Advertisement

Pemilih Pemula Butuh Pendidikan Murah

Lugas Subarkah
Kamis, 25 Januari 2024 - 21:47 WIB
Maya Herawati
Pemilih Pemula Butuh Pendidikan Murah Acara Diskusi Pojok Bulaksumur bertajuk Membidik Program Capres-Caleg di Mata Pemilih Pemula yang digelar di selasar tengah Gedung Pusat UGM, Kamis (25/1/2024). - ist - UGM

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Dalam Pemilu 2024 banyak generasi muda yang bakal memilih untuk pertama kalinya. Mereka antusias mengikuti proses demokrasi ini karena memiliki beragam aspirasi yang ingin disampaikan kepada calon pemimpin.

Mahasiswa Fakultas Hukum UGM, Linda Kristiani Sianturi mengatakan saat ini dirinya berusia 19 tahun, dan Pemilu 2024 ini menjadi pemilu pertama baginya untuk menggunakan hak suara.

Advertisement

Ia selalu mengikuti agenda debat capres dan cawapres yang disiarkan oleh media nasional. Namun sebaliknya, ia kesulitan mengikuti kampanye calon anggota legislatif akibat ruang yang diberikan tidak sebesar seperti pilpres.

“Untuk pileg, umumnya mahasiswa kurang memperhatikan. Yang lebih diperhatikan justru pilpres. Padahal, peran anggota legislatif sangat penting berkaitan dengan kebijakan yang dampaknya dirasakan oleh rakyat seperti membuat undang-undang,” kata Linda dalam Diskusi Pojok Bulaksumur UGM yang bertajuk Membidik Program Capres-Caleg di Mata Pemilih Pemula, di selasar tengah Gedung Pusat UGM, Kamis (25/1/2024).

Soal aspirasi pemilih pemula untuk calon pemimpin baik di eksekutif dan legislatif, Linda memiliki aspirasi yakni adanya program biaya pendidikan terjangkau yang bisa diakses oleh seluruh masyarakat. “Kami ingin biaya pendidikan yang terjangkau agar semua golongan bisa sekolah. Saya ketemu teman adik kelas saya di SMA, mereka mengeluh pengin sekali kuliah karena tidak bisa. Kenapa? Ayah saya tidak bekerja dan ibu kerja serabutan dan tidak punya biaya cukup untuk kuliah,” katanya.

BACA JUGA: Keputusan TPA Piyungan Jadi Ruang Terbuka Hijau Belum Final

Hal senada juga disampaikan oleh mahasiswa Fakultas Filsafat UGM, Laksito Lintang, yang menginginkan aspirasi mahasiswa juga dibawa oleh calon pemimpin baik di eksekutif maupun legislatif. “Usulan saya sebagai mahasiswa, sebaiknya ada program pendidikan gratis dan kemudahan mendapatkan pekerjaan bagi lulusan yang punya pengalaman aktif berorganisasi atau magang kerja,” katanya.

Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM, Alfath Bagus Panuntun El Nur mengatakan pada Pemilu 2024 masyarakat lebih banyak menyoroti dinamika pilpres dibandingkan pemilihan legislatif.

“Kondisi ini menjadi tantangan agar pileg diberikan ruang yang lebih besar proporsinya agar pemilih bisa mengetahui rekam jejak caleg. Selain itu, anak muda yang terpilih di pileg umumnya berasal dari keluarga yang sudah lama berkecimpung di dunia politik atau sudah memiliki modal,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Korban Bangunan Majelis Roboh, Jumlah Korban 80 Orang

Korban Bangunan Majelis Roboh, Jumlah Korban 80 Orang

News
| Minggu, 07 September 2025, 23:37 WIB

Advertisement

Jepang Jadi Destinasi Paling Ingin Dikunjungi

Jepang Jadi Destinasi Paling Ingin Dikunjungi

Wisata
| Minggu, 07 September 2025, 07:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement