Advertisement
Tak Cukup Satu, Korban Dukun Palsu di Piyungan Bertambah

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Korban dukun palsu asal Lumajang, Jawa Timur, NF, 44, terus bertambah. Kali ini korbannya yang juga warga Piyungan bertambah satu orang setelah sebelumnya, RW, 47, dengan ratusan juta rupiah.
"Korban kasus penggandaan uang di Piyungan bertambah satu orang berinisial WB, usia 37 tahun," kata Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana, Senin (5/2/2024).
Advertisement
Dia menjelaskan awalnya korban, pada 15 Mei 2019, dimintai uang oleh pelaku sebesar Rp1,2 juta sebagai contoh. Uang itu lantas dimasukan ke dalam 12 kotak.
“Pelaku mengaku nantinya dalam uang di setiap kotak akan menjadi Rp7 miliar,” ujar Jeffry.
Karena tergiur, korban akhirnya menuruti permintaan pelaku. Setelah sekian lama, korban kemudian menanyakan uangnya sudah bertambah belum. “Pelaku pun meminta korban bersabar hingga sebelum Hari Raya Idulfitri kemudian korban menyadari jika tertipu,” ucap Jeffry.
BACA JUGA: Polres Bantul Tangkap Dukun Pengganda Uang Gadungan
Seperti diberitakan sebelumnya, polisi berhasil membekuk NF, 44, warga Lumajang, jawa timur di Denpasar, Bali pada Senin (29/1/2024) lalu.
Laki-laki berbadan gempal ini, ditangkap Tim opsnal Polres Bantul bersama Unit Reskrim Polsek Piyungan karena diduga telah melakukan penipuan dengan modus penggandaan uang.
Adapun besaran kerugian korban dari penipuan yang dilakukan oleh NF mencapai Rp432 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tidak Dapat Murid Baru, 10 SD di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
- Operasi Patuh Progo di Jogja Segera Dimulai, Ini Sasaran Pelanggaran yang Ditindak
- Baru Diluncurkan, Koperasi Desa Merah Putih Sinduadi Dapat Ratusan Pesanan Sembako
- DIY Bakal Bentuk Sekber Penyelenggara Haji-Umroh, Upayakan Direct Flight dari Jogja ke Makkah
- Sasar 2 Terminal di Gunungkidul, Kegiatan Jumat Bersih Jangan Hanya Seremonial Semata
Advertisement
Advertisement