyebarkan virus HIV.
Lebih jauh, Ayu menjelaskan guna mencegah peningkatan kasus, Dinkes setiap tahun melakukan visting mobile dan sosialisasi seperti di Kawasan Pantai. Sasaran skrining salah satunya pekerja karaoke. Selain itu, Dinkes telah menandatangani nota kesepahaman dengan tiga lembaga pemasyarakat di Gunungkidul.
“Dari Puskesmas Wonosari II rutin melakukan skrining di tiga lembaga pemasyarakatan [lapas] di Gunungkidul; lapas laki-laki, perempuan, dan anak,” katanya.
Raperda Penanggulangan
Wakil Ketua DPRD Gunungkidul, Heri Nugroho mengatakan DPRD Gunungkidul selesai membahas Raperda Penanggulangan HIV/AIDS tahun 2023. “Pekan kemarin sudah selesai [membahas Raperda HIV/AIDS],” kata Heri.
Raperda tersebut mengatur mengenai program skrining HIV. Saat ini, program tersebut baru besifat sukarela dan inisiatif petugas kesehatan. Dengan adanya Perda tersebut, faktor-faktor risiko wajib dilakukan skrining.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Galakkan Minat Baca Masyarakat, Perpusda Solo Gelar Festival Literasi 2024
- Komitmen Investasi di Solo, Nvidia dan Indosat Targetkan 1 Juta Orang Kuasai AI
- Bersih Dusun, Warga Bunder-Jarakan Klaten Mandikan Sapi & Minum Dawetan Bersama
- Tampil di Taiwan, Produk Dekorasi Rumah RI Raih Potensi Transaksi Rp4,73 Miliar
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Info Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di DIY Hari Ini, Sabtu 27 April 2024
- Joko Pinurbo Sempat Menitipkan Pesan Ini lewat Harianjogja.com Dua Tahun yang Lalu
- Gerindra Jaring Calon Wali Kota Jogja Lewat Komunikasi Intensif
- Joko Pinurbo Meninggal, Kemendikbudristek: Penyair Legendaris Tuai Beragam Penghargaan
- Jadwal Kereta Bandara YIA Minggu 28 April 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
Advertisement
Advertisement