Advertisement
BKKBN Gelar Kelas Orang Tua Hebat: Perlu Kerabat Agar Bisa Asuh Anak Dengan Baik

Advertisement
SLEMAN—Untuk mewujudkan Era Indonesia Emas 2045 perlu dipersiapkan generasi yang berkualitas dan untuk mencapainya banyak hal yang harus dilakukan. Salah satu terobosan yang dilakukan oleh BKKBN adalah melalui Kelas Orang Tua Hebat (Kerabat).
Demikian disampaikan oleh Kepala Perwakilan BKKBN DIY Dr. Andi Ritamariani, MPd saat memberikan sambutan pada kegiatan Kelas Pengasuhan Orang Tua Hebat Seri 2 yang diselenggarakan di Aula Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Sleman, Senin (27/5/2024).
Advertisement
Kerabat adalah kelas pengasuhan secara daring yang diampu oleh Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan orang tua dan para Pengelola Kegiatan BKB (PKB/PLKB dan Kader) dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak.
Series KERABAT 2024 akan dilaksanakan dalam 11 Seri (Januari–November), dan di akhir penyelenggaraan akan dilaksanakan Wisuda Orang Tua Hebat.
Dari penyelenggaraan Kerabat ini, Kepala Perwakilan BKKBN DIY berharap ke depannya akan lebih banyak lagi peserta yang mengikuti kegiatan ini dalam upaya meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan keluarga dalam mengasuh dan membina tumbuh kembang anak dalam upaya pencegahan stunting.
Sebagai keynote speaker, Deputi Bidang KSPK BKKBN Nopian Andusti, SE., MT menyampaikan bahwa anak adalah aset yang tak ternilai yang akan menentukan masa depan bangsa ini. Dalam menyambut Era Indonesia Emas tahun 2045 salah satu perhatian penting adalah faktor kualitas SDM di mana untuk mewujudkannya harus terlepas dari gangguan-gangguan stunting karena stunting mengakibatkan anak di bawah standar kualitas dan salah satu cara mengatasi stunting adalah melalui pengasuhan.
“Kadang kita cerita masalah makanan bergizi, lingkungan sehat tapi kadang kita lupa bahwa pengasuhan ini tidak kalah penting karena pengasuhan yang salah menjadi salah satu penyebab stunting sehingga Kerabat ini bisa menjadi salah satu jawaban terhadap kebutuhan tersebut,” ungkap Nopian.
Melalui Kerabat, para pemateri yang kompeten akan menyampaikan pesan-pesan penting untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan keluarga dalam mengasuh dan membina tumbuh kembang anak dalam upaya pencegahan stunting.
Kepala Bidang K3 Dinas P3AP2KB, Muhammad Daroji mewakili Kepala Dinas menyampaikan bahwa penyelenggaraan kegiatan Kerabat Sesi 2 di Sleman menjadi poin tersendiri bagi Sleman untuk meningkatkan kualitas pengasuhan anak.
BACA JUGA: Percepat Penurunan Stunting, BKKBN DIY Sepakati MOU Dengan Usaha Start Up Distribusi Kebutuhan Pokok
Pihaknya berharap melalui kegiatan Sesi 2 ini bisa memberikan bekal para kader Bina Keluarga Balita (BKB) dalam mengajak keluarga-keluarga di Sleman untuk lebih memperhatikan pengasuhan anak. Dengan pengasuhan yang baik dapat dicegah terjadinya kasus stunting.
Walau saat ini berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia 2023 Sleman sudah melampaui target nasional penurunan stunting di bawah 14% tetapi risiko terjadinya stunting harus tetap diwaspadai.
Acara ditutup dengan diskusi panel menghadirkan pembicara Ketua Tim Kerja Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting Perwakilan BKKBN DIY, Witriastuti Susani Anggraeni, SE. MM yang menjelaskan menganai Program Kerabat Series; serta Andita Diorita, M.Psi., Psikolog dari HIMPSI DIY yang membahas pentingnya dukungan sosial dan membangun efikasi diri calon ibu yang dimoderatori oleh Dr. Mustikaningtyas, S.Psi., MPH dari BKKBN DIY.
Kegiatan ini dihadiri sebanyak 200 peserta baik secara daring maupun luring yang terdiri dari Kader BKB, Pengelola Kegiatan PPS dan para PKB/PLKB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Tanggapan Pemerintah Terkait Rencana Aksi Demo Para Mitra Grab-Gojek Besok 20 Mei
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Warga Wonosari Gunungkidul Ditemukan Meninggal Dunia di Ladang
- Tujuh Makam di Baturetno Bantul Dirusak, Warga Masih Cari Pelaku Lewat Rekaman CCTV Sekolah
- Bupati Kulonprogo Tolak Mobil Dinas Baru
- Perusakan Nisan Makam di Baturetno, Ini Kata Polres Bantul
- Jelang Iduladha, Pemkab Sleman Minta Peternak dan Penjual Hewan Kurban Tidak Bawa Hewan dari Daerah Endemis Antraks
Advertisement