Pemkab Bantul Minta ASN Bikin Biopori dan Memilah Sampah Rumah Tangga
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL— Pemerintah Kabupaten Bantul akan meminta kepada seluruh ASN di wilayahnya membuat biopori dan memaksimalkan pemilahan sampah di tingkat rumah tangga. Langkah ini sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan sampah keluarga dengan mengolah sampah organik secara mandiri.
"Iya, rencana kami akan seperti itu. Karena selama ini, tampaknya mereka merasa nyaman dengan kondisi yang ada. Sehingga nanti kami akan imbau untuk mengoptimalkan pemilahan sampah dan membuat biopori," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul, Bambang Purwadi Nugroho, Jumat (3/5/2024).
Advertisement
Ia berharap dengan adanya pemilahan sampah dan biopori oleh para ASN, akan memotivasi masyarakat lainnya untuk ikut membantu penanganan sampah di Kabupaten Bantul. Sebab, di masyarakat keberadan ASN masih dianggap sebagai sosok penting atau role mode. "Sehingga hal ini akan mendorong pengoptimalan keberadaan bank sampah yang ada di masyarakat," lanjut Bambang.
BACA JUGA : Dua TPS 3R Belum Beroperasi, Sampah di Kota Jogja Diolah Swasta Pakai Sistem Tipping Fee
Selain itu, untuk kawasan suburban, DLH Bantul masih berusaha agar masyarakat secara mandiri memanfaatkan sisa tanah untuk membuat jugangan untuk mengatasi persoalan sampah. "Tetapi untuk daerah-daerah mana nanti yang akan coba kita terapkan, akan kami koordinasikan lebih lanjut," katanya.
Bambang mengungkapkan, saat ini TPS Semantara di Gadingsari dengan kapasitas 40 ton pun telah mulai dioperasionalkan sejak 1 Mei 2024. Langkah ini sejalan dengan penutupan TPS Piyungan dan desentralisasi pengelolaan sampah. Di samping itu, pengerjaan tiga TPST yakni Dingkikan, Modalan dan Bawuran terus dipercepat pembangunannya.
Untuk TPST Bawuran, saat ini pembangunannya telah berjalan dan ditarget selesai akhir Mei. Untuk TPST Dingkikan, ditargetkan selesai pembangunannya untuk modul 1 pada bulan Juni. "Nanti begitu bisa digunakan akan langsung kami optimalkan. Jika modul 1 selesai, maka langsung dioptimalkan untuk mengolah sampah," kata Bambang.
Sedangkan untuk TPST Modalan, proses pembangunan juga tengah berjalan. "Kalau targetnya yang Modalan, nanti di bulan September sudah bisa beroperasional," ujarnya.
Bantuan Danais
Paniradya Pati Kaistimewaan Pemda DIY, Aris Eko Nugroho menyatakan komitmennya membantu Pemkab Bantul untuk desentralisasii pengelolaan sampah dengan menggunakan Dana Keistimewaan (Danais).
"Di Bantul dengan memaksimalkan TPS3R. Selama ini sudah dilakukan melalui kalurahan. Tahun lalu ada 4 kalurahan yang jadi titik sentral. Untuk tahun ini juga ada 4 kalurahan," kata Aris.
Kalurahan yang memanfaatkan Danais untuk penanganan sampah pada 2023 ada Kalurahan Karangtengah, Pandowoharjo, Panggungharjo dan Guwosari. "Ada juga yang tidak menangani sampah tapi menangani sampah ada Bangunjiwo tahun lalu. Tahun ini ada Potorono, Caturharjo, Mulyodadi, itu kalurahan mandiri budaya yang juga ikut melakukan psnanganan sampah," katanya.
Untuk bantuan pembangunan TPST, Aris mengaku sejauh ini tidak ada untuk Bantul. Karena konsentrasi penanganan sampah di Bantul ada 8 kalurahan yang jadi titik sentral penanganan sampah melalui TPS3R.
"Untuk alokasi besaran anggaran TPS3R menggunakan Danais senilai Rp6 miliar tahun lalu. Untuk tahun ini, ya hampir sama," ungkap Aris.
BACA JUGA : Pemda DIY Klaim Tidak Ada Armada Membuang Sampah Ke TPA Piyungan Sejak 1 Mei 2024
Menurut Aris, sejauh ini pihaknya tetap akan mendukung langkah dari Pemkab Bantul untuk mengatasi persoalan sampah. Semisal, pemkab ingin mengembangkan TPS3R yang telah dibiayai Danais, maka Pemda DIY siap membantu. "Karena kita bersepakat desentralisasi sampah di kabupaten, tapi soal penanganan kolaborasi bersama termasuk pendanaan," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Ini Lima Nama Pimpinan KPK Periode 2024-2029 yang Ditetapkan DPR
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kenaikan PPN 12%, PHRI Gunungkidul : Ada Potensi Terjadi PHK
- Tutup Tahun Kian Dekat, Pemkot Jogja Kebut Pembangunan di Sejumlah Titik Ini
- 6 Bulan, Penduduk Sleman Bertambah Ribuan Jiwa
- 2 Motor Adu Banteng, Remaja asal Gunungkidul Alami Luka-Luka
- Oplos Gas Melon Jadi Gas 12 Kg, Dua Pria di Gamping Ditangkap Polisi
Advertisement
Advertisement