Advertisement

Cuaca Ekstrem Jalan Terus, Proyek JJLS Kelok 23 Kini Sudah Sampai 20%

Stefani Yulindriani Ria S. R
Rabu, 20 Maret 2024 - 18:17 WIB
Arief Junianto
Cuaca Ekstrem Jalan Terus, Proyek JJLS Kelok 23 Kini Sudah Sampai 20% JJLS Kelok 23 / Foto ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Proyek Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Kretek (Bantul)-Girijati (Gunungkidul) atau Kelok 23 hingga saat ini mencapai 20%. Cuaca ekstrem yang terjadi belakangan tidak menjadi hambatan dalam pekerjaan konstruksi. 

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.2 Satker PJN DIY, Ridwan Subarkah menyampaikan progres pekerjaan konstruksi tersebut telah melampaui target. Sebelumnya ditargetkan hingga pertengahan Maret pembangunan tersebut mencapai sekitar 18%. 

Advertisement

Saat ini pekerjaan konstruksi yang telah dilakukan berupa pembukaan jalan sekitar 5 km, dari keseluruhan panjang jalan 5,64 km. Sementara, sisanya sekitar 0,6 km yang berada di eksisting masih belum dikerjakan lantaran masih digunakan oleh pengguna jalan. Saat ini ada 17 unit boks saluran drainase yang telah dikerjakan dari total ada 31 boks. 

“Kemudian jembatannya menggunakan bore pile, itu juga sudah selesai. Saat ini pekerjaan lainnya galian dan timbunan,” katanya, Rabu (20/3/2024). 

Diketahui, jembatan tersebut akan menjadi satu-satunya jembatan yang menghubungkan ruas jalan tersebut. Jembatan tersebut akan dibangun dengan dua bentang. Panjang jembatan tersebut mencapai 53,3 meter dengan ketinggian 12 meter di STA 1+950. 

Subarkah mengaku kondisi lahan JJLS Kelok 23 cukup ekstrem menjadi tantangan tersendiri dalam pekerjaan konstruksi di lokasi tersebut. Berjarak sekitar 200 meter dari Jalan Parangtritis ada tikungan, sehingga di titik tersebut trasenya sudah mulai berkelok. 

“Perbedaan elevasinya hampir 100 meter, medannya cukup sulit. Jadi ada struktur untuk penguatan jalan tersebut, untuk pembuatannya perlu metode lain daripada kita mengerjakan di tempat yang datar,” katanya. 

Lantaran lahan yang dikerjakan dinilai cukup sulit, struktur jalan tersebut akan dibuat aspal dua lapis dengan lapis pondasi agregat kelas A (LPA) dengan AC-WC 4 cm dan AC-BC 6 cm. Kemudian ketebalan timbunan 40 cm dan galian 20 cm. 

Sementara cuaca ekstrem yang terjadi belakangan menurut Subarkah tidak menjadi halangan dalam pekerjaan konstruksi proyek tersebut. Dia menuturkan, selama musim hujan beberapa alat berat yang digunakan untuk pekerjaan konstruksi tersebut mengalami kendala lantaran akses masuk ke proyek tersebut masih tanah. 

BACA JUGA: Ini Perkembangan Proyek JJLS Kelok 18, Kejar Target Operasional 2025

Meski begitu, menurut Subarkah, cuaca ekstrem saat ini jauh lebih baik daripada yang terjadi pada kisaran Januari-Februari 2024. Saat itu, menurutnya, cuaca ekstrem membuat pekerjaan konstruksi kurang optimal. “[Pekerjaan konstruksi] Maret tidak begitu menjadi kendala. Januari intensitas hujan tinggi, jadi kurang optimal dalam pelaksanaan, tetapi masih on track,” ujarnya. 

Dia pun mengaku pekerjaan konstruksi pada Januari-Maret 2024 masih sesuai dengan target, meski cuaca ekstrem terjadi. Sekitar Januari 2024, bahkan pekerjaan konstruksi tersebut melampaui target hingga sekitar 6%. Saat itu ditargetkan pekerjaan konstruksi mencapai 7%, tetapi realisasinya telah mencapai 12%. “Waktu pelaksanaan tidak berubah, tetap malah kalau nanti ada cor kita laksanakan malam,” ujarnya. 

Diketahui durasi pekerjaan konstruksi proyek tersebut mencapai 720 hari kalender atau 24 bulan. Proyek tersebut dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Golkar Targetkan Kemenangan Pilkada 2024 di Atas 70%

News
| Sabtu, 27 April 2024, 17:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement