Kuota Pembuangan di TPA Piyungan Terus Berkurang, Pemkab Sleman Genjot TPST di Area Ini
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Pemkab Sleman mengebut pengoperasian Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di Kapanewon Minggir dan ditarget beroperasi pada Maret 2024. Hal ini dilakukan sebagai dampak terus berkurangnya kuota pembuangan sampah di TPA Piyungan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sleman, Ephipana Kristiyani mengatakan, upaya pengelolaan sampah di Sleman harus dilakukan secara mandiri. Pasalnya, kuota pembuangan di TPA Piyungan, Bantul terus berkurang.
Advertisement
Di awal tahun kuota pembuangan untuk Kabupaten Sleman hanya 110 ton per harinya. Kuota ini turun sekitar 40 ton dibandingkan yang diberikan di akhir 2023. “Dulu sempat 150 ton per hari, tetapi sekarang hanya 110 ton. Makanya, upaya pengelolaan sampah secara mandiri terus dilakukan,” kata Ephi, Selasa (9/1/2024).
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mempercepat pengoperasian TPST Minggir. Ia tidak menampik, untuk bangunan sudah jadi dan tinggal setting mesin pengoperasian.
Hanya saja, sambung dia, akses lokasi juga butuh dukungan sehingga di awal tahun ini dilakukan pembangunan talut dan jalan sepanjang satu kilometer. Ditargetkan dengan penambahan fasilitas ini maka TPST Minggir bisa dioperasikan pada Maret 2024. “Harus dibuat jalan baru karena tidak boleh sama dengan akses milik warga,” katanya.
Selain mempercepat proses pengoperasian TPST Minggir, juga ada upaya optimalisasi TPST Tamanmartani yang terletak di sisi timur Sleman. Menurut dia, fasilitas pengolahan sampah ini sudah suda beroperasi sejak akhir 2023.
Meski demikian, Ephi mengakui sempat ada kendala berkaitan dengan daya Listrik. “Sudah diperbaiki dan tidak mati lagi. Per harinya bisa mengelola sekitar 20 ton sampah dari Masyarakat,” katanya.
Di sisi lain, untuk menekan produksi sampah juga ada imbauan ke Masyarakat guna mengurangi sampah, khususnya jenis organik. Langkah yang dilakukan dengan Gerakan makan secukupnya.
BACA JUGA: Pemkab Sleman Siapkan TPST di Sleman Tengah, Cek Lokasinya
Program ini sudah dijalankan di Sardonoharjo dengan memastikan kebutuhan makanan agar tidak ada sisa. “Ini juga ada pendampingan dari Fakultas Kedokteran UGM untuk menakar kebutuhan makan harian. Tujuannnya agar sedikit sisa agar tidak jadi sampah yang menimbulkan bau,” katanya.
Ketua Satgas Pengelolaan Sampah Sleman, Dwi Anta Sudibyo mengatakan, pembangunan TPST tidak hanya di sisi timur dan barat. Pasalnya, fasilitas yang sama juga dibangun di sektor Selatan dan tengah. “Dengan fasilitas ini maka pengelolaan sampah secara mandiri bisa dioptimalkan,” katanya.
Selain itu, juga ada fasilitas alat pengolah sampah di Tingkat kalurahan. Lokasi alat ini berada di Turi dan tiga lainnya di depo sampah yang sudah ada. “Dengan perencaan yang dimiliki diharapkan pada Maret mendatang, masalah sampah bisa terselesaikan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Resmi Diluncurkan, 2 Bus Listrik Baru Trans Jogja Bertahan hingga 300 Km Sekali Isi Daya
- Kemiskinan Sleman Turun Tipis, BPS Sebut Daya Beli dan Inflasi Jadi Biang
- Relawan Posko Rakyat 45 Kerahkan Dukungan ke Pasangan Afnan-Singgih
- Hiswana Migas DIY Dorong Pemilik 4 SPBU yang Ditutup agar Lakukan KSO untuk Kelancaran Distribusi BBM
- Difabel Merdeka Dukung Hasto-Wawan di Pilkada Kota Yogyakarta
Advertisement
Advertisement