Advertisement
Mitigasi Bencana Gempa Bumi, BPBD Bantul Perkuat Kaltana
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul mendorong mitigasi bencana berbasis masyarakat melalui Kalurahan Tangguh Bencana (Kaltana).
Kepala Bidang Pencegahan, dan Kesiapsiagaan BPBD Bantul, Bambang Huda menyampaikan saat ini dari 75 kalurahan di Bantul telah terbentuk 46 Kaltana. Menurutnya, kalurahan sebagai lembaga pemerintah yang paling dekat dengan masyarakat memiliki peran penting dalam menyiapkan masyarakat menghadapi potensi bencana yang ada di DIY.
Advertisement
“Peran kalurahan sangat strategis dalam penanggulangan bencana, karena kalurahan sebagai lembaga pemerintah yang paling dekat dengan masyarakat,” katanya, Rabu (29/5/2024).
Dia menuturkan melalui Kaltana, kalurahan diharapkan mampu memetakan potensi bencana di wilayah setempat. Dari pemetaan potensi bencana tersebut, kalurahan dapat memetakan langkah antisipasi yang dapat dilakukan ketika terjadi bencana. Dia menuturkan melalui Kaltana, masyarakat diberikan edukasi, pelatihan dan simulasi kebencanaan.
“Dalam kaltana, warga diberikan simulasi [menghadapi bencana], sehingga jika sewaktu-waktu terjadi bencana, semua [warga] tidak bingung, sudah tahu apa yang harus dilakukan,” katanya.
BACA JUGA: Gelar Refleksi 18 Tahun Gempa Bumi, Pemkab Bantul Ingatkan Lagi Potensi Bencana
BACA JUGA: Gelar Pameran Arsip, DPAD DIY Ajak Masyarakat Belajar dari Pengalaman Gempa Bumi 2006
Selain itu, menurut dia, BPBD Bantul juga telah memberikan sosialisasi, pelatihan, dan siumali kebencanaan secara berkala. Kemudian penyusunan kajian risiko bencana, peta kerawanan bencana juga terus dilakukan.
BPBD Bantul juga terus berkoordinasi dengan beberapa instansi terkait secara berkala terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana dan penanganan ketika terjadi bencana.
Dia menuturkan Pemkab Bantul bersama dengan Pemda DIY juga telah menyiapkan sejumlah kebijakan yang berorientasi terhadap mitigasi gempa bumi di DIY. Dia menuturkan di DIY saat ini pun telah banyak bangunan dibangun dengan standar banguann tahan gempa. Kemudian tata ruang rumah dan gedung juga telah memperhatikan pengurangan risiko bencana. Selain itu, beberapa fasilitas umum juga telah menerapkan standar layak fungsi yang dapat tahan terhadap gempa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Didukung Koalisi Besar, RK-Suswono targetkan Menang Satu Putaran di Pilgub Jakarta
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Baru KRL Solo Jogja Selama Libur Maulid Nabi, Senin 16 September 2024, dari Stasiun Palur
- Perhatikan! Jadwal KA Prameks Jogja Kutoarjo per Senin 16 September 2024
- Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo Libur Maulid Nabi, Lengkap dari Stasiun Tugu hingga Palur, Senin 16 September 2024
- Liburan di Jogja Mau Naik Trans Jogja, Ini Rute dan Jalurnya
- Jadwal Bus Damri dari Jogja ke Parangtritis, Baron Gunungkidul, Candi Borobudur dan Bandara YIA
Advertisement
Advertisement