Pembangunan TPST Sedayu Ditolak Warga, Dewan Minta Pemkab Bantul Segera Sosialisasi Detailnya
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bantul meminta Pemkab Bantul segera melakukan sosialisasi secara detail terkait pembangunan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Sedayu di Padukuhan Dingkikan, Argodadi, Sedayu.
Hal itu penting dilakukan menyusul adanya penolakan dari warga terkait pembangunan TPST Sedayu.
Advertisement
"Harus disampaikan secara detail. Nantinya pembangunannya bagaimana? Fungsinya apa? efeknya bagaimana? semua butuh sosialisasi," kata Ketua DPRD Bantul, Hanung Raharja, Jumat (12/1/2024).
Menurut Hanung, jika imbas negatif dari pembangunan TPST Sedayu tersebut sedikit, dan efek positifnya banyak, maka dipastikan masyarakat akan menerima. Oleh karena itu, Hanung meminta agar pendekatan yang dilakukan Pemkab ke warga harus optimal dan baik. Agar tidak ada kesalahpahaman di tingkat masyarakat.
"Sedetail mungkin disampaikan ke masyarakat. Agar masyarakat paham," ucap Hanung.
Asek 3 Setda Bantul, Pulung Haryadi mengatakan pihaknya akan segera bertemu dengan warga Dingkikan, Argodadi, Sedayu terkait rencana pembangunan TPST di wilayah tersebut.
Pemkab akan menjelaskan secara detail terkait dengan pembangunan TPST yang akan menggunakan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) tersebut.
"Kami segera agendakan dan jelaskan jika yang dibangun disana adalah TPST bukan TPA. Meskipun beberapa waktu lalu, kami pun sudah sempat menyosialisasikan hal ini ke perwakilan warga. Saat itu juga belum ada penolakan,"kata Pulung.
Dalam pertemuan yang akan digelar secepatnya tersebut, Pulung mengaku akan menjelaskan secara detail terkait dengan proyek di atas tanah seluas 15.060 meter persegi. TPST Sedayu yang diklaim mampu mengolah 60 ton sampah setiap hari itu berdiri di atas 8.413 meter persegi tanah Sultan Ground dan 6.647 meter persegi tanah kas desa dari Kalurahan Argodadi. Karena akan menggunakan teknologi RDF maka dipastikan tidak akan ada pencemaran.
"InsyaAllah tidak akan menimbulkan pencemaran. Hal itu akan kami sampaikan ke warga nantinya," papar Pulung.
BACA JUGA: Pemkab Bantul Akan Bangun TPST di Sedayu Tahun Ini, Ini Syarat dari Warga Setempat
BACA JUGA: Gruduk Kantor Kalurahan, Warga Menolak Pembangunan TPST Sedayu
Terkait dengan lokasi yang dinilai dekat permukiman dan akan mengganggu warga sekitar karena menggunakan jalan umum, Pulung menyatakan jika hal itu akan diantisipasi oleh Pemkab Bantul. Pulung menyatakan akses jalan nantinya akan diperlebar jika dirasa terlalu sempit.
"Tentunya truk yang masuk juga tidak akan terbuka. Jalan akan kami sesuaikan. Misal sempit kami upayakan diperlebar," ucap Pulung.
Terpisah Dukuh Dingkikan Asmuni enggan berkomentar banyak terkait aksi penolakan yang dilakukan warganya untuk pembangunan TPST Sedayu. Dia menyatakan jika warga menolak pembangunan TPST salah satunya karena akses jalan dan dekat pemukiman.
"Itu lokasinya kan dekat pemukiman dan jalan. Itu yang membuat warga merasa keberatan," ucap Asmuni.
Sebagaimana diketahui, Kamis (11/1/2024) pagi, ratusan warga Padukuhan Dingkikan, Kalurahan Argodadi, Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul mendatangi Kantor Lurah Argodadi. Mereka menuntut agar rencana pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) TPST di Padukuhan Dingikan dan Ngepek dibatalkan.
Lurah Argodadi, Prayitno mengungkapkan warga yang datang sebagian besar berusia muda. Mereka datang dan meminta agar rencana pembangunan TPST dibatalkan. Alasannya pun, tidak ada kejelasan. Sebab, beberapa beranggapan jika TPST hampir sama dengan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Sampah. Padahal, TPST yang akan berdiri di atas Tanah Kas Desa (TKD) dan Sultan Ground itu adalah tempat pengolahan sampah.
"Mereka tidak bisa menerima. Padahal, sebelumnya sudah ada sosialisasi ke warga terkait pembangunan TPST," kata Prayitno
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Tegaskan Tak Ada Penyertaan Modal kepada Aneka Dharma untuk Proyek ITF Bawuran
- Warga Keluhkan Pembakaran Sampah oleh Transporter, DLH Bantul Siap Bertindak
- 2 Sekolah di Kulonprogo Ini Berpotensi Terdampak Pembangunan Tol Solo-Jogja-YIA
- Viral Aksi Mesum Parkiran Abu Bakar Ali Jogja, Satpol PP Dorong Adanya Kontrol Sosial
- Pemkot Berkomitmen Selesaikan Sampah dari Hulu sampai Hilir
Advertisement
Advertisement