Advertisement
Kunjungi Museum Itu Asyik, Eko Suwanto Ajak Gen Z & Milenial Senangi Sejarah
Advertisement
JOGJA—Posisi Yogyakarta dalam kancah sejarah perjuangan kebangsaan penting dalam upaya memperkuat NKRI sebagai negara yang merdeka, bersatu dan berdaulat. Salah satu momentum bersejarah yang penting adalah berpindah nya Ibukota RI ke Yogyakarta.
Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan menyatakan peran Yogyakarta dalam sejarah kebangsaan penting dipahami konteks sejarahnya. Termasuk bagaimana Presiden RI pertama, Ir Sukarno bersama Wakil Presiden Mohammad Hatta berpindah ke Yogyakarta di tanggal 4 Januari 1946.
Advertisement
"Pemindahan ini tidak lepas dari peran Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang mau menerima Yogyakarta sebagai ibukota Republik Indonesia yang dinilai lebih aman saat itu. Maka pada 4 Januari 1946 ibukota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta, di usia Republik Indonesia yang masih muda, ada peran sejarah kebangsaan yang penting dipahami konteksnya, itu pula yang membuat Yogyakarta begitu istimewa. Kita ajak gen Z dan Milenial mau belajar sejarah. Ke museum, ke monumen. Asyik lho," kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY, Kamis (4/1/2024).
Seperti diketahui bersama, di awal Republik Indonesia merdeka, setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, kondisi Jakarta sebagai ibukota menjadi tidak stabil lantaran pendudukan oleh tentara Belanda (NICA). Hal ini mendorong para pemimpin melakukan pemindahan ibu kota dengan cepat ke Yogyakarta pada 4 Januari 1946.
Eko Suwanto, Ketua DPC PDI Perjuangan Yogyakarta menyebutkan perjalanan rahasia ini jelas berisiko dan tanggung jawab atas itu dipahami benar oleh dwi tunggal Sukarno-Hatta sebagai pemimpin bangsa Indonesia.
"Di Yogyakarta inilah, politik diplomasi Indonesia dijalankan, dwi tunggal kepemimpinan NKRI oleh Sukarno-Hatta dijalankan. Sumbangsih dan peran Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Puro Pakualam dalam sejarah Indonesia itu nyata, seluruh kegiatan operasional pemerintahan dijalankan dari Yogyakarta, operasional pemerintah disumbang oleh Kasultanan dan Kraton Yogyakarta," kata Eko Suwanto, Ketua DPC PDI Perjuangan Yogyakarta. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- TPA Piyungan Ditutup, Anggaran Pengelolaan Sampah Dialihkan ke Sektor Lain
- Gangguan Kesehatan Mental Kerap Dialami Anak Muda, Kebanyakan Masalah Bermula dari Rumah
- Soal Pengelolaan Sampah, DPRD Beri Usulan Ini untuk Pemkot Jogja
- Puncak Peringatan HKB, Kesadaran Kolektif Masyarakat terhadap Bencana Harus Dibangun
- Jadwal KRL Jogja-Solo Senin 29 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Advertisement