Advertisement

Promo November

Hadapi Cuaca Ekstrem, Berikut Sejumlah Langkah Mitigasi Yang Bisa Dilakukan Masyarakat

Catur Dwi Janati
Senin, 08 Januari 2024 - 18:57 WIB
Mediani Dyah Natalia
Hadapi Cuaca Ekstrem, Berikut Sejumlah Langkah Mitigasi Yang Bisa Dilakukan Masyarakat Pohon tumbang akibat angin kencang di wilayah Tempel, Sleman, beberapa waktu lalu. / Antara

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Ratusan pohon tumbang di Sleman pada pekan lalu mendorong pihak terkait membuat langkah preventif. Misalnya dengan memangkas pohon yang berpotensi roboh dan membersihkan saluran menjadi beberapa langkah yang bisa dilakukan masyarakat untuk mencegah bencana saat hujan dan angin kencang.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Bambang Kuntoro menghadapi cuaca ekstrem yang bakal terjadi, masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan. Sebagai bentuk upaya mitigasi, masyarakat didorong untuk melakukan pemangkasan pohon atau ranting yang dinilai rawan roboh.

Advertisement

"Selagi masih bisa untuk rabas-rabas [pangkas-pangkas] mohon dilanjutkan. Beberapa lokasi, titik-titik masyarakat pada kerja bakti rabas-rabas, ini bagus," kata Bambang dikutip pada Senin (8/1/2024).

Antisipasi dampak pohon tumbang juga dapat dilakukan dengan menepi saat hujan. Masayarakat diimbau Bambang untuk menepi atau berteduh ketika terjadi angin kencang. "Jangan menerobos kalau ada angin, berbahaya," tandasnya.

"Apalagi ini musimnya pasang baliho. Baliho-balibo juga banyak yang tumbang kemarin di Minggir. Sehingga tetap waspada, Masyarakat semua waspadai cuaca ekstrem," imbuhnya.

Aktivitas gotong royong juga bisa dilakukan masyarakat untuk mencegah banjir ataupun genangan air. Membersihkan saluran air dari sampah menjadi langkah lainnya yang bisa diinisiasi warga untuk menghadapi cuaca ekstrem.

Baca Juga

Pohon Tumbang di Jalan Jogja - Wonosari Bikin Jalanan Macet sampai 1 Jam

Dampak Cuaca Ekstrem di Sleman, Pohon Tumbang hingga Atap Rumah Beterbangan

Diguyur Hujan Lebat dan Angin Kencang, Sejumlah Pohon Tumbang dan Longsor Terjadi di Sleman

Sementara masyarakat yang berada di lereng Gunung Merapi, diimbau Bambang untuk tetap waspada pada zona bahaya. Apalagi masyarakat yang beraktivitas di sekitar sungai.

"Teman-teman Jip, penambang dan juga masyarakat yang mungkin mencari rumput di kanan kiri lereng Merapi di sungai hati-hati pada banjir lahar. Di bawah mungkin enggak hujan tapi di atas [Merapi] mungkin hujan deras," tegasnya.

Selain itu hujan yang cukup tinggi di area puncak Gunung Merapi dikhawatirkan Bambang juga dapat mengikis kubah lava. Ketika kubah lava ambrol juga bisa menimbulkan bahaya seperti awan panas guguran.

"Kalau ambrol kan ada awan panas guguran nanti luncuran ke sungai, ke Krasak, Boyong dan lainnya," lanjutnya.

Sebelumnya Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo juga mengajak masyarakat bersama relawan setempat, untuk bergotong royong membenahi genting, reng dan usuk yang rusak. Termasuk melakukan pendataan terhadap pohon rawan tumbang. Langkah-langkah ini dinilai dapat mencegah terjadinya kejadian-kejadian yang tidak diinginkan

"Saya minta pak Panewu dan jajarannya dapat segera mendata ulang pohon besar yang berpotensi roboh dekat rumah atau bangunan maupun dekat jaringan listrik untuk segera dilakukan mitigasi dengan penebangan cabang atau  penebangan pohon," tegasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Anggota DPR Sebut Bantuan Beras Sering Kali Tidak Tepart Sasaran, Banyak Mafia

News
| Rabu, 20 November 2024, 15:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement