Serangan Monyet di Gunungkidul Semakin Merajalela
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Sejumlah lahan pertanian di Gunungkidul diserang monyet ekor panjang. Serangan monyet itu hampir merata di sisi utara dan selatan Bumi Handayani.
Seorang petani di Kalurahan Kampung, Kapanewon Ngawen, Sugiyem, 52, menyebut serangan monyet di lahan pertaniannya kian tahun kian masif. "Mulai ada serangan itu sejak 2019, sebelumnya juga ada tapi tidak begitu banyak, lalu sekarang makin banyak yang merusak pertanian saya," katanya, Senin (29/1/2024).
Advertisement
Lahan pertanian milik Sugiyem yang diserang monyet ini adalah lahan tadah hujan yang sedang ditanami jagung. "Dulu dari pasang orang-orangan sawah, cukup bisa menakut-nakuti monyet itu, sekarang sudah tidak takut lagi, jadi pakai ketapel," kata dia.
Sugiyem mengaku kwalahan dengan serangan monyet ini di lahan pertaniannya. "Kalau tidak ditanami eman-eman, tapi sekarang ditanami juga eman-eman hanya dimakan monyet saja, terutama saat sore menjelang magrib," ucapnya.
Tak hanya Sugiyem yang mengeluhkannya, petani di Kalurahan Girisuko, Panggang yaitu Danang Wahyudiyanto juga mengalaminya. "Kalau monyetnya sendiri sudah ada sejak lama, tapi beberapa tahun terakhir baru menyerangnya, infonya dari penyuluh yang ada karena kekurangan makanan, makanya menyerang ladang kami," ungkapnya, Minggu (28/1/2024).
BACA JUGA: Sejumlah TPS di Kulonprogo Berada di Wilayah Rawan Bencana, Ini Siasat KPU
Ulah monyet ekor panjang di Girisuko itu membuat para petani pesimistis dengan usaha pertanian mereka. "Beberapa bikin jaring itu juga untuk menghalau monyet tapi hasilnya juga tidak efektif ternyata, malah jaringnya dirusak," kata dia.
Satwa liar tersebut menyebabkan kerugian jutaan rupiah di Girisuko. "Satu lahan itu kalau dirusak monyet kerugiannya rata-rata Rp2 juta, dari bibit, biaya tanam, sampai pupuknya itu untuk lahan sekitar 300 meter persegi yang ditanami jagung atau kacang," terang Danang.
Serangan monyet ke lahan pertanian ini juga jadi perhatian Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul. "Kami juga koordinasi dengan berbagai pihak lain untuk mengatasinya, dengan DLH dan lainnya," kata Kepala DPP Gunungkidul Rismiyadi.
Rismiyadi mengonfirmasi masifnya serangan monyet ke lahan pertanian itu salah satunya karena habisnya makanan monyet di habitatnya. "Ada indikasi itu juga, kami juga sudah sosialisasikan ke petugas penyuluh kami cara mengatasinya," katanya.
Antisipasi serangan monyet itu dengan menanam kedelai dan tanaman biofarmaka seperti jahe dan kunyit. "Kajian kami dua komoditas itu, yaitu kedelai dan biofarmaka dapat membantu mengurangi serangan monyet karena tidak disukai dan punya potensi ekonomi juga," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Mulai 1 Januari 2025 Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Jogja Solo Selama Libur Nataru, 21 Desember 2024-5 Januari 2025, Naik dari Stasiun Tugu hingga Palur
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Sabtu 21 Desember 2024, Berangkat dari Stasiun Palur, Jebres dan Solo Balapan
- Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo-Stasiun Tugu Jogja, Sabtu 21 Desember 2024
- Jadwal DAMRI ke Malioboro, Pantai Parangtritis, Pantai Baron, Candi Prambanan dan Borobudur Magelang
- Prakiraan Cuaca di Jogja Sabtu 21 Desember 2024, BMKG: Potensi Hujan Terjadi di Seluruh DIY
Advertisement
Advertisement