Advertisement

Sebut Korban Kesetrum Pencuri, Siswa SMK Ditangkap dan Minta Maaf

Ujang Hasanudin
Rabu, 31 Januari 2024 - 16:07 WIB
Ujang Hasanudin
Sebut Korban Kesetrum Pencuri, Siswa SMK Ditangkap dan Minta Maaf Petugas saat mendatangi TKP warga kesetrum. Ist

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Seoran siswa SMK di Jogja berinisial DAM ditangkap polisi kemudian minta maaf setelah berkomentar yang tidak sesuai fakta alias hoaks di media sosial terkait dengan peristiwa warga meninggal dunia kesetrum di Jalan Pleret Km 2.5 Jambidan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Selasa (29/1/2024).

"Yang menyebarkan berita hoaks sudah diamankan di Imogiri," kata Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, Rabu (31/1/2024).

Advertisement

Seorang pekerja bangunan berinisial AB, 39, meninggal dunia diduga karena kesetrum saat sedang bekerja. Kejadian tersebut ramai diunggah di media sosial, termasuk di akun Instagram dengan pengikut banyak, @merapi_uncover. Pada kolom komentar akun tersebut, DAM menyebut bahwa korban kesetrum pencuri.

"Itu maling mas habis di gebukin naik ke atas kesetrum listrik, temans aya tadi yang ngasih tau sempat ikut gebukin juga pake helm," tulis DAM melalui akun @mangkuluhurd 

Sontak komentar tersebut mendapat kecaman dari banyak warganet. “sampean nek ngomong mbok dijogo mas. Sdulurku nembe golek nafkah go anak bojone lo kui tok fitnah malahan,” balas akun akun @riva_rv yang merupakan keluarga korban.

Atas komentar DAM tersebut, aparat Polsek Imogiri memfasilitasi mediasi antara keluarga korban dan keluarga pelaku. Dalam mediasi tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk berdamai.

“Keduanya membuat surat pernyataan yang isinya sanggup meminta maaf kepada keluarga korban dan warga, meminta maaf di media sosial, serta berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi,” tandas Jeffry.

Jefrry memastikan kejadian itu murni kecelakaan kerja. Kejadian berlangsung saat korban sedang bekerja dengan memperbaiki instalasi air kamar mandi di salah satu ruko di Jampidan, Banguntapan. Sehingga tidak benar jika korban disebut pencuri.

"Kejadian ini sebenarnya sangat disayangkan dengan adanya orang yang tidak bijak dalam bermedsos, apalagi ini kejadian duka atau tentang hilangnya nyawa yang tentunya ini musibah bagi keluarga yang ditinggalkan," ujarnya.

BACA JUGA: Kronologi Warga Bantul Meninggal Dunia karena Kesetrum Saat Bekerja

Awas, Menyebar Hoaks di Medsos Terkait Pilpres 2024 Bisa Terjerat Hukum Pidana

Karena itu pihaknya mengingatkan kembali kepada masyarakat untuk bijak dalam menggunakan media sosial, bijak dalam berkomentar dan tidak memperkeruh keadaan. "Hal ini juga guna menciptakan situasi kamtibmas, meskipun dunia maya namun kerap kali berpengaruh di dunia nyata," tandasnya.

DAM pun sudah meminta maaf atas tindakannya tersebut. Permintaan maaf itu juga diunggah di akun @merapi_uncover, "Saya ingin minta maaf kepada keluarga korban atas kesalahan saya tadi malam yang telah berkomentar dalam kolom komentar merapi_uncover. Saya akan bertanggung jawab atas kesalahan saya dan meminta maaf kepada keluarga langsung," ucapnya.

Sebelumnya, diberitakan seorang pekerja bangunan berinisial AB, 39, meninggal dunia diduga karena kesetrum saat sedang bekerja di Jalan Pleret Km 2.5 Jambidan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Selasa (29/1/2024)

Kejadian bermula saat almarhum mengerjakan renovasi ruko di Jambidan sekitar pukul 16.00 WIB tadi. Saat itu korban mendapat bagian pekerjaan memasang keramik kamar mandi. Karena pipa kamar mandi diduga bermasalah, korban  cek instalasi air yang ada di atas atap gapura.

Saat mengecek instalasi air itulah diduga korban kesetrum. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bos Microsoft Satya Nadella Kunjungi Indonesia Bawa Investasi Rp28 Triliun, Ini Peruntukannya

News
| Selasa, 30 April 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement