Kendalikan Kasus TBC, Dinkes Kulonprogo Naikkan Target Skrining Sebanyak 1.500 Orang pada Tahun Ini
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Upaya mengendalikan tuberkulosis atau TBC di Kulonprogo terus ditingkatkan. Pada 2024 ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) menargetkan skrining suspek TBC sebanyak 1.500 orang.
Kondisi ini terjadi karena selama 2022 dan 2023, jumlah temuan suspek TBC dan kasus baru di Kulonprogo selalu meningkat. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulonprogo pada 2022 ditemukan 4.344 orang suspek TBC dengan kasus baru sebesar 312 di mana skrining mencapai 33%.
Advertisement
Lalu pada 2023 ada 5.168 orang teridentifikasi suspek TBC dengan kasus baru sebanyak 291 dengan ketercapaian skrining meningkat sebesar 49,3%.
Program skrining untuk menemukan suspek TBC pada 2024 ini terus dilanjutkan di mana Dinkes menyasar 1.500 orang. Proses skrining akan dimulai pada Juni nanti dimana program ini kerja sama dengan Dinkes DIY dan Tim Zero TBC.
BACA JUGA: Hari Tuberkulosis Sedunia Dimulai sejak 24 Maret 1882, Berikut Sejarahnya
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kulonprogo Arief Musthofa menerangkan proses screening yang akan dilakukan dengan dua metode. Pertama dilakukan deteksi pada orang-orang yang pernah kontak fisik erat dengan pengidap TBC, metode kedua dengan perhitungan lokasi paling banyak pengidap TBC di Kulonprogo dalam rentang tiga tahun terakhir.
Arief menyebut Kapanewon Wates jadi penyumbang supek dan kasus baru TBC terbesar di Kulonprogo. "Data kami seperti Kalurahan Wates itu pada 2023 kami temukan dalam setahun terdapat 16 kasus baru TBC, ini perlu segera discrening supaya tidak makin menular," terangnya.
Kepala Bidang yang juga seorang epidemiolog ini menjelaskan seorang pengidap TBC jika tidak melakukan penanganan khusus dapat menularkan penyakitnya ke 12 orang dalam setahun di wilayahnya. "Dalam screening TBC dengan metode penelusuran lokus wilayah ini ada perhitungan-perhitungannya, kami juga sedang merumuskan akan menyasar ke wilayah mana saja," paparnya.
Skrining yang akan dilakukan nanti dengan pengecekan darah, jika ada indikasi suspek TBC maka akan dilakukan foto rontgen. Dalam prosesnya, foto rontgen yang dilakukan nantinya juga akan dilakukan di rumah yang terindikasi suspek TBC.
Dinkes Kulonprogo dalam screening TBC ini tidak memungut biaya sepeserpun. Arief menyatakan penanganan pasien TBC juga gratis, semua pengobatan dalam pembiayaannya ditanggung pemerintah.
Sehingga, Arief mengimbau agar seluruh masyarakat Bumi Binangun mendukung program screening ini agar penanggulangan TBC dapat lebih maksimal. Bagi yang memiliki gejala TBC, kata Arief, tak perlu malu atau khawatir dimana diharapkan mengikuti arahan-arahan yang ada supaya penyakit yang menyerang pernafasan ini dapat diatasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bareskrim Polri Pulangkan DPO Judi Online Situs W88 dari Filipina
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- KAI Amankan 7.200 Barang Milik Penumpang, Total Senilai Rp11,4 Miliar
- Pekerja Kreatif Bertemu Calon Walikota Jogja Hasto Wardoyo, Bahas Apa?
- Hasil Pemetaan dan Rekomendasi dari Bawaslu Bantul Terkait Potensi TPS Rawan di Pilkada Bantul 2024
- Puluhan Pengumpul Sampah Datangi Rumah Cabup Sleman Harda Kiswaya, Sampaikan Keluhan dan Harapan
- Rutin Melakukan CSR, Kali Ini The Phoenix Hotel, Grand Mercure dan Ibis Yogyakarta Adisucipto Mengunjungi PAUD Stroberi
Advertisement
Advertisement