Advertisement

Anak Muda Didorong Maksimalkan Pemanfaatan Teknologi

Media Digital
Selasa, 21 Mei 2024 - 21:07 WIB
Arief Junianto
Anak Muda Didorong Maksimalkan Pemanfaatan Teknologi Anggota Komisi D DPRD DIY, Stevanus C. Handoko, memberi paparan dalam Sosialisasi Kepemudaan 2024, di kantor Kemantren Wirobrajan, Selasa (21/5/2024). - Lugas Subarkah

Advertisement

JOGJA—Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi acap hanya dimanfaatkan untuk keperluan hiburan. Padahal, di tangan anak muda, kemajuan teknologi seharusnya bisa dimanfaatkan untuk lebih banyak hal yang bersifat positif.

Hal ini disampaikan anggota Komisi D DPRD DIY, Stevanus C. Handoko, dalam Sosialisasi Kepemudaan 2024 yang digelar di kantor Kemantren Wirobrajan, Kota Jogja, Selasa (21/5/2024).

Advertisement

Dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 dan Indonesia Maju 2045, anak muda Jogja, kata Stevanus, harus bisa menjadi subjek di dalamnya, bukan hanya menjadi penonton. “Kita sedang menuju Indonesia Emas, Indonesia Maju. Apakah kita siap? Jangan-jangan kita hanya menjadi penonton, bukan menjadi subjek di dalam perkembangan zaman. Kita berharap bisa mengisi bonus demografi sebagai pemuda yang aktif,” katanya.

Dia menjelaskan era digital membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk generasi muda. Di era ini, generasi muda memiliki banyak peluang untuk berkembang dan meraih kesuksesan.

“Namun di sisi lain, era digital juga menghadirkan berbagai tantangan, di antaranya transformasi digital, pergeseran masyarakat, sandwich generation, ketimpangan pemahaman akses teknologi, tech dependence, misinformasi dan hoaks serta interpersonal skill,” ujar dia.

Menurut politikus Partai Solidaritas Indonesia itu, di wilayah DIY, akses teknologi sudah sangat mudah baik dari aspek device maupun jaringan Internet. Meski demikian, nyatanya masih ada ketimpangan pemanfaatan teknologi tersebut.

Dia mencontohkan masih banyak anak muda memanfaatkan ponsel hanya untuk percakapan via Whatsapp dan media sosial. Sedangkan di sisi yang lain, sangat banyak orang yang sudah memanfaatkan ponsel untuk bisnis dan kariernya.

“Tidak semua generasi muda memiliki akses yang sama terhadap teknologi. Ini menyebabkan kesenjangan digital, rendahnya pemahaman terkait dengan data dan informasi serta memperparah ketimpangan sosial,” ucap Stevanus.

Selain pemanfaatan teknologi, generasi muda juga harus memiliki interpersonal skill, yakni kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain secara efektif. Kemampuan ini jelas sangat dibutuhkan di dunia kerja.

“Ada delapan manfaat jika kita memiliki interpersonal skill, yakni berkomunikasi menjadi efektif, tumbuh sifat empati, meningkatkan kredibilitas dan kepuasan lawan bicara, meningkatkan kepercayaan, mudah menyelesaikan masalah, memberi peluang lebih luas, menjadi pemimpin yang efektif, meningkatkan hubungan antar manusia,” ujarnya.

Mantri Pamong Praja Kemantren Wirobrajan, Sarwanto, mengatakan di tengah pesatnya perkembangan teknologi, diharapkan para anak muda bisa menguasai teknologi. “Ada pepatah mengatakan kalau menguasai teknologi, kita bisa menguasai peradaban,” ucap dia.

Penguasaan teknologi harus diimbangi dengan kecerdasan, kemampuan, keterampilan, dan karakter. “Generasi muda diharapkan dapat terus menjaga karakter terutama dalam pergaulan di masayrakat sehari-hari,” kata dia.

Program Pemuda Pelopor

Sementara itu, Staf Kepemudaan Balai Pemuda dan Olahraga (BPO) Disdikpora DIY, Rahmat Yulianto, menuturkan untuk mendorong pemuda agar memiliki pengaruh positif terhadap lingkungannya, maka diadakan pemilihan Pemuda Pelopor dengan prosedur pengajuan proposal secara berjenjang dari tingkat kota-kabupaten.

Dia menjelaskan ada lima bidang yang dinilai dalam program Pemuda Pelopor, yakni pangan, pendidikan, inovasi teknologi, agama dan sosial budaya serta sumber daya alam, lingkungan dan pariwisata.

“Misalnya di bidang pangan. Pemuda didorong untuk mengolah potensi ketela menjadi berbagai produk tiwul, keripik, atau olahan lainnya dengan melibatkan teman sebaya sehingga mampu mempelopori dan mengubah pola pikir pemuda di sekitarnya,” katanya.

Di sektor pendidikan, BPO DIY memiliki program beasiswa untuk pemuda yang tidak mampu dan atau berprestasi. "Bisa jadi karena tidak mampu, mereka terdaftar di DKTS dan atau berprestasi di bidang kepemudaan dan keolahragaan di tingkat nasional atau internasional. Beasiswa Rp10 juta per tahun. Syaratnya belum menerima beasiswa dari mana pun,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Rekomendasi Roti Sisir Enak di Jogja

Rekomendasi Roti Sisir Enak di Jogja

Jogjapolitan | 13 hours ago

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dampak Topan Super Yagi di China, Dilaporkan 3 Tewas, 95 Terluka dan 1,2 Juta Warga Terjebak di Zona Bencana

News
| Minggu, 08 September 2024, 07:37 WIB

Advertisement

alt

Kawah Ijen Mulai Dibuka Kembali, Ini SOP Pendakiannya

Wisata
| Sabtu, 07 September 2024, 21:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement