Advertisement

Serangan Monyet di Gunungkidul Semakin Merajalela

Triyo Handoko
Senin, 29 Januari 2024 - 18:27 WIB
Maya Herawati
Serangan Monyet di Gunungkidul Semakin Merajalela Monyet Ekor Panjang - ilustrasi - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Sejumlah lahan pertanian di Gunungkidul diserang monyet ekor panjang. Serangan monyet itu hampir merata di sisi utara dan selatan Bumi Handayani.

Seorang petani di Kalurahan Kampung, Kapanewon Ngawen, Sugiyem, 52, menyebut serangan monyet di lahan pertaniannya kian tahun kian masif. "Mulai ada serangan itu sejak 2019, sebelumnya juga ada tapi tidak begitu banyak, lalu sekarang makin banyak yang merusak pertanian saya," katanya, Senin (29/1/2024).

Advertisement

Lahan pertanian milik Sugiyem yang diserang monyet ini adalah lahan tadah hujan yang sedang ditanami jagung. "Dulu dari pasang orang-orangan sawah, cukup bisa menakut-nakuti monyet itu, sekarang sudah tidak takut lagi, jadi pakai ketapel," kata dia.

Sugiyem mengaku kwalahan dengan serangan monyet ini di lahan pertaniannya. "Kalau tidak ditanami eman-eman, tapi sekarang ditanami juga eman-eman hanya dimakan monyet saja, terutama saat sore menjelang magrib," ucapnya.

Tak hanya Sugiyem yang mengeluhkannya, petani di Kalurahan Girisuko, Panggang yaitu Danang Wahyudiyanto juga mengalaminya. "Kalau monyetnya sendiri sudah ada sejak lama, tapi beberapa tahun terakhir baru menyerangnya, infonya dari penyuluh yang ada karena kekurangan makanan, makanya menyerang ladang kami," ungkapnya, Minggu (28/1/2024).

BACA JUGA: Sejumlah TPS di Kulonprogo Berada di Wilayah Rawan Bencana, Ini Siasat KPU

Ulah monyet ekor panjang di Girisuko itu membuat para petani pesimistis dengan usaha pertanian mereka. "Beberapa bikin jaring itu juga untuk menghalau monyet tapi hasilnya juga tidak efektif ternyata, malah jaringnya dirusak," kata dia.

Satwa liar tersebut menyebabkan kerugian jutaan rupiah di Girisuko. "Satu lahan itu kalau dirusak monyet kerugiannya rata-rata Rp2 juta, dari bibit, biaya tanam, sampai pupuknya itu untuk lahan sekitar 300 meter persegi yang ditanami jagung atau kacang," terang Danang.

Serangan monyet ke lahan pertanian ini juga jadi perhatian Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul. "Kami juga koordinasi dengan berbagai pihak lain untuk mengatasinya, dengan DLH dan lainnya," kata Kepala DPP Gunungkidul Rismiyadi.

Rismiyadi mengonfirmasi masifnya serangan monyet ke lahan pertanian itu salah satunya karena habisnya makanan monyet di habitatnya. "Ada indikasi itu juga, kami juga sudah sosialisasikan ke petugas penyuluh kami cara mengatasinya," katanya.

Antisipasi serangan monyet itu dengan menanam kedelai dan tanaman biofarmaka seperti jahe dan kunyit. "Kajian kami dua komoditas itu, yaitu kedelai dan biofarmaka dapat membantu mengurangi serangan monyet karena tidak disukai dan punya potensi ekonomi juga," jelas dia.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

DPRD Sleman Studi Tiru Ke Denpasar Bali

DPRD Sleman Studi Tiru Ke Denpasar Bali

Jogjapolitan | 12 hours ago

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Makan dan Bayar Seenaknya di Warteg, Pria Ini Ditangkap Polisi

News
| Senin, 06 Mei 2024, 11:07 WIB

Advertisement

alt

Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk

Wisata
| Sabtu, 04 Mei 2024, 09:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement