Advertisement

Sempat Tersendat, Pengembangan UMKM lewat Jogja Smart Service Digalakkan Lagi

Media Digital
Kamis, 22 Februari 2024 - 15:07 WIB
Arief Junianto
Sempat Tersendat, Pengembangan UMKM lewat Jogja Smart Service Digalakkan Lagi Kegiatan gelar wicara sekaligus sosialisasi pengembangan UMKM yang dgelar Dinkop-UKM Kota Jogja di Caboot 1911 Coffee House di Padukuhan Karangmloko, Sariharjo, Ngaglik, Kamis (22/2/2024). - Harian Jogja/David Kurniawan

Advertisement

SLEMAN—Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Jogja terus menyosialisasikan keberadaan Instruksi Wali Kota Jogja No.1/2024 tentang Optimalisasi Penggunaan Produk UMKM Lokal di Lingkup Pemkot. Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk melindungi dan mengembangkan potensi UMKM di Kota Jogja.

Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Jogja, Tri Karyadi Riyanto Raharjo mengatakan untuk pelayanan secara online, masyarakat sudah bisa memanfaatkan aplikasi Jogja Smart Service. Dalam aplikasi itu terdapat fitur layanan Ing Nglarisi yang memuat berbagai produk UMKM yang dihasilkan warga Jogja.

Advertisement

Menurut dia, sejak 2018, pemkot sudah menginisiasi adanya program pemberdayaan UMKM lokal sebagai penyedia makanan dan minuman di setiap kegiatan di organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemkot. Hanya saja, adanya pandemi membuat pelaksanaan rencana tersebut menjadi tersendat sehingga mulai awal 2024 kembali digalakkan.

“Salah satunya melalui Instruksi Wali Kota Jogja No.1/2024 untuk pengoptimalan layanan pengadaan barang dan jasa di bidang makan minum dengan memanfaatkan UMKM lokal. Makanya program ini, terus kami sosialisasikan,” kata Tri Karyadi seusai menjadi pembicara dalam gelar wicara di Caboot 1911 Coffee House di Padukuhan Karangmloko, Sariharjo, Ngaglik, Kamis (22/2/2024).

Menurut dia, pemberdayaan dan pendampingan yang dilakukan dengan tujuan untuk menyejahteraan pelaku UMKM di Kota Jogja. Terlebih lagi, sambung Tri Karyadi, mengacu pada APBD Kota Jogja 2024, sekitar 3,1% atau Rp54,8 miliar merupakan anggaran belanja makan dan minum di seluruh OPD di Pemkot. “Kalau ini bisa dimanfaatkan sekitar 80% terserap UMKM lokal, maka kesejahteraan para pelakuknya akan lebih baik,” katanya.

BACA JUGA: UMKM Jogja Diajak Berjejaring dan Beradaptasi di Tengah Isu Perubahan Iklim

Koordinator UMKM Pakuncen Budaya (Paku Daya) di Kalurahan Pakuncen, Kemantren Wirobrajan, Asri Mikatsih mengaku sangat terbantu dengan adanya program dari Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Jogja.

Menurut dia, program yang diberikan tidak hanya sebatas pendampingan guna peningkatan kualitas produk, tapi juga diberikan wadah untuk pemasaran melalui aplikasi Jogja Smart Service. “Jadi kami bisa menjual secara daring sehingga jaringan maupun jangkauan pasar yang dimiliki bisa lebih luas,” katanya.

Asri mengakui juga ada proses kurasi terhadap produk UMKM yang dihasilkan. Program ini dinilai sangat penting agar produk dihasilkan benar-benar berkualitas. “Ada tim ahli yang menilai dan kami diberikan masukan terkait dengan kekurangan-kekurangan terhadap produk yang dihasilkan sehingga ke depannya bisa ditingkatkan kualitasnya mulai dari rasa, pengemasan dan lain sebagainya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Tingkatkan Daya Saing Daerah Menuju Indonesia Emas 2045, Apkasi Gelar Anugerah Jurnalistik 2024

News
| Kamis, 16 Mei 2024, 06:17 WIB

Advertisement

alt

Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta

Wisata
| Senin, 13 Mei 2024, 15:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement