Advertisement
Duh! Hanya 9,16 % Warga Gunungkidul yang Punya Fasilitas Sanitasi Aman
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul menyampaikan akses sanitasi aman sampai dengan 2023 baru mencapai 9,16%. Akses sanitasi aman adalah fasilitas sanitasi yang dimiliki oleh rumah tangga yang terhubung dengan septic tank. Padahal target sanitasi aman nasional untuk 2024 adalah 15%.
Subkor Penyehatan Lingkungan dan Permukiman Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Yuliana Dwi Arsanti mengatakan akses sanitasi aman pada 2023 mencapai 9,16%.
Advertisement
Klasifikasi sanitasi aman, kata dia, setidaknya mencakup kepemilikan kloset leher angsa yang terhubung tangki septik kedap air. ”Target di RPJMD Gunungkidul, akses sanitasi pada 2023 sebesar 85,39 persen. Realisasinya 96,13 persen, itu terbagi dalam akses aman sebesar 9,16 persen dan akses layak 86,97 persen,” kata Yuliana, Kamis (11/1/2024).
Sementara itu Kepala Bidang Cipta Karya, DPUPRKP Gunungkidul, Nanang Irawanto mengatakan guna mendorong angka capaian sanitasi aman agar mencapai target nasional sebesar 15% maka Kementerian-PUPR melalui Pemkab Gunungkidul akan memberikan bantuan pembangunan sanitasi di Kalurahan Bejiharjo, Jatiayu, Nglipar, dan Kepek. “Tahun ini upaya mencapai sanitasi [aman dan layak] baru getol-getolnya memenuhi itu sampai angka 100 persen,” kata Nanang.
Dia melanjutkan, sanitasi aman perlu dibangun. Sanitasi tersebut akan menentukan kualitas sumber daya manusia karena berkaitan dengan kesehatan. Hal ini akan berdampak pada angka kemiskinan.
BACA JUGA: Duh, Hanya Ada 2,86% Warga Kulonprogo yang Punya Fasilitas Sanitasi Aman
Dalam Peraturan Bupati Gunungkidul No. 100/2022 tentang Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah 2022-2026, sanitasi menjadi salah satu indikator kemiskinan ekstrem.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunungkidul, Mohamad Arif Aldian mengatakan jambat sehat yang syaratnya memiliki sanitasi layak menjadi bagian dari intervensi dalam menurunkan angka kemiskinan. “Intervensi yang dilakukan pemerintah Kabupaten Gunungkidul untuk menurunkan angka kemiskinan secara salah satunya dengan memberi stimulan untuk program jamban sehat,” kata Arif.
Selain itu, Arif menerangkan ada beberapa program intervensi lain untuk meningkatkan angka sanitasi aman di Bumi Handayani antara lain jambanisasi, pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD), dan pembangunan bank sampah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Tak Mau Telat Terbang? Ini 5 Rekomendasi Hotel Bandara Terbaik di Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo, Jumat 17 Mei 2024
- Jadwal Bus Damri Jogja-Bandara YIA dan Sekitarnya, Cek Tarifnya di Sini
- Prakiraan Cuaca Jumat 17 Mei 2023 di Jogja, Siang Hari Suhu Panas Diperkirakan 32 Derajat Celcius
- Cek Rute Bus Trans Jogja, Jumat 17 Mei 2024, Jangan Salah Pilih
- Top 7 News Harian Jogja Jumat 17 Mei 2024, Update Tol Jogja Solo, Dampak Pelarangan Study Tour ke Jogja hingga Koruptor Ditangkap
Advertisement
Advertisement